skip to main content

Analisis Fisis Atmosfer Saat Hujan Lebat Di Kabupaten Melawi Menggunakan Model WRF-ARW (Studi Kasus 30 Oktober 2021)

1Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. H. Hadari Nawawi, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 78124, Indonesia

2Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Received: 26 Aug 2024; Revised: 23 Nov 2024; Accepted: 25 Mar 2025; Available online: 25 May 2025; Published: 31 May 2025.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Pada akhir bulan Oktober hingga awal bulan November 2021 telah terjadi banjir akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Banjir menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Melawi seperti Menukung dan Ella Hilir. Peningkatan banjir akibat curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan dampak kerugian material bahkan memakan korban jiwa. Kajian fisis atmosfer sangat diperlukan untuk memahami penyebab terjadinya hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana banjir. Penelitian ini menerapkan model cuaca numerik Weather Research and Forecasting-Advanced Research WRF (WRF-ARW) untuk menganalisis kondisi fisis atmosfer saat kejadian banjir di Kabupaten Melawi dengan menggunakan data Final Global Data Assimilation System (FNL) untuk menjalankan model tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa beberapa parameter meteorologi menjadi faktor utama terjadinya hujan lebat yang menyebabkan banjir di Kabupaten Melawi. Parameter meteorologi seperti suhu udara, tekanan permukaan, kecepatan dan arah angin, kelembapan relatif, serta outgoing longwave radiation (OLR) dapat menyebabkan terjadinya hujan di Kabupaten Melawi. Sebelum hujan lebat terjadi di Kabupaten Melawi, terlebih dahulu ditandai dengan suhu udara yang tinggi mengakibatkan lajunya penguapan, tekanan permukaan yang rendah di beberapa wilayah yang menyebabkan terjadinya pola angin konvergensi, sehingga memunculkan awan-awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan. Kondisi atmosfer di Kabupaten Melawi yang lembab juga memicu terjadinya hujan lebat yang ditandai dengan nilai CAPE yang tinggi berkisar antara 1000 hingga 1300 J/kg. Hasil penelitian ini memberikan informasi penting yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah di Kabupaten Melawi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir.  Informasi tentang kondisi atmosfer yang dapat mendukung terjadinya hujan lebat memungkinkan adanya peringatan dini yang lebih akurat dan tepat waktu.

Fulltext View|Download
Keywords: Hujan lebat, Bencana banjir; Model; WRF-ARW; Kabupaten Melawi

Article Metrics:

  1. Abualkishik, A.Z. (2018) ‘A comparative study on the software architecture of WRF and other numerical weather prediction models’, Journal of Theoretical and Applied Information Technology, 31(24), pp. 8244–8254. Available at: www.jatit.org
  2. Afiatun, E. et al. (2023) ‘Konsep Pendekatan Metode Dinamika Sistem dalam Menentukan Pengaruh Variabel Iklim terhadap Ketersediaan Air di Kota Bandung’, Infomatek, 25(2), pp. 97–104. doi: 10.23969/infomatek.v25i2.11205
  3. Asyam, A.M.D., Rochaddi, B. and Widiaratih, R. (2024) ‘Hubungan ENSO dan IOD terhadap Suhu Permukaan laut dan Curah Hujan Di Selatan Jawa Tengah’, Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE), 06(02), pp. 165–172. doi: 10.14710/ijoce.v6i2.17274
  4. Fadholi, A. (2013) ‘Pemanfaatan Suhu Udara dan Kelembaban Udara dalam Persamaan Regresi untuk Simulasi Prediksi Total Hujan Bulanan di Pangkalpinang’, CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi, 3(1), pp. 1–9. doi: 10.18860/ca.v3i1.2565
  5. Fadholi, A. (2014) ‘Perbandingan Profil Vertikal Divergensi dan Vortisitas Model WRF dengan Luaran SATAID Kejadian Hujan Lebat Batam Tanggal 30–31 Januari 2013’, Jurnal Fisika FLUX, 11(1), pp. 1–17. Available at: https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/f/article/view/2616
  6. Handayani, A.I.S. et al. (2023) ‘Analisis Literasi Sains Siswa Tentang Perpindahan Kalor Dalam Peristiwa Angin Darat Dan Angin Laut’, PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya, 5(2), pp. 92–96. doi: 10.31605/phy.v5i2.2207
  7. Husna, K. and Munandar, M.A. (2017) ‘Analisis Nilai Convective Available Potential Energy (CAPE) Selama Tahun 2013-2016 Terhadap Hujan di Jakarta’, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, 1, pp. 30–33
  8. Kholiviana, P.A., Ruhiat, Y. and Saefullah, A. (2022) ‘Analisis Vertical Wind Shear Pada Pertumbuhan Awan Cumulonimbus Di Wilayah Kabupaten Tangerang’, Newton-Maxwell Journal of Physics, 3(1), pp. 17–23. doi: 10.33369/nmj.v3i1.21080
  9. Napitupulu, F., Monicasari, S. and Sundari, S.D. (2023) ‘Pengaruh Propagasi Madden Julian Oscillation (MJO) Di Benua Maritim Indonesia (BMI) Terhadap Siklus Diurnal Dinamika Atmosfer Dan Curah hujan Di Provinsi Lampung Tahun 2018’, Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, 4(1), pp. 10–21
  10. Natasha, I., Putra, Y.S. and Adriat, R. (2021) ‘Keterkaitan Outgoing Longwave Radiation dengan Intensitas Curah Hujan di Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat’, Prisma Fisika, 9(2), p. 160. doi: 10.26418/pf.v9i2.49490
  11. Putra, I.D.G.A. (2018) ‘Penggunaan Model Cfsv2-Wrf 3.9.1 Untuk Memprediksi Pola Spasial Sebaran Hujan Di Indonesia’, Seminar Nasional Geomatika, 2(February), pp. 265–272. doi: 10.24895/sng.2017.2-0.419
  12. Saragih, R.W.S. (2020) ‘Analisis Kondisi Atmosfir, Indeks Labilitas, dan Citra Satelit Saat Kejadian Puting Beliung di Pontianak Kalimantan Barat (Studi Kasus 17 Juli 2020)’, Jurnal Fisika, 10(2), pp. 62–71. doi: 10.15294/jf.v10i2.26927
  13. Setiawan, A. (2022) ‘Analisis Secara Fisis Dan Dinamis Kejadian Hujan Penyebab Banjir Di Makassar Tanggal 20 Februari 2022’, Jurnal Material dan Energi Indonesia, 12(01), p. 18. doi: 10.24198/jme.v12i01.40961
  14. Swastiko, W.A. and Rifani, A. (2017) ‘Prakiraan Hujan Lebat Menggunakan Model Wrf-Arw Di Palangka Raya (Studi Kasus 3 Juni 2016)’, Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 4(2), pp. 16–23
  15. Tyas, M.W. and Wirosoedarmo, A.T.S.H.R. (2014) ‘Analisis Nomografi Suhu, Laju Penguapan Dan Tekanan Udara Pada Alat Desalinasi Tenaga Surya Dengan Pengaturan Vakum’, Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, pp. 55–61
  16. Utama, Y. and Novita, K. (2024) ‘Desain Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) untuk Memprediksi Ketinggian Air Sungai Kuncir Kiri, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur’, Jurnal Amplifier : Jurnal Ilmiah Bidang Teknik Elektro Dan Komputer, 14(1), pp. 17–25. doi: 10.33369/jamplifier.v14i1.32740
  17. Wirawan, J., Idkham, M. and Chairani, S. (2013) ‘Analisis Evapotranspirasi dengan Menggunakan Metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan Radiasi’, Rona Teknik Pertanian, 6(2), pp. 451–457
  18. Yuliandri, M.I. (2016) ‘Performa Model WRF-ARW Untuk Memprediksi Cuaca Pada Saat Kejadian Angin Puting Beliung Di Juanda (Studi Kasus Tanggal 4 Februari 2016 )’, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pp. 1–9

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-03 01:29:02

No citation recorded.