skip to main content

Perbandingan Efek Kecepatan Injeksi 0,4 ml/dtk Dan 0,2 ml/dtk Prosedur Anestesi Spinal Terhadap Kejadian Hipotensi Pada Seksio Sesaria

1Bagian Anestesiologi, Perawatan intensif dan Manajemen nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Indonesia

2Makassar, Indonesia

Published: 1 Jul 2015.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang : Anestesi spinal merupakan teknik anestesi regional yang paling sering digunakan pada prosedur seksio sesaria, selain karena teknik yang sederhana juga memiliki kualitas blok yang kuat walaupun dengan volume dan dosis yang kecil, efek samping yang minimal bila dibandingkan dengan anestesi umum. Efek yang biasanya muncul pasca anestesi spinal antara lain hipotensi. Insiden hipotensi pasca anestesi spinal mencapai 30-80% pada persalinan seksio sesaria.

Tujuan : Untuk mengetahui apakah injeksi anestesi spinal yang lebih lambat dapat mengurangi insiden hipotensi pada seksio sesaria tanpa memengaruhi onset blok anestesi.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode acak tersamar tunggal, sampel penelitian sebanyak 48 orang yang memenuhi criteria inklusi. Sampel dipilih secara acak dan dibagi ke dalam dua kelompok. Anestesi spinal menggunakan bupivakain 0,5% 10mg dan fentanyl 25mcg, kelompok IC dilakukan injeksi anestesi spinal dengan kecepatan 0,4 mL/dtk, sedangkan kelompok IL dilakukan injeksi anestesi spinal dengan kecepatan 0,2 mL/dtk. Insiden hipotensi, onset blok dan insiden efek samping pasca anestesi spinal dicatat dan dilakukan analisis statistik.

Hasil : Penelitian ini mendapatkan Injeksi anestesi dengan kecepatan 0,2 mL/dtk dapat mengurangi insiden hipotensi pasca anestesi spinal tanpa memengaruhi onset dan tinggi blok.

Kesimpulan : Anestesi spinal dengan kecepatan 0,2 mL/dtk dapat mengurangi insiden hipotensi pasca anestesi spinal tanpa memengaruhi onset dan tinggi blok.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Anestesi spinal; hipotensi; ibuhamil; kecepatan injeksi

Article Metrics:

  1. Kee N. Prevention of maternal hypotension after regional anaesthesia for caesarean section. Current opinion in anaesthesiology, 2010. 23(3):304-9
  2. Mercier, FJ & Fischer, C. Maternal hypotension during spinal anesthesia. Minerva Anesth, 2013. 79(1):62 - 73
  3. Metzger, A. et al. Maternal hypotension during elective cesarean section and short term neonatal outcome, 2010. Am J Obstet Gynecol. 202:56
  4. Chinocati, T & Tritrakarn, T. Prospective study of hypotension and bradicardia during spinal anesthesia with bupivacaine: Incidence with risk factor. J Med Assoc Thai, 2007. 90(3):492-501
  5. Mirea, LE &Ungureanu, R. Effect of injection speed and colloid loading on hypotension associated with spinal anesthesia for orthopedic surgery in elderly patient. Euro J Anaesth, 2013. 30:133-4
  6. Casati A, Fanelli G, Cappelleri G, et al. Does speed of intratheca injection affect the distribution of 0.5% hyperbaric bupivacaine?Br J Anaesth1998;81: 355–7
  7. Anderson, L & Brydon C. Rate of injection trough whitacre needles affects distribution of spinal anesthesia, Brit J Anaesth, 2001. 86(2):245-8
  8. Singh SI, Morley-Forster PK, Shamsah M, Butler R. Influence of injection rate of hyperbaric bupivacaine on spinal block in parturients: a randomizedtrial. Can J Anesth, 2007. 54(4):290-5
  9. Prakash, S & Barthiga, V. The effect of injection speed on the spinal block characteristic of hyperbaric bupivacaine 0,5% in elderly. J Anesth., 2010. 24(6);77-81
  10. Kang, YI, Bang EC, Shin DW, Kweon DE, Kim SY, Lee HS, dkk. Effect of injection speed of local anesthetic on hypotension during spinal anesthesia for cesarean section. Ewha Med J, 2012. 35(2):83 - 8
  11. Hanazaki, M. et al. (1997). Effect of injection speed on sensoris blockade in spinal anesthesia with 0,5% hyperbaric tetracaine. Masui J, 1997. 46(6):777 - 82

Last update:

  1. Profile Hemodynamics (Blood Pressure And Heart Rate) Changes in The Use of Adrenaline in Cesarean Section With Spinal Anesthesia at Dr Soetomo Surabaya Hospital

    Ainur Rahmah, Arie Utariani, Achmad Basori. Indonesian Journal of Anesthesiology and Reanimation, 2 (1), 2020. doi: 10.20473/ijar.V2I12020.27-32

Last update: 2024-04-16 15:55:02

No citation recorded.