skip to main content

Skor Histologi C-Erbb-2, Proliferasi Endotel Pembuluh Darah: Pada Infiltrasi Levobupivakain Terhadap Penyembuhan Luka

1Departemen Anestesiolgoi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

2Semarang, Indonesia

Published: 1 Jul 2009.
Open Access Copyright 2009 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Nyeri akut paska bedah memicu timbulnya gejala klinis patofisiologis, menekan respon imun, sehingga menyebabkan penurunan sistem imun yang akan menghambat penyembuhan luka. Levobupivakain, anestetik lokal durasi panjang efektif mengurangi nyeri akut. Proses angiogenesis merupakan pilar utama penyembuhan luka. C-erbB-2 adalah reseptor mitogenik yang ekspresinya pada endotel pembuluh darah bila berikatan dengan ligand yang sesuai menyebabkan sel berproliferasi. Infiltrasi levobupivakain akan meningkatkan ekspresi c-erbB-2 dan proliferasi sel endotel pembuluh darah sehingga mempercepat penyembuhan luka.

Tujuan: Membuktikan adanya perbedaan skor histo logi c-erbB-2 dan proliferasi endotel pembuluh darah antara tikus yang diinfiltrasi levobupivakain dengan yang tidak pada proses penyembuhan luka tikus Wistar.

Metode: Merupakan penelitian eksperimental pada hewan coba, randomized post test only control group design, menggunakan tikus Wistar. Sampel 15 ekor dibagi menjadi 3 kelompok; kelompok I kontrol, kelompok II insisis subkutis tanpa infiltrsi levobupivakain, kelompok III insisi subkutis dan infiltrasi levobupivakain setiap 8 jam selama 24 jam.Ekspresi c-erbB-2 dan nilai AgNOR yang dihitung sebagai mAgNOR dan pAgNOR pada sekitar luka insi si dinilai dengan skor histologi dengan menggunakan pengecatan secara imunohistokimia, yang diambil dari biopsi jaringan pada hari kelima. Data dianalisis dengan uji beda Kruskal-wallis. Hubungan antara c-erbB-2, mAgNOR dan pAgNOR dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil: Rerata skor histologi c-erbB-2 dan mAgNOR pada kelompok infiltrasi levobupivakain lebih tinggi dibandingkan kelompok tanpa infiltrasi levobupivakain, yaitu untuk c-erbB-2 7,2±2,16 vs 9,9±1,29 dan mAgNOR 5,94±0,15 vs 11,86±1,02, dan secara statistik berbeda bermakna (p=0,015 dan p=0,02). Hubungan antara c-erbB-2 dan mAgNOR secara statistik bermakna (r=0,693;p=0,004). Pada pAgNOR tidak didapat perbedaan yang bermakna antara kelompok tersebut.

Simpulan: Ekspresi c-erbB-2 dan indeks proliferasi sel yang dinyatakan dengan mAgNOR pada kelompok dengan infiltrasi levobupivakain lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa infiltrasi levobupivakain. Terdapat hubungan antara c-erbB-2 dan mAgNOR pada proses penyembuhan luka.

Fulltext
Keywords: levobupivakain; c-erbb-2; agnor; penyembuhan luka

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-27 06:43:53

No citation recorded.