skip to main content

Keluhan Kesehatan Subjektif Pada Masyarakat Pengguna Insektisida Antinyamuk di Kecamatan Indralaya

1Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas, Sriwijaya, Indonesia

2Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia

3Departemen Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas sriwijaya, Palembang, Indonesia

Open Access Copyright 2020 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Anti nyamuk merupakan insektisida yang banyak digunakan di rumah tangga untuk mengendalikan nyamuk. Penanganan yang tidak baik terhadap anti nyamuk dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pajanan insektisida anti nyamuk dengan keluhan kesehatan subjektif pada masyarakat di Kecamatan Indralaya

Metode: Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak  136 orang pengguna anti nyamuk secara cluster sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah umur, Indeks Massa Tubuh, pengetahuan, personal higiene, penggunaan sesuai petunjuk, cara penyimpanan,  penggunaan alat pelindung diri, frekuensi pemakaian, dan durasi pemakaian. Pengumpulan data  melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan checklist. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan software, data dianalisis dengan uji statistic Chi-Square dan regresi logistik.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebesar 58,1 % reponden mengalami keluhan kesehatan subjektif yaitu sakit kepala, lelah, pusing, gatal pada mata,  penglihatan kabur, hilang selera makan, kejang otot, tremor, sesak nafas, mata berair, keringat berlebihan. Berdasarkan hasil uji Chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara umur (p=0,015; RP=0,36; 95% CI=0,158-0,819), durasi pemakaian (p=0,032; RP=2,96; 95% CI=1,099-7,975), tingkat pengetahuan (p=0,000; RP=0,211; 95% CI=0,089-0,499) dengan keluhan kesehatan subjektif.

Simpulan: Disimpulkan bahwa durasi pemakaian anti nyamuk dalam sehari menjadi factor risiko dominan untuk terjadinya keluhan kesehatan subjektif pada masyarakat penggunaanti nyamuk di Kecamatan Indralaya Ogan Ilir.

 

ABSTRACT

Title: Subjective Health Complaints In Communities Anti-Mosquito Insecticides User In Indralaya Sub-District

Background: Anti-mosquito is an insecticide that is widely used in households to control mosquitoes. Handling that is not good against mosquitoes can harm humans and the environment. The objective of this study was to analyze the relationship between anti-mosquito insecticide exposure and subjective health complaints in the Indralaya District community

Methods: This studywas an analytical with cross-sectional approach. Samples were taken as many as 136 anti-mosquito users by cluster sampling. The independent variables of this study  were age, body mass index, knowledge, personal hygiene,usage according to instruction, use of personal protective equipment, frequency of use, and duration of use. Collecting data was through interviews using questionnaires, and observationsusing a checklist.Processing  data  was performed using  software. Data were  analyzed by  Chi-square test at 0.05 level of significant.

Results: Research result showed that 58,1% respondents experienced subjective health complaints such as headache, fatique, dizziness, itching in the eyes, blurred vision, loss of appetite, muscle spasm, tremors, shortness of breath,watery eye, and excessive sweating. Based on Chi-square test resut there was  significant relationship between age (p = 0.015; RP = 0.36; 95% CI = 0.158-0.819), duration of use (p = 0.032; RP = 2.96; 95% CI = 1.099-7.975),knowledge (p = 0,000; RP = 0,211; 95% CI = 0,089-0,499) with subjective health complaints

Conclusion: It was concluded that the duration of anti-mosquito use in a day was the dominant risk factor for the occurrence of subjective health complaints on mosquito users in Indralaya Ogan Ilir.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Copyrigh Transfer Agreement
CTA
Subject
Type Copyrigh Transfer Agreement
  Download (270KB)    Indexing metadata
Keywords: atinyamuk; insektisida; durasi pemakaian; keluhan kesehatan subjektif

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. HasilRiset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta; 2013
  2. Wahyu Retno Widyasari HI, Agus Bintara Birawida. Upaya Pencegahan Gigitan Nyamuk dengan KeberadaanKasus Malaria. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2014;10 (3):145-150
  3. Raini M. Toksikologi Insektisida Rumah Tangga danPencegahan Keracunan. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2009;19 (suplemen 2):27-33
  4. Kusumastuti NH. Penggunaan Insektisida Rumah Tangga Antinyamuk di Desa Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Widyariset. 2014;17 (3):417-424
  5. Dahniar AR. Pengaruh Asap Obat Nyamuk Terhadap Kesehatan dan Struktur Histologi Sistem Pernafasan. Jurnal kedokteran Siyah Kuala. Jurnal kedokteran Siyah Kuala. 2011;11 (1):52-58
  6. Hendariani E. Identifikasi Residu Pestisida Klorpirifos dalam Sayuran Kol Mentah dan Kol Siap Santap. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2014;10 (3):154-159
  7. Purba IG, editor Penggunaan Insektisida Antinyamuk pada Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Indralaya. Seminar Nasional "Manajemen Bencana Kesehatan di Indonesia : Peran Perguruan Tinggi dalam Tangap Darurat Bencana"; 2016; Palembang Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya; 2016
  8. Wudianto R. Petunjuk Penggunaan Pestisida. XVII ed. Depok: Penebar Swadaya; 2008. 87 p
  9. Djojosumarto P. Teknik aplikasi pestisida pertanian. Yogyakarta: Kanisius; 2008
  10. Kaloyanova FP EBM. Human Toxicology of Pesticides. United States: CRC Press; 1991
  11. Ecobichon DJ. Pesticide-Induced chronic toxicity: Fact or myth?. In: Agricultural health and safety. Workplace, environment, sustainability (edited CRC Press, Inc; 1995
  12. Titiek Siti Yuliani HT, Kooswardhono Mudikdjo, Nurmala K. Panjaitan, Sjafrida Manuwoto. Perilaku Penggunaan Pestisida: Studi Kasus Pengendalian Hama Permukiman di Permukiman Perkotaan DKI Jakarta. Forum Pascasarjana. 2011;34 (3):195-212
  13. Almahdy Ahmadin DD, Maryorie Rosa. Uji Efek Teratogen Anti Nyamuk Bakar yang
  14. Mengandung Transfluthrin Terhadap Fetus
  15. Mencit Putih. SCIENTIA. 2014;4 (2):46-60
  16. Khalib Mualim OS, Suharyo Hadisaputro. Analisis Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Keracunan Pestisida Organofosfat pada Petani Penyemprot Hama Tanaman di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung 2002. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2002;1 (2):56-60
  17. Teguh Budi Prijanto N, Sulistiyani. Analisis Faktor Risiko Keracunan Pestisida Organofosfat Pada Keluarga PetaniHortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan lingkungan Indonesia. 2009;8(2):73-78
  18. Wigati R.A. LS. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap, dengan Perilaku Masyarakat dalam Penggunaan Anti Nyamuk di Kelurahan Kutowinangun. 2012;40 (3):130-141
  19. Achmadi UF. Aspek Keselamatan Kerja Sektor Informal. Jakarta: Depkes RI 1992
  20. Mahyuni EL. Faktor Risiko dalam Penggunaan Pestisida Terhadap Keluhan Kesehatan pada Petani di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo 2014 KESMAS 2015;9(1):79-89
  21. I.A. Dwi Astuti Minaka AASS, D.N Wirawan. Hubungan Penggunaan Pestisida dan Alat Pelindung Diridengan Keluhan Kesehatan pada Petani Hortikultura diBuleleng, Bali. Public Health and Preventive Medicine Archive; 2016. p. 94-103
  22. Gusti Meliyanie RIW, Dicky Andiarsa. Dampak Penggunaan Insektisida dalam Rumah Tangga Terhadap Keberadaan Larva/Pupa Aedes Aegypti di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Journal Of Health Epidemiology and Communicable Diseases. 2016;2(1):14-18
  23. Wiji Prayitno ZS, Tengku Nurhidayah. Hubungan Pengetahuan, Persepsi dan Perilaku Petani dalam Penggunaan Pestisida pada Lingkungan di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru. Jurnal Kajian Lingkungan 2014;2(2):220-236
  24. Budi Rario K, Su Ritohardoyo. Persepsi Dan Perilaku Petani Dalam Penanganan Risiko Pestisida Pada Lingkungan Di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 2005;12(1):43-52
  25. Dede Kurniadi EM. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Kesehatan
  26. Akibat Paparan Pestida Pada Petani Hortikultura di Desa SiulakDeras Mudik Kabupaten Kerinci. Menara Ilmu. 2018;12(20):13-18

Last update:

  1. Predation ability Toxorhynchites splendens larvae from Banjarbaru

    Muhamat, S Hadisusanto, S R Umniyati, R C H Soesilohadi. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 976 (1), 2022. doi: 10.1088/1755-1315/976/1/012011
  2. Keluhan Kesehatan Subjektif Akibat Pajanan Pestisida pada Petani Palawijaya di Kecamatan Dempo Utara Pagar Alam

    Imelda Gernauli Purba, Inoy Trisnaini, Rahmatillah Razak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22 (3), 2023. doi: 10.14710/jkli.22.3.282-293

Last update: 2024-11-21 22:09:59

No citation recorded.