skip to main content

Analisis Kualitas Air Berdasarkan Konsentrasi Ozone (O3) pada Penyediaan Air Minum (PAM) di Gedung Perkantoran

1Green Technology Research Center, Program Doktor Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang 50241, Indonesia, Indonesia

2Departemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu & Teknologi Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi 40633, Indonesia, Indonesia

3Health Safety Environmental Departement, Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia, Tembagapura 99960, Indonesia, Indonesia

4 Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Bandung 40263, Indonesia, Indonesia

5 Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan & Kebumian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 60111, Indonesia, Indonesia

View all affiliations
Open Access Copyright 2022 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Dalam memenuhi kebutuhan air minum pekerja Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI), perlu dilakukan pemantauan kualitas berdasarkan karakteristik air baku dan unit pengolahan yang digunakan. Sistem disinfeksi dengan ozonasi diterapkan PTFI bertujuan untuk membasmi mikroorganisme, tertutama bakteri patogen, serta membuat air minum olahan menjadi lebih sehat, karena penggunaan disinfektan klor dapat mengalami masalah seperti terbentuknya trihalomethanes (THMs) maupun perhitungan breakpoint clorination (BPC) yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi konsentrasi ozone (O3) di dalam penyediaan air minum (PAM) di gedung perkantoran OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 705 tahun 2003 bahwa kadar O3 dalam air minum harus berkisar antara 0,1 sampai 0,4 mg/L.

Metode: Penelitian menggunakan metode observasi dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan mengukur konsentrasi O3 pada sistem PAM. Teknik sampel yaitu sampel jenuh berdasarkan jumlah titik pemantauan yang hanya berjumlah 10 titik, yaitu titik atau stasiun distribusi yang terdiri atas 5 lantai pada setiap gedung. Analisis data menggunakan metode Lagrangian. Instrumen penelitian menggunakan perangkat lunak EPAnet agar dapat diperoleh simulasi konsentrasi O3 yang terkandung dalam air minum.

Hasil: Simulasi hidrolis dan kualitas air minum yang dilakukan menunjukkan hasil konsentrasi O3 pada setiap node dan link berubah setiap perubahan waktu mengikuti segmen distribusi air minum. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi sisa O3 di akhir pendistribusian yaitu pada bak penampungan air minum berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Konsentrasi O3 dapat dipengaruhi oleh faktor jarak, pH, suhu, dan kondisi lingkungan di sekitar pipa. Terdapat kecenderungan semakin jauh antara reservoir dengan konsumen, maka semakin sedikit pula sisa O3 yang terkandung didalamnya, hal ini dapat disebabkan oleh adanya reaksi, yaitu bulk reaction dan pipe wall reaction.

Simpulan: Konsentrasi awal O3 yang diinjeksian pada proses disinfeksi memiliki konsentrasi sebesar 0,50 mg/L, konsentrasi tersebut terus berubah hingga pada saat air minum ditempatkan pada bak penyimpanan air minum di gedung kantor OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI konsentrasinya menjadi berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air minum yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) telah memenuhi baku mutu.

 

ABSTRACT

Title: Water Quality Analysis Based on Ozone (O3) Concentration in Drinking Water Supply at the Office

Background: Monitoring the quality of the raw water and treatment units is necessary to meet the drinking water needs of the Concentrating Division employees of PT Freeport Indonesia (PTFI). Therefore, disinfection with ozonation implemented by PTFI aimed at eradicating microorganisms, particularly pathogenic bacteria, as well as making processed drinking water healthier because the use of chlorine disinfectants can cause problems, such as the formation of trihalomethanes (THMs) due to inaccurate breakpoint chlorination (BPC) calculations. This research aims to evaluate the ozone concentration in drinking water supply (PAM) in office buildings OB-1 and OB-2 PTFI Concentrating Division in compliance with the Decree of the Minister of Industry and Trade No. 705 of 2003 that states that ozone (O3) levels in drinking water should range from 0.1 to 0.4 mg/L.

Method: The observation method was used and conducted from July to October 2021. The concentration of O3 in the PAM system was measured using a cross-sectional design. In addition, the saturated sampling technique was used since the number of monitoring points was limited to 10, namely distribution points or stations consisting of 5 floors in each building. The Lagrangian method was used to analyze the data and the EPAnet software to obtain a simulation of the concentration of O3 in drinking water.

Results: The hydraulics and drinking water quality simulations reveal that the O3 concentration at each node and link varies depending on the drinking water distribution segment. The simulation results show that the residual O3 concentration at the end of the distribution, such as drinking water reservoirs, ranges from 0.33 to 0.39 mg/L. Furthermore, O3 concentration can be affected by distance, pH, temperature, and environmental conditions around the pipe. This indicates the greater the distance between the reservoir and the consumer, the less residual O3 contained in it, and this can be due to reactions, specifically bulk, and pipe wall reactions.

Conclusion: The initial concentration of ozone injected in the disinfection process was 0.50 mg/L, which continued to change until the drinking water was placed in storage tanks in the OB-1 and OB-2 office buildings of the PTFI Concentrating Division. The resulting concentration ranged from 0.33 to 0.39 mg/L, indicating that the drinking water treated at the Drinking Water Treatment Plant (IPAM) met the quality standards.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (442KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (640KB)    Indexing metadata
Keywords: EPAnet; konsentrasi ozone (O3); kualitas air minum; ozonasi; penyediaan air minum (PAM)
Funding: Arif Susanto

Article Metrics:

  1. Kesumaningrum F, Ismayanti NA, Muhaimin M. Analisis Kadar Logam Fe, Cr, Cd dan Pb Dalam Air Minum Isi Ulang di Lingkungan Sekitar Kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Menggunakan Spektrofotometer Serapam Atom (SSA). Indonesian Journal of Chemical Analysis 2019, 2(1): 41-46. https://doi.org/10.20885/ijca.vol2.iss1.art6
  2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. http://www.ampl.or.id/digilib/read/24-peraturan-menteri-kesehatan-republik-indonesia-no-492-menkes-per-iv-2010/50471
  3. Kalsum L, Anerasari, Zikri A, Tanjun, Y, Oktavia Y, Aulia A, Lismayani, Arinda. Kinerja Sistem Filtrasi Dalam Menurunkan Kandungan TDS Fe dan Organik dalam Pengolahan Air Minum. Jurnal Kinetika 2019, 10(1): 46-49. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/article/view/2988
  4. Kurniati E, Huy VT, Anugroho F, Sulianto AA, Amalia N, Nadhifa AR. Analisis Pengaruh pH dan Suhu Pada Desinfeksi Air Menggunakan Microbubble dan Karbondioksida Bertekanan. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 2020, 10 (2): 247-256. https://doi.org/10.29244/jpsl.10.2.247-256
  5. Ratnawati E. Pengaruh Waktu Reaksi dan Suhu pada Proses Ozonasi Terhadap Penurunan Warna, COD dan BOD Air Limbah Industri Tekstil. Jurnal Kimia Kemasan 2011, 33(1): 107-112. http://dx.doi.org/10.24817/jkk.v33i1.1836
  6. Herawati D, Yuntarso A. Penentuan Dosis Kaporit Sebagai Disinfektan Dalam Menyisihkan Konsentrasi Ammonium Pada Air Kolam Renang. Jurnal Sain Health 2017, 1(2): 13-22. http://dx.doi.org/10.51804/jsh.v1i2.106.66-74
  7. Haifan M. Review Kajian Aplikasi Teknologi Ozon untuk Penanganan Buah Sayuran dan Hasil Perikanan. Jurnal IPTEK 2017, 1(1): 15-21. https://doi.org/10.31543/jii.v1i1.99
  8. Rosita D, Zaenab S, Budiyanto AK. Analisis Kandungan Klorin Pada Beras yang Beredar di Pasar Besar Kota Malang sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia 2016, 2(1): 88-93. https://doi.org/10.22219/jpbi.v2i1.3386
  9. Hermiyanti P. Pengaruh Paparan Klorin di Udara Terhadap Peroksida Lipid Pada Pekerja Kolam Renang. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2016, 7 (2): 85-88. http://dx.doi.org/10.33846/%25x
  10. Said NI. Disinfeksi Untuk Pengolahan Air Minum. Jurnal Air Indonesia 2007, 3(1): 527-558. https://doi.org/10.29122/jai.v3i1.2314
  11. Agustini S, Rienoviar R. Pengaruh Konsentrasi Ozon terhadap Cemaran Mikroba Pada Air Minum Dalam Kemasan. Jurnal Dinamika Penelitian Industri 2011, 22 (1): 44-51. https://doi.org/10.28959/jdpi.v22i1.538
  12. Nabih FN, Takwanto A, Rahayu M. Pengaruhh Konsentrasi Ozon terhadap Nilai pH dan Total Dissolved Solid (TDS) Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Distilat Jurnal Teknologi Separasi 2021, 7(2): 347-352. http://dx.doi.org/10.33795/distilat.v7i2.239
  13. Isyuniarto I, Usada W, Suryadi S, Purwadi A, Mintolo M, Rusmanto T. Identifikasi Ozone dan Aplikasinya Sebagai Disinfektan. Ganendra: Majalah IPTEK Nuklir 2002, 5(1): 15-22. https://doi.org/10.17146/gnd.2002.5.1.209
  14. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 705/MPP/Kep/11/2003 Tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum Dalam Kemasan dan Perdagangannya. http://jdih.kemendag.go.id/peraturan/stream/1441/2
  15. United States Environmental Protection Agencies (USEPA). Application for Modeling Drinking Water Distribution Systems. https://www.epa.gov/water-research/epanet
  16. Rossman LA. EPANET 2 User Manual. Water Supply and Water Resources Division, National Risk Management Research Laboratory, Cincinati, OH. United Nation Environmental Protection Agency. 2000
  17. Susanto A, Purwanto P, Hadiyarto A. Analisis Kualitas Air untuk Konsentrasi Fluoride pada Sistem Jaringan Distribusi Air Minum dengan Fluoridasi. Ensains Journal 2019, 2(1): 11-18. https://doi.org/10.31848/ensains.v2i1.149
  18. Cescon A, Jiang JQ. Filtration Process and Alternative Filter Media Material in Water Treatment. Water 2020, 12(12): 3377. https://doi.org/10.3390/w12123377
  19. Ratnawati R, Sugito S. Proses Disinfeksi pada Pengolahan Air Limbah Domestik Menjadi Air Bersih sebagai Air Baku Air Minum. WAKTU: Jurnal Teknik 2013, 11(2): 1412-1867. https://doi.org/10.36456/waktu.v11i2.815
  20. Afrianita R, Komala PS, Andriani Y. Kajian Kadar Sisa Klor di Jaringan Distribusi Penyediaan Air Minum Rayon 8 PDAM Kota Padang. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II 2016: 144-152. http://lingkungan.ft.unand.ac.id/images/fileTL/SNSTL_II/OP_026.pdf
  21. Rifani M, Raharja M, Isnawati I. Kadar Sisa Klor Terhadap Nilai MPN Coliform pada Jaringan Perpipaan PDAM di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Kesehatan Lingkungan 2016, 13(2): 368-374. https://doi.org/10.31964/jkl.v13i2.35
  22. Ginanjarwati W, Setiani O, Dewanti NAY. Hubungan Jarak Rumah ke Instalasi Pengolahan Air. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2018, 6(6): 386-392. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22210
  23. Sofia E, Riduan R, Abdi C. Evaluasi Keberadaan Sisa Klor Bebas di Jaringan Distribusi IPA Sungai Lulut PDAM Bandarmasih. Jukung Jurnal Teknik Lingkungan 2015, 1(1): 33-52. http://dx.doi.org/10.20527/jukung.v1i1.1043
  24. Sofia DR. Perbandingan Hasil Disinfeksi Menggunakan Ozon dan Sinar Ultraviolet terhadap Kandungan Mikroorganisme pada Air Minum Isi Ulang. Agroscience 2019, 9(1): 82-92. https://doi.org/10.35194/agsci.v9i1.636
  25. Putri K, Andrio D, Yenie E. Pengaruh pH dan Waktu Kontak Ozonisasi terhadap Biodegradability Limbah Cair Tahu dan Kotoran Sapi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau 2016, 3(1): 1-5. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEKNIK/article/view/9942/9604
  26. Ratnawati E. Pengaruh Waktu Reaksi dan Suhu pada Proses Ozonasi terhadap Penurunan Warna, COD dan BOD Air Limbah Industri Tekstil. Jurnal Kimia Kemasan 2011, 33(1): 107-112. http://dx.doi.org/10.24817/jkk.v33i1.1836

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-09 04:34:25

No citation recorded.