skip to main content

Penyakit Berbasis Lingkungan dan Perilaku Prolingkungan pada Keluarga Nelayan : Perbandingan Wilayah Kepulauan dengan Daratan

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia

Open Access Copyright 2025 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA, dermatitis, dan diare masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di komunitas nelayan pesisir Indonesia. Penelitian di wilayah pesisir menunjukkan insidensi penyakit diare mencapai 58%, dermatitis kontak 20%, dan ISPA 5,5%. Perbedaan karakteristik geografis antara wilayah kepulauan dan daratan berpotensi memengaruhi perilaku pro-lingkungan dan tingkat kejadian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kejadian penyakit berbasis lingkungan dan perilaku pro-lingkungan antara keluarga nelayan di wilayah kepulauan dan daratan.

Metode: Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2024. Populasi penelitian adalah keluarga nelayan di Kelurahan Muara Siberut (kepulauan) dan Pasie Nan Tigo (daratan). Sebanyak 198 responden dipilih dengan teknik stratified random sampling. Variabel penelitian adalah penyakit berbasis lingkungan dan perilaku prolingkungan. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, kemudian dianalisis dengan uji chi-square untuk melihat perbedaan antar wilayah.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian ISPA dan diare lebih tinggi pada keluarga nelayan di Muara Siberut (62,8% dan 54,7%) dibandingkan dengan Pasie Nan Tigo (37,2% dan 45,3%). Kejadian dermatitis lebih tinggi di Pasie Nan Tigo (68,9%) dibandingkan dengan Muara Siberut (31,1%). Terdapat perbedaan signifikan pada kejadian ISPA (p=0,049) dan dermatitis (p=0,000), namun tidak pada diare (p=0,256). Dari sisi perilaku, terdapat perbedaan bermakna pada metode pembuangan sampah, kebiasaan memakai alas kaki, dan menjaga kebersihan halaman rumah. Sebaliknya, perilaku membuka jendela dan keberadaan vektor tidak berbeda signifikan antara kedua wilayah.

Simpulan: Perbedaan geografis memengaruhi perilaku pro-lingkungan dan kejadian penyakit berbasis lingkungan pada keluarga nelayan. Diperlukan kebijakan penguatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat di wilayah kepulauan sebagai upaya preventif yang aplikatif dan berkelanjutan.

 

ABSTRACT

Title: Environmentally Based Diseases and Pro-Environmental Behavior in Fishermen's Families: Comparison of Island and Mainland Areas

Background: Environmentally-based diseases such as acute respiratory infections, dermatitis, and diarrhea remain significant health problems in Indonesia's coastal fishing communities. Research in coastal areas indicates that the incidence of diarrhea reaches 58%, contact dermatitis 20%, and acute respiratory infections (ARI) 5.5%. Differences in geographic characteristics between island and mainland areas can influence pro-environmental behavior and disease incidence rates. This study aims to analyze differences in the incidence of environment-based diseases and pro-environmental behavior between fishing families in island and mainland areas.

Method: This study is a comparative study with a cross-sectional design. The study was conducted from May to July 2024. The study population was fishermen’s families in Muara Siberut Village (islands) and Pasie Nan Tigo (mainland). A total of 198 respondents were selected using a stratified random sampling technique. The research variables were environment-based diseases and pro-environmental behavior. Data were collected through interviews using structured questionnaires, then analyzed using the chi-square test to see differences between regions..

Result:  The results of the study showed that the incidence of ARI and diarrhea was higher in fishing families in Muara Siberut (62.8% and 54.7%) compared to Pasie Nan Tigo (37.2% and 45.3%). The incidence of dermatitis was higher in Pasie Nan Tigo (68.9%) compared to Muara Siberut (31.1%). There were significant differences in the incidence of ARI (p=0.049) and dermatitis (p=0.000), but not in diarrhea (p=0.256). In terms of behavior, there were significant differences in waste disposal methods, footwear habits, and yard maintenance. In contrast, the behavior of opening windows and the presence of vectors did not differ significantly between the two regions.

Conclusion: Geographical differences affect pro-environmental behavior and the incidence of environmentally based diseases in fishing families. A policy is needed to strengthen community-based sanitation management in the archipelago as an applicable and sustainable preventive effort.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (1MB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (319KB)    Indexing metadata
 CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (71KB)    Indexing metadata
Keywords: keluarga nelayan; perilaku pro-lingkungan; penyakit berbasis lingkungan

Article Metrics:

  1. Dewi FS, Kusnoputranto H, Purwana R, et al. Identification of Work-related Diseases in Small-scale Fishermen in Batam Island, Indonesia. Open Public Health J 2023; 16: 1–8. https://doi.org/10.2174/18749445-v16-e230505-2022-218
  2. Eckert C, Baker T, Cherry D. Chronic Health Risks in Commercial Fishermen: A Cross-Sectional Analysis from a Small Rural Fishing Village in Alaska. J Agromedicine 2018; 23: 176–185. https://doi.org/10.1080/1059924X.2018.1425172
  3. Lestari H. Identifikasi Masalah Kesehatan Berbasis Lingkungan pada Masyarakat Pesisir Wilayah Kerja Puskesmas Mata. 2022; 5: 127–135
  4. Jaya H, Syokumawena S, Kumalasari I, et al. Penerapan Teori Health Belief Model (HBM) dalam Perilaku Pencegahan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2023; 10: 325–334. https://doi.org/10.32539/JKK.V10I3.22149
  5. Chrismawati M. Perilaku Buang Sampah dan Kesehatan Masyarakat pada Kawasan Pesisir Desa Pengambengan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha 2023; 10: 261–271. https://doi.org/10.23887/jjpg.v10i3.48038
  6. Zairinayati, Putri DH. Hubungan Kepadatan Hunian dan Luas Ventilasi dengan Kejadian ISPA Pada Rumah Susun Palembang. Indonesian Journal for Health Sciences 2020; 4: 121–128. https://doi.org/10.24269/ijhs.v4i2.2488
  7. Tomczyk S, Deribe K, Brooker SJ, et al. Association between Footwear Use and Neglected Tropical Diseases: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS Negl Trop Dis 2014; 8: e3285. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0003285
  8. Mely Fitry, Yulis Marita. Analisis Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Keberadaan Vektor Tikus di Kelurahan Sekar Jaya Kabupaten OKU. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 2023; 2: 1054–1063. https://doi.org/10.55123/sehatmas.v2i4.2675
  9. Oberoi S, Chaudhary N, Patnaik S, et al. Understanding health seeking behavior. J Family Med Prim Care 2016; 5: 463. https://doi.org/10.4103/2249-4863.192376
  10. Seprilia Nabila W, Sari RE, Hidayati F. Faktor Resiko Gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu (JITKT) 2022; 2: 94–103
  11. Yusuf M, Putu Sudayasa I, Nurtamin T. Hubungan Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Masyarakat Pesisir. Medula: Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo 2016; 3: 239–248
  12. Brans R, John SM, Frosch PJ. Clinical Aspects of Irritant Contact Dermatitis. In: Johansen JD, Mahler V, Lepoittevin J-P, et al. (eds) Contact Dermatitis. Cham: Springer International Publishing, pp. 295–329. https://doi.org/10.1007/978-3-030-36335-2_16
  13. Jimenez MP, DeVille N V., Elliott EG, et al. Associations between Nature Exposure and Health: A Review of the Evidence. Int J Environ Res Public Health 2021; 18: 4790. https://doi.org/10.3390/ijerph18094790
  14. Sembodo T, Karyadini HW, Nasihah SD. Lama Kontak Deterjen dan Kejadian Dermatitis Kontak pada Ibu Rumah Tangga. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2021; 12: 326–328
  15. Amelia NR, Permatasari TAE. Determinant of adherence with health protocols of COVID-19 among market traders. Int J Publ Health Sci 2024; 13: 98–108. https://doi.org/10.11591/ijphs.v13i1.22856
  16. Eka Puji Lestari M, Siwiendrayanti A. Kontribusi Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare dan Hubungannya terhadap Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition 2021; 1: 355–361
  17. Amirus K, Sari FE, Dumaika D, et al. Hubungan Indeks Risiko Sanitasi dengan Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan di Kelurahan Pesawahan Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 2022; 21: 366–372. https://doi.org/10.14710/jkli.21.3.366-372
  18. Wahono T, Widjayanto D, Poerwanto SH. Karakteristik Habitat Larva Nyamuk dan Kepadatan Nyamuk Dewasa (Diptera: Culicidae) di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali (Analisis Data Sekunder Rikhus Vektora 2017). ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Diseases Studies 2024; 14: 45–56. https://doi.org/10.22435/asp.v14i1.5038
  19. Misdayanti S. Gambaran Sanitasi Lingkungan pada Masyarakat Pesisir Desa Bajo Indah. Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat 2021; 6: 19–29. https://doi.org/10.31943/afiasi.v1i4.134
  20. Sakti WI. Peran Masyarakat Sipil Dalam Pengelolaan Lingkungan Pesisir. Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) 2023; 1: 87–90. https://doi.org/10.15578/jkpt.v1i0.12058
  21. Margarethy I, Salim M, Marini M. Peran Kader Koordinator Jumantik dalam Sosialisasi Program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) di Kelurahan Patih Galung, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Buletin Penelitian Kesehatan 2021; 49: 193–204. https://doi.org/10.22435/bpk.v49i4.5217
  22. Nugraha TI, Semiarty R, Irawati N. Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas 2019; 8: 590–598. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1046
  23. Putri AN, Harahap NA, Harahap SA, et al. Penggunaan Alas Kaki Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar Negeri 060873 Pulo Brayan Kota Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2022; 1: 69–74. https://doi.org/10.56211/pubhealth.v1i1.40
  24. Cronce JM, Larimer ME. Individual Prevention of College Student Alcohol Misuse. In: Interventions for Addiction. Elsevier, pp. 803–813. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-398338-1.00081-6
  25. Ibrahim A, Joseph WBS, Malonda NSH. Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Kelurahan Sindulang 1 Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi 2018; 7: 1–7
  26. Abubakar IR, Maniruzzaman KM, Dano UL, et al. Environmental Sustainability Impacts of Solid Waste Management Practices in the Global South. Int J Environ Res Public Health 2022; 19: 12717. https://doi.org/10.3390/ijerph191912717
  27. Sofia N, Zubaidah T. Kehamilan Aman dan Nyaman. Solok: PT Mafy Media Literasi Indonesia, 2024

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-27 16:21:49

No citation recorded.