skip to main content

Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Kejadian Malaria (Wilayah Endemis Malaria, Lingkup Kerja Puskesmas Kaligesing, Kabupaten Purworejo Tahun 2022)

1Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan, Universitas Diponegoro, Tembalang 50275, Indonesia

2Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Tembalang 50275, Indonesia

Open Access Copyright 2022 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan masalah prioritas dalam kesehatan sejak 100 juta tahun lalu. Kaligesing termasuk salah satu kecamatan di kabupaten Purworejo dengan tingkat endemisitas malaria tinggi, mempunyai perbukitan yang disebut dengan bukit menoreh. Nyamuk Anopheles sp sangat senang berada di wilayah perbukitan, karena mempunyai suhu yang sejuk dan kelembapan yang sesuai dengan perkembangbiakan vektor. Sungai yang menggenang dan sumber mata air sangat jarang digunakan dan menjadi salah satu tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp. Kondisi rumah yang mendukung, akan mempercepat penularan malaria dari gigitan vektor Anopheles yang terdapat Plasmodium dalam tubuhnya, seperti tidak terpasangnya kawat, tidak memiliki plafon rumah, ditemukan celah pada dinding, terdapatnya kandang ternak, genangan dan semak-semak yang menjadikan tempat istirahat bagi nyamuk. Hal ini sangat disukai oleh nyamuk, sehingga angka penularan semakin tinggi.  wilayah Kaligesing mempunyai angka tertinggi malaria bulan januari hingga Juli dengan total 97 kasus. Tingginya penularan malaria sangat layak dilakukan penelitian di wilayah Kaligesing.

Metode: Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan kualitas lingkungan dengan kejadian malaria. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain Case control .Penelitian ini memiliki sampel 80 responden, dimana 40 sebagai kasus dan 40 sebagai kontrol.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kualitas lingkungan yang signifikan terhadap kejadian malaria ialah kawat kasa (p-value 0,000), plafon (p-value 0,000), kandang ternak (p-value 0,002), adanya semak-semak (p-value 0,000), dan Breeding places (p-value 0,001). Adapun kualitas lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kejadian malaria yaitu kawat kasa (p-value 0,001) dan kendang ternak (p-value 0,040).

 

ABSTRACT

Title: The Relationship between Environmental Quality and Malaria Incidence (Malaria Endemic Area, Scope of Work of Kaligesing Health Center, Purworejo Regency in 2022)


Background: Malaria is a priority problem in health that has existed since 100 million years ago. Kaligesing is one of the sub-districts in Purworejo regency with a high level of malaria endemism and has hills called menoreh hills. Anopheles sp mosquitoes are very happy to be in hilly areas; because they have cool temperatures and humidity that are suitable for vector breeding. The stagnant river and spring are very rarely used and become one of the breeding sites for anopheles sp. mosquito. Supporting home conditions will accelerate the transmission of malaria from the bites of Anopheles vector mosquitoes that have Plasmodium in their bodies, such as not attaching gauze wire to ventilation, not having a ceiling of the house, there are gaps in the walls, there are livestock pens, puddles, and bushes that make resting places for mosquitoes. This is very much liked by mosquitoes, so the transmission rate is getting higher.  The Kaligesing region had the highest malaria rate from January to July with a total of 97 cases. The high transmission of malaria is very feasible to conduct research in the Kaligesing region.

Methods: This research is quantitative using a case-control design. This study has a sample of 80 respondents, of which 40 a case and 40 are controlled.

Result: The results showed environmental quality related to malaria incidence, namely the presence of gauze wire (p-value 0.000), ceiling (p-value 0.000), livestock sheds (p-value 0.002), the presence of bushes (p-value 0.000), and breeding places (p-value 0.001). The environmental quality that most affects the incidence of malaria is the presence of gauze wire (p-value 0.001) and livestock sheds (p-value 0,040).

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (81KB)    Indexing metadata
 CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (18KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: Malaria; Kualitas Lingkungan; Anopheles.sp
Funding: LPPM Universitas Diponegoro under contract 569-54/UN7.D2/PP/VII/2022

Article Metrics:

  1. Poinar G. What Fossils Reveal About The Protozoa Progenitors, Geographic Provinces, And Early Hosts Of Malarial Organisms. Am Entomol. 2016;62(1):22–5
  2. Purnomo Dan Ayda Rahman. Atlas Diagnostik Malaria. Vii. Santoso N, Editor. Jakarta: EGC; 2011
  3. Santjaka, Aris. Pendekatan Model Kausalitas Malaria. Yogyakarta:Nuha Medika, 2013
  4. World Healt Organization (WHO). Word Malaria Report Geneva . Licence: CC. 2021. 2013–2015 Hal
  5. Jumlah Kasus Malaria Di Indonesia [Internet]
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Kasus Malaria. Direktorat Jenderal P2P Kementeri Kesehat [Internet]. 2020;1–44. Tersedia Pada: Http://Www.Malaria.Id/P/Buku-Malaria
  7. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2021
  8. Kementerian Kesehatan RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2019; Tersedia Pada: Http://Www.Pdpersi.Co.Id/Kanalpersi/Data/Elibrary/Bukusaku_Malaria.Pdf
  9. Keputusan Menteri Kesehatan RI, Hk.01.07/Menkes/556/2019 N. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Malaria. 2019;1–53
  10. WHO. Manual On Practical Entomologi In Malaria. 1975
  11. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020. 2020;3517463(24)
  12. Sutarto ECB. Faktor Lingkungan , Perilaku Dan Penyakit Malaria. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. J Agromedunila. 2017;4(1):173–84
  13. Yana Afrina. Literatur Review : Faktor Lingkungan Dan Kepadatan Larva Anopheles Dengan Kejadian Malaria Literature Review : Environmental Factors And Density Of Larvae Anopheles With. 2021;13(1):20–8. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1828
  14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Kasus Malaria. 2019;
  15. Billy. Spesies Dan Kepadatan Nyamuk Anopheles Berdasarkan Topografi Daerah Endemis Malaria(Studi Di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo). 2018
  16. Mahdalena, Vivin, Gambaran Distribusi Spesies Anopheles Dan Perannya Sebagai Vektor Malaria Di Provinsi Nusa Tenggara Timur ,. 2020;12(1):46–59. https://doi.org/10.22435/spirakel.v12i1.3441
  17. Widjajanti,Wening. Identifikasi Anopheles Spp . Sebagai Tersangka Vektor Malaria Di Kabupaten Purworejo.2019;313–20. https://doi.org/10.22435/mpk.v29i4.185
  18. Lameshow S. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University; 1997
  19. Prastowo D, Widiarti W, Garjito, S.Si, M.Kes Ta. Bionomik Anopheles Spp Sebagai Dasar Pengendalian Vektor Malaria Di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Vektora J Vektor Dan Reserv Penyakit. 2018;10(1):25–36. https://doi.org/10.22435/vk.v10i1.967
  20. Bina Ikawati. Potensi Anopheles Balabacensis,Dahulu Dan Sekarang. 2018;
  21. Siregar PA, Saragih ID. Faktor Risiko Malaria Masyarakat Pesisir Di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Risk Factors Of Malaria Among Coastal Communities In Pantai Cermin District , Serdang Bedagai Regency. 2019;50–7. https://doi.org/10.32734/trophico.v1i2.7261
  22. Wayranu A. Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarmangu 1 Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016. 2016;35:332–9. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v35i4.3096
  23. Sari F. Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. J Kesehat Stikes Prima Nusant Bukittinggi. 2016;7(2):21–7
  24. Nadya, Safira. Faktor Risiko Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bener, Purworejo. Universitas Diponegoro; 2022
  25. Sofia R. Analisis Faktor Risiko Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Riwayat Malaria. Kedokteran Malikussaleh. 2018;2(2):65. https://doi.org/10.29103/averrous.v2i2.420
  26. Wiwoho Fajar Harry. Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Puskesmas Cluwak Dan Puskesmas Dukuhseti Kabupten Pati. 2016;1(1):1–8
  27. Utami Deviani. Hubungan Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Desa Sidodadi. 2018;6:216–23. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2269
  28. Nababan R, Umniyati SR. Faktor Lingkungan Dan Malaria Yang Memengaruhi Kasus Malaria Di Daerah Endemis Tertinggi Di Jawa Tengah : Analisis Sistem Informasi Geografis. :11–8
  29. Noviarti PI, Joko T, Dewanti NAY. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dan Perilaku Penghuni Rumah Dengan Kejadian Penyakit Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kokap Ii, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. J Kesehat Masy. 2016;4(1):417–26

Last update:

  1. Analysis of Malaria Transmission Dynamics at Borobudur Health Center, Magelang Regency (Case Study 2021-2022)

    Naila Afnaniya, Aris Santjaka, Bahri Bahri. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN , 15 (4), 2023. doi: 10.20473/jkl.v15i4.2023.300-308
  2. Hubungan Lingkungan Dan Perilaku Terhadp Kejadian Malaria Di Provinsi Aceh

    Siti Humaira, Nurjazuli Nurjazuli, Mursid Raharjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23 (2), 2024. doi: 10.14710/jkli.23.2.241-248

Last update: 2024-11-22 04:29:55

No citation recorded.