skip to main content

Analisis Perbandingan Kualitas Air yang Bermuara di Perairan Teluk Kayeli Sebagai Dampak dari Penambang Ilegal

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Iqra Buru, Indonesia

Open Access Copyright 2023 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Para penambang emas di pulau Buru menggunakan bahan kimia berbahaya seperti merkuri, dimana limbah dari hasil penambangan akan mengalir hingga ke lautan dan menyebabkan biota laut tercemar merkuri sehingga perlu selalu dipantau kualitas airnya, karena sangat berdampak bagi ksehatan dan juga lingkungan. Tujuan penelitian ini sebagai rujukan pemerintah dalam pembuatan peraturan daeraha mengenai lingkungan.

Metode: Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan, yaitu data diambil langsung dari sampel dan dianalisis di laboratorium. Indikator terdiri dari analisis fisik, kimia dan biologi dari sampel air sungai dan laut kemudian dideskripsikan.

Hasil: Dari hasil analisis laboraturium menunjukan bahwa parameter fisik TDS yang dihasilkan tidak sesuai dengan baku mutu yaitu: Sungai Waelata, Sungai Anahoni, Sungai Kayeli, Laut Teluk Kayeli. Parameter kimia nilai BOD tidak sesuai dengan baku mutu yaitu: Sungai Waeapo, Sungai Waelata, Sungai Anahoni, Sungai Kayeli. Untuk parameter biologi tergolong seuai baku mutu. Wilayah pengamatan yang memiliki nilai kualitas perairan yang kurang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya adalah Sungai Anahoni dengan tujuh parameter tidak sesuai baku mutu (suhu, TSS, TDS, kekeruhan, DO, BOD dan COD), Sungai Kayeli memiliki enam parameter tida sesuai dengan baku mutu diantaranya TDS, pH, phosfat, DO, BOD dan COD), Sungai Waelata dengan lima parameter tidak sesuai dengan baku mutu (suhu, TDS, TSS, kekruhan dan BOD).

Simpulan: Dari nilai parameter fisik, biologi, dan kimia terlihat bahwa sebagaian besar telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, sehingga masih dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, namun masih terdapat beberapa parameter yang tidak sesuai denganbaku mutu.

 

ABSTRACT

Title: Comparative Analysis of Water Quality that empties into the Waters of Kayeli Bay as the Impact of Illegal Miners

Background: Gold miners on Buru Island use hazardous chemicals such as mercury, whereby the waste from mining will flow into the ocean and cause marine creatures to be polluted with mercury so that the water quality needs to be monitored constantly, because it has a huge impact on health and also the environment. The purpose of this research is as a reference for the government in making regional regulations regarding the environment.

Methods: This research is included in field research, where the data is taken directly from the sample and analyzed in the laboratory. The indicators consist of physical, chemical and biological analysis of river and sea water samples which are then described.

Results: The results of laboratory analysis show that the physical parameters of the TDS produced are not in accordance with the quality standards, namely: Waelata River, Anahoni River, Kayeli River, Kayeli Bay Sea. The chemical parameter BOD values do not comply with the quality standards, namely: Waeapo River, Waelata River, Anahoni River, Kayeli River. For biological parameters classified according to quality standards. The observation area that has poor water quality values compared to other areas is the Anahoni River with seven parameters not in accordance with quality standards (temperature, TSS, TDS, turbidity, DO, BOD and COD), Kayeli River has six parameters not in accordance with quality standards including TDS, pH, phosphate, DO, BOD and COD), the Waelata River with five parameters not in accordance with quality standards (temperature, TDS, TSS, turbidity and BOD).

Conclusion: From the values of the physical, biological and chemical parameters it can be seen that most of them have met the quality standards that have been set, so they can still be used according to their function, but there are still some parameters that are not in accordance with the quality standards.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (324KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (416KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
Keywords: Kualitas; Air; Kayeli; Penambang

Article Metrics:

  1. Hamuna B, Tanjung RHR, Maury, Hendra K S. Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre , Jayapura. 2018;16(1):35-43. doi: 10.14710/jil.16.135-43
  2. Umasugi S, Ismail, Irsan I. Berdasarkan Parameter Fisik , Kimia Dan Biologi Program Studi Budidaya Perairan , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Program Studi Budidaya Perairan , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Program Studi Pendidikan Biologi , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen. Biopendix. 2021;8(1):29-35
  3. Sutarso A, Gaol L, Diansyah G, Ida A, Purwiyanto S. Analisis Kualitas Air Laut Analysis Of Sea Water Quality In The Southern Of Bangka Strait. Maspari. 2017;9(1):9-16
  4. Zakaria A, Sauri S, Fadela DM, Wardhani PSA. Efisiensi Penurunan Kadar COD, TSS, dan TDS pada Air Limbah Industri Pangan menggunakan Koagulan Poly Alumunium Chloride dengan metode Jar Test. War Akab. 2021;45(2):98-104. doi: 10.55075/wa.v45i2.60
  5. Hendrawati H, Prihadi TH, Rohmah NN. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. J Kim Val. 2008;1(3). doi: 10.15408/jkv.v1i3.223
  6. Rigitta TMA, Maslukah L, Yusuf M. Sebaran Fosfat Dan Nitrat Di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak. J Oceanogr. 2015;4(2):415-422
  7. MENKLH. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 51/MENLH/2004 Tahun 2004, Tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Dan Wisata Bahari.2004
  8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran. Kementrian Lingkungan Hidup. 2001
  9. Depkes R. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.2017
  10. Effendi H. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Kanisius; 2003
  11. Barus. Pengantar Limnologi. Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. Depdiknas.; 2002
  12. Simon I. Patty, Marenda Pandu Rizki, Husen Rifai NA. Kajian Kualitas Air dan Indeks Pencemaran Perairan Laut di Teluk Manado Ditinjau dari Parameter Fisika-Kimia Air Laut. Ilmu Kelaut Kepul. 2019;2(2):1-13. https://doi.org/10.33387/jikk.v2i2.1387
  13. Siburian R, Simatupang L, Bukit M. Analisis Kualitas Perairan Laut Terhadap Aktivitas Di Lingkungan Pelabuhan Waingapu- Alor Sumba Timur. Pengabdi Kpd Masy. 2017;23(1):225-232. https://doi.org/10.24114/jpkm.v23i1.6639
  14. Simanjuntak M. Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika terhadap Distribusi Plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Ilmu Perikan. 2009;11(1):41-59
  15. Haerudin AMP. Analisis baku mutu air laut untuk pengembangan wisata bahari di perairan pantai labuhan haji kabupaten lombok timur. Geodika. 2019;3(1):13-18. https://doi.org/10.29408/geodika.v3i1.1473
  16. Simanjuntak M. Kualitas Air Laut Ditinjau Dari Aspek Zat Hara, Oksigen Terlarut Dan Ph Di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Ilmu dan Teknol Kelaut Trop. 2012;4:290-303
  17. Widiadmoko W. Pemantauan Kualitas Air Secara Fisika Dan Kimia Di Perairan Teluk Hurun. Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung; 2013
  18. Chester R. Geokimia Kelautan. Unwin Hyman Ltd; 1990
  19. Casali, J. R. Gimenez, J. Diez, J. Álvarez-Mozos, J. D.V. de Lersundi MG, M.A. Campo, Y. Chahor, R. Gastesi JL. Sediment production and water quality of watersheds with contrasting land use in Navarre (Spain). Agric Water Manag. 2010;97:1683-1694. https://doi.org/10.1016/j.agwat.2010.05.024
  20. Wahyuningsih N, Fitrian Z. Kajian Kualitas Air Laut Di Perairan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur ( Study Of The Quality Of The Water Environment In Bontang City , East Borneo Province ) Kota Bontang secara administratif merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur yang Kal. Ris Pembang. 2021;4(1):56-66. https://doi.org/10.36087/jrp.v4i1.94
  21. Mustofa A. Kandungan Nitrat dan Posfat Sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Perairan Pantai. J Disprotek. 2015;6(1):13-19
  22. Paytan A. KM. Siklus Fosfor Kelautan. Kim Wahyu. 2007;107(2):563-576. https://doi.org/10.1021/cr0503613
  23. Salmin. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologis (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana. 2005;30(3):21-26
  24. Gunamantha, IM dan Suryaputra I. Buku Ajar Analisis Air. Undhiksa Press; 2012
  25. Wilken, R. HH. Merkuri Dan Metilmerkuri Dalam Sedimen Dan Partikel Dari Sungai ELuria Bertanie, Jerman Utara.; 1991

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 20:03:31

No citation recorded.