skip to main content

Pengaruh Teknik Aplikasi Pestisida terhadap Derajat Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) pada Petani

1Faculty of Health Sciences, Dian Nuswantoro University, Indonesia

2Fakulty of Medicine, Gadjah Mada University, Indonesia

3Faculty of Engineering, Gadjah Mada University, Indonesia

Open Access Copyright 2017 JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Judul: Pengaruh Teknik Aplikasi Pestisida Terhadap Derajat Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Pada Petani

Latar Belakang: Kabupaten Grobogan  sebagai sentra utama pertanian di Jawa Tengah yang banyak menggunakan pestisida mengalami peningkatan kasus PPOK sejak tahun 2010, dimana  etiologi PPOK berasal dari gene-enviroment interaction dan salah satu penyakit akibat kerja utama terkait paparan zat toksik di tempat kerja. Persentase terbesar (71%) penderita PPOK berdasarkan data rekam medis 2009-2012 di RS PKU Muhammadiyah Gubug Kabupaten Grobogan adalah petani. Penelitian ini bertujuan menganalisis  pengaruh teknik aplikasi pestisida terhadap derajat keparahan PPOK pada petani.

Materi dan Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol yang dilakukan di  Kabupaten Grobogan dengan 100 petani sebagai responden yang dipilih secara purposive. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan klinis dan spirometri. Analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman dan  regresi logistik ordinal.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23% responden termasuk PPOK Sedang, 17% PPOK sangat berat, 7% PPOK ringan dan 3% PPOK berat. Sebagian besar responden menyatakan lama penyemprotan pestisida lebih dari 5 jam per hari (69%), seminggu lebih dari 1 kali (72%), waktu penyemprotan pada pagi/sore hari (95%). Sebagian besar responden (85%) sering melakukan penyemprotan pestisida tanpa memperhatikan arah angin dan melakukan penyemprotan pestisida melawan arah angin (42%),  saat angin kencang (36%) dan menggunakan baju/kain yang sudah terpapar pestisida untuk menyeka keringat (42%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antata derajat keparahan PPOK dengan lama paparan pestisida per hari (p value=0,003) dan kesesuaian arah penyemprotan pestisida (0,000). Ada pengaruh signifikan lama paparan pestisida per hari (p value=0,004) dan kesesuaian arah penyemprotan pestisida (p value=0,000) terhadap derajat keparahan PPOK.

Simpulan: Temuan baru dalam penelitian ini adalah teknik aplikasi pestisida yang terbukti berpengaruh terhadap derajat PPOK adalah lama paparan per hari dan kesesuaian arah penyemprotan pestisida. Implikasi hal tersebut terhadap kesehatan masyarakat yaitu diperlukannya sosialisasi prosedur kerja aman petani dalam menggunakan pestisida dengan menyempurnakan teknik aplikasi pestisida secara baik dan benar dalam pencegahan  PPOK. Disarankan lama paparan pestisida disarankan tidak melebihi 5 jam per hari dan dihindarkan penyemprotan pestisida melawan arah angin.

 

Abstract

Title: Effect of Pesticide Application Technical to The Severity Degree of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) on Farmers

Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a disease whose etiology derives from gene-enviroment interaction and has been one of the major occupational diseases associated with exposure to toxic substances in the workplace. Result of analysis of medical record data 2009-2012 in PKU Muhammadiyah Gubug Sub-Province of Grobogan Regency, it is known that the biggest percentage of COPD patients (71%) are farmers. This research aimed to analyze the effect of technical pesticide application on the severity degree of COPD to farmers.

Methods: This research is a case-control study which was conducted in Grobogan District with 100 farmers repondents, had been selected by purposive method sampling. Data was collected by interviews, observation, clinical examination and spirometry. Data was analysed by rank spearman correlation and ordinal logistic regression.

Results: The results showed that were 23% respondents in moderate COPD, 17% very severe COPD, 7% mild COPD and 3% severe COPD. Most respondents had spraying time pesticide  more than 5 hours daily (69%), more than 1 time weekly (72%), mostly in morning/afternoon (95%). Most of respondents (85%) frequently sprayed pesticides regardless of wind direction, sprayed pesticides against wind direction (42%), sprayed pesticides when high speed winds (36%) and used “pesticide-exposed clothes” to wipe sweat ( 42%). The result of statistical test showed significant correlation of the severity degree of COPD with pesticide exposure daily (p value = 0,003) and suitability of pesticide spraying direction (0,000). There were significant effect of pesticide exposure daily (p value = 0,004) and suitability of pesticide spraying direction (0,000) to the severity degree of COPD.

Conclusion: The new findings in this study are the technical application of pesticide that has been shown to affect the severity degree of COPD is the length of exposure daily and the suitability of the pesticides spraying direction. The implications of this to public health is the need for socialization of safe work procedures of farmers in using pesticides by perfecting technical aspects of pesticide applications properly and correctly in the prevention of COPD. It was recommended not to exceed 5 hours daily and avoid spraying pesticides against the wind direction.

 

Fulltext View|Download
Keywords: PPOK; pestisida; petani. (COPD; pesticide; farmer)
Funding: Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada serta Universitas Dian Nuswantoro

Article Metrics:

  1. Carla, Falugi. Zohan, R. Hagen, T. Chiara, G. & Maria, G.A. Colinergic Pesticides in Pesticide - The Impact of Pesticide Exposure, Edited By Margarita S, Publisher InTech, Shanghai-China. 2011
  2. Manuaba, I. B. Putra. Cemaran Pestisida Fosfat Organik di Air Danau Buyan Buleleng Bali. Jurusan Kimia F.MIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. 2008
  3. Eddleston, M. Buckley, NA. Eyer, P. Dawson, A.H. Management of Acute Organophosphorus Pesticide Poisoning. Lancet. 2008. Vol. 371 No. 9612 Hal : 597-607
  4. Janice, et al. Laporan Kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Departemen Ilmu Penyakit Paru & Kedokteran Respirasi USU, Medan–Sumatera Utara. 2010. http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/03d30d1af7ad7c5a8d86e7c8f2786fe69dba7492FK USU/Diakses 27 Oktober 2012
  5. WHO. Burden of COPD. 2012. http://www.who.int/respiratory/copd/burden/en/ index.html/Diakses 27 September 2012
  6. Tim Dinkes Grobogan. Profil Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2010. http://www.dinkes.grobogan.go.id/Diakses 27 Oktober 2012
  7. Mahawati, Eni. Sutomo, Adi Heru. Astuti, Indwiani. Sarto. Deteksi Dini Faktor Risiko PPOK Berdasarkan Karakteristik Individu Berbasis Data Rekam Medis. Prosiding Seminar Manajemen Informasi Kesehatan Nasional. STIKES Mitra Husada Karanganyar. Surakarta. 18 Oktober 2014
  8. Hoppin, J.A. Umbach, D.M. Kullman, G.J. Henneberger, P.K. London, S.J. Alavanja, M.C. Pesticides and Other Agricultural Factors Associated with Self-Reported Farer’s Lung among Farm Residents in The Agricultural Health Study. Occup Environ Med. 2007a. Vol. 64 No.5 Hal : 334-341
  9. Hoppin, J.A. Valcin, M. Henneberger, P. Kullman, G.J. Umbach, D.M. London, S.J. Pesticide Use and Chronic Bronchitis among Farmers in The Agricultural Health Study. Am J Ind Med. 2007b. Vol. 50 No.12 Hal : 969-979
  10. Salameh, P.R. Waked, M. Baldi, I. Brochard, P. Saleh, B.A. Chronic Bronchitis and Pesticide Exposure: A Case-Control Study in Lebanon. Eur J Epidemiol 2006. Vol. 21 No.9 Hal : 681-688
  11. Schenker, M.B. Stoecklin, M. Lee, K. Lupercio, R. Zeballos, R.J. Enright, P. Pulmonary Function and Exercise-Associated Changes with Chronic Low-Level Paraquat Exposure. Am J Respir Crit Care Med. 2004. Vol.170 No.7 Hal : 773-779
  12. Fieten, K.B. Kromhout, H. Heederik, D. Van Wendel de Joode, B. Pesticide Exposure and Respiratory Health of Indigenous Women in Costa Rica. Am J Epidemiol. 2009. Vol. 169 No.12 Hal : 1500-1506
  13. Hernandez, A.F. Casado, I. Pena, G. Gil, F. Villanueva, E. Pla, A. Low Level of Exposure to Pesticides Leads to Lung Dysfunction in Occupationally Exposed Subjects. Inhal Toxicol, . 2008 Vol. 20 No.9 Hal : 839-849
  14. Prihadi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan efek kronis keracunan pestisida organofosfat pada petani sayuran di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Magister Kesehatan Lingkungan UNDIP. Semarang. 2007
  15. Yuantari, MGC. Widiarnako, Budi. Sunoko, Henna Rya. Tingkat Pengetahuan Petani dalam Menggunakan Pestisida (Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013 ISBN 978-602-17001-1-2. 2013. http://eprints.undip.ac.id/40659/1/022/Diakses 5 Mei 2015
  16. Prasetya Edi, Wibawa Andang Arif, Enggarwati. Hubungan Faktor-Faktor Paparan Pestisida Terhadap Kadar Cholinesterase Pada Petani Penyemprot Tembakau di Desa Karangjati Kabupaten Ngawi. 2010. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=153017 &val=5912&title/ Diakses 1 Juli 2015
  17. Lu, Frank C. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko (Diterjemahkan oleh : Edi Nugroho). Penerbit Universitas Indonesia. UI Press. Jakarta. 1995
  18. Mukono, HJ. Toksikologi Lingkungan. Airlangga University Press. Surabaya. 2005
  19. Husaini. Hubungan Pajanan CO, So2, NO2, Uap Besi dan Debu Besi dengan Gangguan Fungsi Paru dan Kadar Imunoglobulin Serum Pengrajin Logam. Program Doktor S3FK UGM. Yogyakarta. 2014

Last update:

  1. Keluhan Kesehatan Subjektif Akibat Pajanan Pestisida pada Petani Palawijaya di Kecamatan Dempo Utara Pagar Alam

    Imelda Gernauli Purba, Inoy Trisnaini, Rahmatillah Razak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22 (3), 2023. doi: 10.14710/jkli.22.3.282-293

Last update: 2024-11-18 01:49:33

No citation recorded.