Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan, Fakultas Vokasi, Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Palembang, Jl. Jend. A. Yani 13 Ulu Palembang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JKLI74082, author = {Zairinayati Zairinayati and Nur Maftukhah and Sabrina Sabrina and Rahma Anggraini}, title = {Bioremediasi Limbah Cair Rumah Tangga Menggunakan Eco Enzim Fermentasi Kulit Buah}, journal = {Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia}, volume = {24}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {eco enzim; bioremediasi; limbah cair; kulit buah; kualitas air}, abstract = { Latar belakang: Kasus pencemaran air di Indonesia khususnya air limbah domestik merupakan masalah utama. Kontributor utama dari 68,5 juta ton sampah nasional yang dihasilkan pada tahun 2021 adalah sampah organik, menurut data SIPSN (Scientific Data Collection and Data Collection) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun di seluruh dunia, dan telah diamati bahwa air limbah rumah tangga memiliki pH yang cenderung di bawah standar 6 hingga 9 dan kadar COD hingga >1.000 mg/L, yang secara signifikan lebih tinggi dari standar 100 mg/L. Penggunaan eco enzim yang terbuat dari kulit buah fermentasi sebagai agen bioremediasi merupakan salah satu metode ramah lingkungan. Menguji dampak eco enzim yang berasal dari campuran kulit jeruk, nanas, dan pisang terhadap kualitas air limbah khususnya, parameter COD, TSS, nitrat, dan pH merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode Penelitian: adalah eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dosis eco enzim (5, 10, 15, dan 20 ml) dan lima kali ulangan berdasarkan pendekatan kuantitatif eksperimental yang fokus pada pengujian pengaruh dosis eco enzim terhadap parameter kualitas air limbah. Eco enzim dibuat dari bahan organik yaitu kulit jeruk, kulit nanas, dan kulit pisang dengan rasio perbandingan 10 air : 3 bahan organik :1 gula merah. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-April 2025. Sampel limbah yang digunakan adalah limbah domestik yang diambil sebanyak 2 L. Jumlah total unit percobaan adalah 21 sampel, yang terdiri dari 20 perlakuan dan 1 kontrol. Fermentasi dilakukan selama tiga bulan, dan proses bioremediasi dilaksanakan selama delapan hari. Analisa data hasil penelitian disajikan dalam bentuk data univariat dan bivariat menggunakan uji Kruskal Wallis . Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan pada COD (p=0,012), nitrat (p=0,017), dan pH (p=0,009), namun tidak signifikan pada TSS (p=0,115). Dosis optimal adalah 5 dan 10 ml, karena memberikan hasil terbaik tanpa menurunkan pH secara ekstrem, hal ini tidak hanya didasarkan pada pencapaian nilai BML saja akan tetapi dari aspek stabilitas kualitas air. Pada dosis tersebut, penurunan COD dan nitrat signifikan, sementara nilai pH tetap berada dalam kisaran netral (6-8), yang aman bagi biota perairan. Berbeda dengan dosis 15 ml dan 20 ml, meskipun terjadi penurunan sebagian parameter, kondisi pH turun drastis hingga kisaran 3-4 yang berpotensi menimbulkan efek toksik bagi organisme akuatik, selain itu, dosis 5-10 ml tidak menimbulkan peningkatan signifikan pada TSS, sehingga tidak menambah beban padatan tersuspensi. Simpulan: eco enzim terbukti efektif dan ramah lingkungan dalam mengurangi pencemaran limbah cair rumah tangga. Rekomendasi dari penelitian ini adalah masyarakat dapat menggunakan eco enzim sebagai solusi murah dan ramah lingkungan dan sebaiknya disaring sebelum digunakan agar tidak menambah kekeruhan air. ABSTRACT Title: Bioremediation of Domestic Wastewater using Fruit Peel Fermentation Eco Enzime Background: Water pollution in Indonesia, particularly domestic wastewater, is a major problem. According to the Ministry of Environment and Forestry (KLHK)'s Scientific Data Collection (SIPSN) data, organic waste is the primary contributor to the 68.5 million tons of national waste generated in 2021. Approximately 1.3 billion tons of food is wasted annually worldwide, and domestic wastewater has been observed to have a pH that tends to be below the standard of 6 to 9 and COD levels of up to >1,000 mg/L, significantly higher than the standard of 100 mg/L. The use of eco-enzimes made from fermented fruit peels as bioremediation agents is an environmentally friendly method. The aim of this study was to test the impact of eco-enzimes derived from a mixture of orange, pineapple, and banana peels on wastewater quality, specifically COD, TSS, nitrate, and pH parameters. Methode: is an experiment with a research design using a Completely Randomized Design (CRD) with four eco enzime dosage treatments (5, 10, 15, and 20 ml) and five replications based on an experimental quantitative approach that focuses on testing the effect of eco enzime dosage on wastewater quality parameters. Eco enzime is made from organic materials, namely orange peel, pineapple peel, and banana peel with a ratio of 10 water: 3 organic materials: 1 brown sugar. The study was conducted in January-April 2025. The waste sample used was domestic waste taken as much as 2 L. The total number of experimental units was 21 samples, consisting of 20 treatments and 1 control. Fermentation was carried out for three months, and the bioremediation process was carried out for eight days. Analysis of research data is presented in the form of univariate and bivariate data using the Kruskal Wallis test. Result: The Kruskal-Wallis test results showed significant differences in COD (p=0.012), nitrate (p=0.017), and pH (p=0.009), but not significant in TSS (p=0.115). The optimal doses were 5 and 10 ml, because they provided the best results without reducing the pH drastically, this was not only based on the achievement of the BML value but also from the aspect of water quality stability. At these doses, the reduction in COD and nitrate was significant, while the pH value remained in the neutral range (6-8), which is safe for aquatic biota. In contrast to the doses of 15 ml and 20 ml, although there was a decrease in some parameters, the pH condition dropped drastically to the range of 3-4 which has the potential to cause toxic effects for aquatic organisms, in addition, the dose of 5-10 ml did not cause a significant increase in TSS, so it did not increase the suspended solids load. Conclusion: Eco enzimes are proven to be effective and environmentally friendly in reducing household wastewater pollution. }, issn = {2502-7085}, pages = {365--374} doi = {10.14710/jkli.74082}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/74082} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Kasus pencemaran air di Indonesia khususnya air limbah domestik merupakan masalah utama. Kontributor utama dari 68,5 juta ton sampah nasional yang dihasilkan pada tahun 2021 adalah sampah organik, menurut data SIPSN (Scientific Data Collection and Data Collection) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun di seluruh dunia, dan telah diamati bahwa air limbah rumah tangga memiliki pH yang cenderung di bawah standar 6 hingga 9 dan kadar COD hingga >1.000 mg/L, yang secara signifikan lebih tinggi dari standar 100 mg/L. Penggunaan eco enzim yang terbuat dari kulit buah fermentasi sebagai agen bioremediasi merupakan salah satu metode ramah lingkungan. Menguji dampak eco enzim yang berasal dari campuran kulit jeruk, nanas, dan pisang terhadap kualitas air limbah khususnya, parameter COD, TSS, nitrat, dan pH merupakan tujuan dari penelitian ini.
Metode Penelitian: adalah eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dosis eco enzim (5, 10, 15, dan 20 ml) dan lima kali ulangan berdasarkan pendekatan kuantitatif eksperimental yang fokus pada pengujian pengaruh dosis eco enzim terhadap parameter kualitas air limbah. Eco enzim dibuat dari bahan organik yaitu kulit jeruk, kulit nanas, dan kulit pisang dengan rasio perbandingan 10 air : 3 bahan organik :1 gula merah. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-April 2025. Sampel limbah yang digunakan adalah limbah domestik yang diambil sebanyak 2 L. Jumlah total unit percobaan adalah 21 sampel, yang terdiri dari 20 perlakuan dan 1 kontrol. Fermentasi dilakukan selama tiga bulan, dan proses bioremediasi dilaksanakan selama delapan hari. Analisa data hasil penelitian disajikan dalam bentuk data univariat dan bivariat menggunakan uji Kruskal Wallis.
Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan pada COD (p=0,012), nitrat (p=0,017), dan pH (p=0,009), namun tidak signifikan pada TSS (p=0,115). Dosis optimal adalah 5 dan 10 ml, karena memberikan hasil terbaik tanpa menurunkan pH secara ekstrem, hal ini tidak hanya didasarkan pada pencapaian nilai BML saja akan tetapi dari aspek stabilitas kualitas air. Pada dosis tersebut, penurunan COD dan nitrat signifikan, sementara nilai pH tetap berada dalam kisaran netral (6-8), yang aman bagi biota perairan. Berbeda dengan dosis 15 ml dan 20 ml, meskipun terjadi penurunan sebagian parameter, kondisi pH turun drastis hingga kisaran 3-4 yang berpotensi menimbulkan efek toksik bagi organisme akuatik, selain itu, dosis 5-10 ml tidak menimbulkan peningkatan signifikan pada TSS, sehingga tidak menambah beban padatan tersuspensi.
Simpulan: eco enzim terbukti efektif dan ramah lingkungan dalam mengurangi pencemaran limbah cair rumah tangga. Rekomendasi dari penelitian ini adalah masyarakat dapat menggunakan eco enzim sebagai solusi murah dan ramah lingkungan dan sebaiknya disaring sebelum digunakan agar tidak menambah kekeruhan air.
ABSTRACT
Title: Bioremediation of Domestic Wastewater using Fruit Peel Fermentation Eco Enzime
Background: Water pollution in Indonesia, particularly domestic wastewater, is a major problem. According to the Ministry of Environment and Forestry (KLHK)'s Scientific Data Collection (SIPSN) data, organic waste is the primary contributor to the 68.5 million tons of national waste generated in 2021. Approximately 1.3 billion tons of food is wasted annually worldwide, and domestic wastewater has been observed to have a pH that tends to be below the standard of 6 to 9 and COD levels of up to >1,000 mg/L, significantly higher than the standard of 100 mg/L. The use of eco-enzimes made from fermented fruit peels as bioremediation agents is an environmentally friendly method. The aim of this study was to test the impact of eco-enzimes derived from a mixture of orange, pineapple, and banana peels on wastewater quality, specifically COD, TSS, nitrate, and pH parameters.
Methode: is an experiment with a research design using a Completely Randomized Design (CRD) with four eco enzime dosage treatments (5, 10, 15, and 20 ml) and five replications based on an experimental quantitative approach that focuses on testing the effect of eco enzime dosage on wastewater quality parameters. Eco enzime is made from organic materials, namely orange peel, pineapple peel, and banana peel with a ratio of 10 water: 3 organic materials: 1 brown sugar. The study was conducted in January-April 2025. The waste sample used was domestic waste taken as much as 2 L. The total number of experimental units was 21 samples, consisting of 20 treatments and 1 control. Fermentation was carried out for three months, and the bioremediation process was carried out for eight days. Analysis of research data is presented in the form of univariate and bivariate data using the Kruskal Wallis test.
Result: The Kruskal-Wallis test results showed significant differences in COD (p=0.012), nitrate (p=0.017), and pH (p=0.009), but not significant in TSS (p=0.115). The optimal doses were 5 and 10 ml, because they provided the best results without reducing the pH drastically, this was not only based on the achievement of the BML value but also from the aspect of water quality stability. At these doses, the reduction in COD and nitrate was significant, while the pH value remained in the neutral range (6-8), which is safe for aquatic biota. In contrast to the doses of 15 ml and 20 ml, although there was a decrease in some parameters, the pH condition dropped drastically to the range of 3-4 which has the potential to cause toxic effects for aquatic organisms, in addition, the dose of 5-10 ml did not cause a significant increase in TSS, so it did not increase the suspended solids load.
Conclusion: Eco enzimes are proven to be effective and environmentally friendly in reducing household wastewater pollution.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-09-09 05:50:59
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (JKLI, p-ISSN: 1412-4939, e-ISSN:2502-7085) and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKLI journal and Master Program of Environmental Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKLI journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKLI journal] The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkli@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (e-ISSN: 2502-7085, p-ISSN: 1412-4939) is published by Master of Environmental Health, Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats