BibTex Citation Data :
@article{J@TI71002, author = {Dana Nasihardani and Ronald Sukwadi and Trifenaus Prabu Hidayat and Hendri Pujianto}, title = {ANALISIS KETERLAMBATAN PROSES PENGADAAN OBAT KARDIOVASKULAR RUMAH SAKIT SWASTA DI JAKARTA}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {20}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {penyakit kardiovaskular; keterlambatan pengadaan obat; distributor; kualitas layanan kesehatan; manajemen inventaris}, abstract = { Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia, termasuk Indonesia, dengan angka kematian mencapai 650.000 per tahun. Ketersediaan obat yang tepat waktu menjadi faktor krusial dalam penanganan penyakit ini. Namun, banyak rumah sakit di Jakarta mengalami keterlambatan dalam pengadaan obat Kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut, antara lain proses birokrasi yang kompleks, kurangnya koordinasi antar pihak terkait, dan keterbatasan stok dari distributor. Hasil penelitian di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta menunjukkan bahwa kekosongan stok di distributor menjadi penyebab utama keterlambatan dengan persentase sebesar 35%. Selain itu, kesalahan dalam pemilihan cabang distributor dan pemesanan ganda juga berkontribusi. Keterlambatan ini berdampak negatif terhadap kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien, karena ketersediaan obat yang tidak memadai dapat menurunkan efektivitas pengobatan. Untuk itu, direkomendasikan usulan strategi pencegahan dalam penanganan keterlambatan pengadaan obat dengan pendekatan FMEA(Failure Mode and Effect Analysis) dari hasil diagram fishbone penyusunan strategi pencegahan didasarkan pada tingkat prioritas risiko, sehingga intervensi difokuskan pada faktor penyebab yang memiliki dampak paling signifikan dan tingkat kemungkinan kejadian yang tertinggi. Abstract [Analysis of Delay in Procurement Process of Cardiovascular Drug in Private Hospitals in Jakarta] Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world, including Indonesia, with a death rate of 650,000 per year. The timely availability of drugs is a crucial factor in the treatment of this disease. However, many hospitals in Jakarta experience delays in procuring cardiovascular drugs. This study aims to identify factors that cause these delays, including complex bureaucratic processes, lack of coordination between related parties, and limited stock from distributors. The study conducted at a private hospital in Jakarta revealed that stock vacancies at distributors accounted for 35% of the delays. Furthermore, errors in the selection of distributor branches and double ordering also played a significant role in the delays. These delays have a negative impact on the quality of health services and patient safety, as inadequate drug availability can reduce the effectiveness of treatment. For this reason, it is recommended to propose a preventive strategy in handling delays in drug procurement using the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) approach. From the results of the fishbone diagram, the preparation of preventive strategies is based on the level of risk priority, so that interventions are focused on the causal factors that have the most significant impact and the highest probability of occurrence. Keywords : cardiovascular disease; drug procurement delays; distributor; healthcare quality; inventory management }, issn = {2502-1516}, pages = {85--94} doi = {10.14710/jati.20.2.85-94}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/71002} }
Refworks Citation Data :
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia, termasuk Indonesia, dengan angka kematian mencapai 650.000 per tahun. Ketersediaan obat yang tepat waktu menjadi faktor krusial dalam penanganan penyakit ini. Namun, banyak rumah sakit di Jakarta mengalami keterlambatan dalam pengadaan obat Kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut, antara lain proses birokrasi yang kompleks, kurangnya koordinasi antar pihak terkait, dan keterbatasan stok dari distributor. Hasil penelitian di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta menunjukkan bahwa kekosongan stok di distributor menjadi penyebab utama keterlambatan dengan persentase sebesar 35%. Selain itu, kesalahan dalam pemilihan cabang distributor dan pemesanan ganda juga berkontribusi. Keterlambatan ini berdampak negatif terhadap kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien, karena ketersediaan obat yang tidak memadai dapat menurunkan efektivitas pengobatan. Untuk itu, direkomendasikan usulan strategi pencegahan dalam penanganan keterlambatan pengadaan obat dengan pendekatan FMEA(Failure Mode and Effect Analysis) dari hasil diagram fishbone penyusunan strategi pencegahan didasarkan pada tingkat prioritas risiko, sehingga intervensi difokuskan pada faktor penyebab yang memiliki dampak paling signifikan dan tingkat kemungkinan kejadian yang tertinggi.
Abstract
[Analysis of Delay in Procurement Process of Cardiovascular Drug in Private Hospitals in Jakarta] Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world, including Indonesia, with a death rate of 650,000 per year. The timely availability of drugs is a crucial factor in the treatment of this disease. However, many hospitals in Jakarta experience delays in procuring cardiovascular drugs. This study aims to identify factors that cause these delays, including complex bureaucratic processes, lack of coordination between related parties, and limited stock from distributors. The study conducted at a private hospital in Jakarta revealed that stock vacancies at distributors accounted for 35% of the delays. Furthermore, errors in the selection of distributor branches and double ordering also played a significant role in the delays. These delays have a negative impact on the quality of health services and patient safety, as inadequate drug availability can reduce the effectiveness of treatment. For this reason, it is recommended to propose a preventive strategy in handling delays in drug procurement using the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) approach. From the results of the fishbone diagram, the preparation of preventive strategies is based on the level of risk priority, so that interventions are focused on the causal factors that have the most significant impact and the highest probability of occurrence.
Keywords: cardiovascular disease; drug procurement delays; distributor; healthcare quality; inventory management
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-21 12:43:41
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License