1Program of Aquaculture Engineering, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang. Jl. Kampung Baru Pelabuhan Ferry, Kupang 85351, Indonesia
2Program Studi Teknik Budidaya Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Indonesia
3Program Studi Teknik Budidaya Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Indonesia
4 Program Studi Teknik Budidaya Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKLI66992, author = {Lukas Serihollo and Sartika Tangguda and Annisa’ Cahyanurani and I Sudiarsa and Atiek Pietoyo and Alkuinus Deo and Gilbert Ndoen}, title = {Kontaminasi Mikroplastik pada Rumput Laut dari Beberapa Lokasi Budidaya di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)}, journal = {Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia}, volume = {24}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Microplastic Characteristic and Abundance; Seaweed; East Nusa Tenggara (NTT)}, abstract = { Latar belakang: Sampah plastik merupakan salah satu isu global dan masalah utama dunia saat ini. Ketika di lingkungan, sampah ini akan terpecah menjadi beberapa bagian kecil yang akan kita kenal dengan sebutan mikroplastik. Salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia adalah rumput laut. Rumput laut sendiri menjadi komoditas budidaya utama di Nusa Tenggara Timur terkhususnya kabupaten kupang. Beberapa penelitian tentang pencemaran mikroplastik pada rumput laut telah dilakukan di beberapa daerah namun di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkhususnya Kabupaten Kupang belum dilakukan. Metode: Lokasi atau stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan pada karakteristik masing-masing lokasi atau stasiun yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik yang merupakan desa yang melakukan budidaya rumput laut. Selanjutnya, sampel diekstraksi menggunakan 3 tahapan yakni Washed, Stirrer dan NaOH. Hasil ekstraksi kemudian diidentifikasi karakteristik (bentuk dan warna) dengan menggunakan mikroskop. Analisis data menggunakan Uji One Way ANOVA untuk membandingkan kelimpahan total pada setiap lokasi pengamatan dan membandingkan kelimpahan antar setiap bentuk. Hasil: Bentuk fiber menduduki urutan pertama dengan total partikel terbanyak yakni 51,19% MP, disusul fragmen dengan 30,56% dan film dengan 18,25%. Untuk warna yang mendominasi adalah transparan dengan 34,48%, disusul biru dengan 32,57%, kemudian hitam 9,58% dan kuning dengan 5,75%. Tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk kelimpahan MP antara setiap lokasi pengamatan. Diduga adanya pengaruh pergerakan arus pada setiap lokasi sehingga kelimpahan masing-masing lokasi cenderung sama. Perbedaan signifikan terjadi pada setiap bentuk yang diamati. Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh perbedaan masa jenis dari setiap bentuk MP yang mempengaruhi kelimpahannya pada rumput laut. }, issn = {2502-7085}, pages = {37--45} doi = {10.14710/jkli.24.1.37-45}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/66992} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Sampah plastik merupakan salah satu isu global dan masalah utama dunia saat ini. Ketika di lingkungan, sampah ini akan terpecah menjadi beberapa bagian kecil yang akan kita kenal dengan sebutan mikroplastik. Salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia adalah rumput laut. Rumput laut sendiri menjadi komoditas budidaya utama di Nusa Tenggara Timur terkhususnya kabupaten kupang. Beberapa penelitian tentang pencemaran mikroplastik pada rumput laut telah dilakukan di beberapa daerah namun di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkhususnya Kabupaten Kupang belum dilakukan.
Metode: Lokasi atau stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan pada karakteristik masing-masing lokasi atau stasiun yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik yang merupakan desa yang melakukan budidaya rumput laut. Selanjutnya, sampel diekstraksi menggunakan 3 tahapan yakni Washed, Stirrer dan NaOH. Hasil ekstraksi kemudian diidentifikasi karakteristik (bentuk dan warna) dengan menggunakan mikroskop. Analisis data menggunakan Uji One Way ANOVA untuk membandingkan kelimpahan total pada setiap lokasi pengamatan dan membandingkan kelimpahan antar setiap bentuk.
Hasil: Bentuk fiber menduduki urutan pertama dengan total partikel terbanyak yakni 51,19% MP, disusul fragmen dengan 30,56% dan film dengan 18,25%. Untuk warna yang mendominasi adalah transparan dengan 34,48%, disusul biru dengan 32,57%, kemudian hitam 9,58% dan kuning dengan 5,75%. Tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk kelimpahan MP antara setiap lokasi pengamatan. Diduga adanya pengaruh pergerakan arus pada setiap lokasi sehingga kelimpahan masing-masing lokasi cenderung sama. Perbedaan signifikan terjadi pada setiap bentuk yang diamati. Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh perbedaan masa jenis dari setiap bentuk MP yang mempengaruhi kelimpahannya pada rumput laut.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-01-21 10:59:34
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (JKLI, p-ISSN: 1412-4939, e-ISSN:2502-7085) and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKLI journal and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKLI journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKLI journal] The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkli@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (e-ISSN: 2502-7085, p-ISSN: 1412-4939) is published by Master of Environmental Health, Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats