skip to main content

DHF Endemicity and Aedes aegypti Larvae Density Mapping in West Purwokerto Community Health Center’s Working Area in 2023

Poltekkes Kemenkes Semarang, Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268, Indonesia

Open Access Copyright 2024 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Kecamatan Purwokerto Barat merupakan wilayah endemis yang memiliki banyak kasus Demam Berdarah (DBD). Faktor yang mempengaruhi kasus DBD adalah kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti yang berhubungan dengan kinerja jumantik karena berperan langsung dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Faktor lain yang berhubungan dengan kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti yaitu kondisi lingkungan curah hujan. Analisis spasial menggunakan aplikasi sistem informasi geografis (SIG) dapat digunakan untuk mengetahui model penularan kasus DBD, tingkat kepadatan jentik nyamuk, Angka Bebas Jentik (ABJ) dan kinerja Juru Pemantau Jentik (jumantik) sebagai salah satu upaya pengendalian kasus DBD.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran kasus DBD dan kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti melalui pemetaan yang dirancang dengan pemodelan SIG.

Hasil: Terdapat 78 kasus DBD yang tersebar pada 7 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Barat. Model penularan kasus DBD yaitu 15 secara cluster dan 15 secara separated. Kasus DBD berkaitan dengan fluktuasi curah hujan dimana curah hujan yang sangat tinggi diiringi dengan penurun kasus DBD. Hasil analisis spasial kepadatan jentik yang mempengaruhi kasus DBD yaitu terdapat 6 kelurahan dengan kasus DBD yang memiliki kategori indikator CI, HI dan BI rendah dengan nilai ABJ ≥ 95% dan 1 kelurahan dengan kasus paling sedikit memiliki kategori sedang dengan nilai ABJ < 95%.

Simpulan: Model penularan DBD yaitu secara cluster dan separated. Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Barat berkaitan dengan curah hujan tetapi tidak berkaitan dengan kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti dan kinerja jumantik.

 

ABSTRACT

Title: DHF Endemicity and Aedes aegypti Larvae Density Mapping in West Purwokerto Community Health Center’s Working Area in 2023

Background: The West Purwokerto district is an endemic area with a high incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases. Factors that influence DHF cases are Aedes aegypti larvae density related to Jumantik performance because has a direct impact on PSN activities. Another factor related to Aedes aegypti larvae density is the amount of rainfall in the area. Spatial analysis using Geographic Information System (GIS) applications can determine the transmission model of DHF cases, mosquito larvae density level, ABJ (larvae-free index), and jumantik performance as one of the efforts to control DHF cases.

Methods: The research method employed was qualitative with an exploratory approach. This research was conducted to get an overview of DHF cases and the density of Aedes aegypti mosquito larvae through mapping designed with GIS modeling.

Results: In the working area of the West Purwokerto Community Health Center, there were 78 DHF cases spread across 7 sub-districts. The DHF transmission model consisted of 15 clusters and 15 separated cases. DHF cases are linked to rainfall, with extremely high rainfall leading to decreased DHF cases. The results of the larvae density spatial analysis show that 6 villages with DHF cases have low CI, HI, and BI indicator categories with larvae-free index values of 95%, and 1 village with at least cases having a medium category with larvae-free index values of < 95%.

Conclusion: DHF cases are transmitted in contagious clusters and separated. DHF cases in the West Purwokerto Community Health Center’s working area are related to rainfall but not to mosquito larvae density.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  CoP
Certificate of Proofreading
Subject DHF Cases, GIS, the Density of Larvae
Type CoP
  Download (216KB)    Indexing metadata
 Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (249KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (431KB)    Indexing metadata
Keywords: DHF Cases; GIS; the Density of Larvae

Article Metrics:

  1. Kemenkes RI. Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini [Internet]. 2023. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/
  2. Sunaryo B, Ningsih DP. Distribusi spasial demam berdarah dengue di kabupaten banyumas, provinsi jawa tengah spatial distribution of dengue haemorrhagic fever cases in banyumas district, central java province. 2014;10(01):1–8
  3. Aini N, Santjaka A, Gunawan AT. Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2015. Keslingmas. 2015;37(1):20–35. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i1.3786
  4. Sari IP. Karya tulis ilmiah. Karya Tulis Ilm [Internet]. 2022;8–11. Available from: www.smapda-karangmojo.sch.id
  5. Ummi K, Wahyuningsih NE, Hapsari. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Sp. (House Index) Sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Semarang. J Kesehat Masy [Internet]. 2017;5(5):906–10. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
  6. Entomologi P, Masyarakat FK, Diponegoro U. Hubungan faktor perilaku jumantik terhadap kepadatan jentik di wilayah binaan gerakan satu rumah satu jumantik puskesmas candilama kota semarang. 2021;9(September):581–8. https://doi.org/10.14710/jkm.v9i5.30712
  7. Putri YD. Upaya Pencegahan DBD oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan Hubungannya dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Wilayah Krja Puskesmas Rawa Buntu Kota Tangerang Selatan Tahun 2016. 2017;
  8. Arsula SY, Cahyati WH. Pembentukan Mawas Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Angka Bebas Jentik (ABJ). J Care. 2017;5(1):1–9
  9. Nirmala F, Layaly NS, Ode Azim LL, Sabarudin. Korelasi Faktor Iklim, Kepadatan Penduduk, Dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue(DBD) Di Kota Kendari Periode Tahun 2012-2021. Medula. 2022;9(2):134–44. https://doi.org/10.46496/medula.v9i2.25471
  10. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Kemenkes RI [Internet]. Profil Kesehatan Kemenkes RI. 2018. 173–180 p. Available from: file:///C:/Users/HP/Downloads/PROFIL_KESEHATAN_2018.pdf
  11. Nisaa A. Korelasi antara Faktor Curah Hujan dengan Kejadian DBD Tahun 2010-2014 di Kabupaten Karanganyar. 2014
  12. Bone T, Kaunang WPJ, Langi F. Hubungan Antara Curah Hujan, Suhu Udara Dan Kelembaban Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Manado Tahun 2015. Kesmas [Internet]. 2021;10(5):36–45. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/35109
  13. Samsu. Metode Penelitian Metode Penelitian. Metod Penelit Kualitatif [Internet]. 2017;(17):43. Available from: http://repository.unpas.ac.id/30547/5/BAB III.pdf
  14. Lahdji A, Putra BB. Association of Rainfall, Temperature, and Humidity with Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Semarang. Syifa Med. 2017;8(1):46–53. https://doi.org/10.32502/sm.v8i1.1359
  15. Koesnayani AS, Hidayat AK. Hubungan Antara Pola Curah Hujan dengan Kejadian DBD di Kota Tasikmalaya Tahun 2006-2015 (Kajian Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan). J Siliwangi. 2018;4(1):14–9
  16. Biis NA, Sukesi TW. Hubungan Antara Curah Hujan dan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping I (Desa Balecatur) Kabupaten Sleman Tahun 2015-2017. Naskah Publ. 2017;1–10
  17. Lutfiana M, Winarni T, Zulmiati Z, Novarizqi L. Survei Jentik Sebagai Deteksi Dini Penyebaran Demam Berdarah Dengue (Dbd) Berbasis Masyarakat Dan Berkelanjutan. J Ilm Mhs Fak Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2012;2(1):96982
  18. Baiti N, Santjaka A. Analisis Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Desa Endemis Kabupaten Pekalongan Tahun. Dewi Nugraheni RM / Pena Med. 2018;8(1):64–75. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i1.3786
  19. Purnomo CA. Di Kecamatan Duren Sawit Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2010 Di Kecamatan Duren Sawit Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2010. 2010;137308
  20. Sayono, Nurulita U. Situasi Terkini Vektor Dengue (Aedes aegypti) di Jawa Tengah. Kesmas. 2016;11(18):96–105
  21. Ningrum KM. Analisis Sebaran Spasial Tingkat Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Metode Kernel Density di Kecamatan Depok Tahun 2019. file:///C:/Users/VERA/Downloads/ASKEP_AGREGAT_ANAK_and_REMAJA_PRINT.docx. 2020;21(1):1–9
  22. Kinansi RR, Widjajanti W, Ayuningrum FD. Kepadatan Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue Di Daerah Endemis Di Indonesia (Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah Dan Papua). J Ekol Kesehat. 2017;16(1):1–9
  23. Suharno Zen, M.Sc DR. Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Spp Ditinjau dari Nilai Breteu Index ( BI ), Container Index ( CI ), dan Human Index ( HI ) di Kelurahan Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung Tahun 2015. Pros Semin Nasional-ISBN. 2015;(Ci)
  24. Prasetyo. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Demam Berdarah. 2014;
  25. Yosepha W. Survey Tempat Perkembangbiakan dan Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Sp di Kelurahan Kampung dalam Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2018. [Kti] Politek Kesehat Kemenkes Medan [Internet]. 2018;1–49. Available from: http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1213/1/Winda KTI.pdf
  26. Nasifah SL, Sukendra DM. Kondisi Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Indones J Public Heal Nutr. 2021;1(1):62–72
  27. Kemenkes RI. Petunjuk teknis implementasi PSN 3M Plus Dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. petunjuk Tek implementasi PSN 3M-PLUS Dengan Gerak 1 Rumah 1 Jumantik. 2016
  28. Panungkelan MS, Pinontoan OR, Joseph WBS, Kesehatan F, Universitas M, Ratulangi S. Hubungan Antara Peran Kader Jumantik Dengan Perilaku Keluarga Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Dbd Di Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado. Kesmas. 2020;9(4):1–6
  29. Saputro P., K I. Hubungan Peran Jumantik dengan Perilaku Keluarga dalam PSN Penyebab DBD. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2017
  30. Ma’rifah S. Hubungan Antara Pengetahuan Jumantik Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Kinerja Jumantik. J Keperawatan Komunitas. 2014;2(1):39–45
  31. Darmayanti JR, Handayani PA, Supriyono M. Hubungan Usia , Jam , dan Sikap Kerja terhadap Kelelahan Kerja Pekerja Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah. Prosidang Semin Nas UNIMUS. 2021;4:1318–30

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 19:29:36

No citation recorded.