1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara/ RSU Haji Adam Malik, Indonesia
2Medan, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI9126, author = {Ariati Siahaan and Yutu Solihat}, title = {Anestesi Spinal Pada Seksio Sesaria Wanita Dengan Tetralogy Fallot Tidak Terkoreksi}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {6}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {tetralogy of fallot; seksio cesarea; anesthesi spinal}, abstract = { Pendahuluan : Bagi pasien ToF, kehamilan dan melahirkan merupakan penyebab morbiditas (62,5%) bahkan mortalitas (10%) dan berefek nyata bagi fetus. Anestesia regional dan anestesia umum dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung, walaupun regional anestesia terutama spinal anestesia lebih agresif menurunkan keadaan hemodinamik pasien yang dapat membahayakan, namun saat ini ada tehnik menggunakan dosis rendah bupivakain 5- 7,5 mg dengan opioid sebagai adjuvan untuk meminimalkan agresifitas penurunan hemodinamik yang dapat membahayakan pasien. Kasus : Wanita 23 tahun, G1P0A0, berat badan 48 kg hamil 35-36 minggu dirawat di RS karena sesak nafas dan ingin melahirkan. Riwayat penyakit dahulu sesak saat masih anak-anak, riwayat biru bila beraktifitas dan didiagnosa penyakit jantung kongenital. Digunakan anestesa spinal dengan bupivakain dosis rendah 0,5% 5 mg (1 ml) dengan adjuvan fentanyl 25 ug (0,5 ml). Blok didapatkan mencapai dermatom thorakal 4. Lama operasi 30 menit dengan sistolik antara 90-120 mmHg, diastolik antara 55-80 mmHg dan denyut nadi antara 100-112 kali/menit. lahir bayi laki-laki, APGAR 6-7, berat badan 2100 gram. Post operasi pasien dirawat di Intensive Care Unit, dan selama perawatan kondisi hemodinamik stabil. Ringkasan : Teknik anestesi blok spinal dengan dosis rendah, 1 ml, Bupivakain Hiperbarik 0,5 % ditambah dengan adjuvan fentanyl 25 mcg dinilai cukup memuaskan sebagai manajemen anestesi pada kasus ini. Efek sinergis dari anestesi lokal dengan dosis rendah dan opiod memberikan keuntungan besar untuk mendapatkan anestesi yang adekuat, sehingga mengurangi resiko dan tingkat keparahan hipotensi. }, issn = {2089-970X}, pages = {208--213} doi = {10.14710/jai.v6i3.9126}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/9126} }
Refworks Citation Data :
Pendahuluan : Bagi pasien ToF, kehamilan dan melahirkan merupakan penyebab morbiditas (62,5%) bahkan mortalitas (10%) dan berefek nyata bagi fetus. Anestesia regional dan anestesia umum dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung, walaupun regional anestesia terutama spinal anestesia lebih agresif menurunkan keadaan hemodinamik pasien yang dapat membahayakan, namun saat ini ada tehnik menggunakan dosis rendah bupivakain 5- 7,5 mg dengan opioid sebagai adjuvan untuk meminimalkan agresifitas penurunan hemodinamik yang dapat membahayakan pasien.
Kasus : Wanita 23 tahun, G1P0A0, berat badan 48 kg hamil 35-36 minggu dirawat di RS karena sesak nafas dan ingin melahirkan. Riwayat penyakit dahulu sesak saat masih anak-anak, riwayat biru bila beraktifitas dan didiagnosa penyakit jantung kongenital. Digunakan anestesa spinal dengan bupivakain dosis rendah 0,5% 5 mg (1 ml) dengan adjuvan fentanyl 25 ug (0,5 ml). Blok didapatkan mencapai dermatom thorakal 4.
Lama operasi 30 menit dengan sistolik antara 90-120 mmHg, diastolik antara 55-80 mmHg dan denyut nadi antara 100-112 kali/menit. lahir bayi laki-laki, APGAR 6-7, berat badan 2100 gram. Post operasi pasien dirawat di Intensive Care Unit, dan selama perawatan kondisi hemodinamik stabil.
Ringkasan : Teknik anestesi blok spinal dengan dosis rendah, 1 ml, Bupivakain Hiperbarik 0,5 % ditambah dengan adjuvan fentanyl 25 mcg dinilai cukup memuaskan sebagai manajemen anestesi pada kasus ini. Efek sinergis dari anestesi lokal dengan dosis rendah dan opiod memberikan keuntungan besar untuk mendapatkan anestesi yang adekuat, sehingga mengurangi resiko dan tingkat keparahan hipotensi.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-05 17:06:09
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License