skip to main content

Risk Factors for Stunting under Two-Year-Old Children in Surabaya

Cintia Maulina  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
*Riris Diana Rachmayanti orcid scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia

Citation Format:
Abstract

Background: Indonesia is the fifth-highest number of stunting incidence in the world. Mothers’ conditions before, during, and after pregnancy were as major  cause of stunting. This study aims to analyze the risk factors of stunting among children under two in Surabaya.

Method: Analytical survey with a cross-sectional design was conducted on 233 selected samples from December 2019 to January 2020. Dataset for the Chi-square test comes from the measurement of the body height of under two-year-old children and interviews with mothers.

Results: It shows that factor related to stunting under two-year-old children in Surabaya is history of Antenatal Care (ANC) during pregnancy (p-value =0,005). Pregnant mother who did non-routine ANC may risk 0,360 times higher to stunting condition. The incidence of stunting in Surabaya is not influenced by factors such as age, education, work status, income, history of Fe and protein consumption. Health office shoud encourage pregnant women to do ANC more than 4 times during pregnancy.

Fulltext View|Download
Keywords: stunting;educational level;protein;fe

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buletin Stunting. Vol. 301, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018
  2. Riskesdas. Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Timur. 2018;1–82
  3. Firstianto V, Noviani FH, H ML. Profil Kependudukan Kecamatan Semampir. 2015;(3615100024)
  4. Prof. Dr. Suryana Ms. Metodologi Penelitian: Metodologi Penelitian Model Prakatis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. 1–243 p
  5. Astari L, Nasoetion A, Dwiriani C. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media Gizi Kel. 2005;29:40–6
  6. Fajrina N, Syaifudin. Hubungan Faktor Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul. Fak Ilmu Kesehat Univ ’Aisyiyah Yogyakarta. 2016
  7. Anshori H Al. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-24 Bulan (Studi di Kecamatan Semarang Timur). 2013;1–24
  8. Sulistyawati A. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. J Ilmu Kebidanan. 2019;5:21–30
  9. Sulastri D. Faktor Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Maj Kedokt Andalas. 2012;36:39–50
  10. Okky Aridiyah, Farah; Rohmawati, Nina; Ririanty M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan ( The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas ). eJurnal Pustaka Kesehat. 2015;3
  11. Rakhmawati NZ, Panunggal B. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Perilaku Pemberian Makanan Anak Usia 12-24 Bulan. J Nutr Coll. 2014;3(1):43–50
  12. Nisak NZ. Hubungan Pekerjaan Dengan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Desa Duwet Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Univ Muhammadiyah Surakarta. 2018;10–1
  13. Anisa P. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Univ Indones [Internet]. 2012;1–125. Available from: lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320460-S-Paramitha Anisa.pdf
  14. Agustiningrum T. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting PAda Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I. Univ ’Aisyiyah Yogyakarta. 2016;
  15. Sri, Mugianti ; Mulyadi, Arif ; Khoirul Anam,Agus ; Lukluin Najah Z. Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. J Ners dan Kebidanan. 2018;5:268–78
  16. Venuz P, Lema V, Setiono KW, Manubulu RM. Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi. Cendan Med J. 2019;17(3)
  17. Widyaningrum DA, Romadhoni DA. Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Ketandan Dagangan Madiun. Medica Majapahit. 2018;10(2)
  18. Duggan C, Watkins JB, Allan Walker W. Nutrition in Pediatrics: Basic Science, Clinical Applications [Internet]. London; 2008. 923 p. Available from: https://books.google.co.id/books/about/Nutrition_in_Pediatrics.html?id=wSTISCdSIosC&redir_esc=y
  19. Oktavitatimur Islami D. Hubungan Asupan Zat Besi (Fe) dengan kejadian Stunting pada Anak Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kartasura 2017. 2018
  20. Hutasoit M, Utami KD, Afriyliani NF. Kunjungan Antenatal Care Berhubungan dengan Kejadian Stunting. 2018;2
  21. Amini A. Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB Tahun 2016. 2016;2–22. Available from: file:///C:/Users/Acer/Downloads/anc.pdf
  22. Ruindungan RY, Kundre R, Masi G. Hubungan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Rsud Tobelo. J Keperawatan. 2017;5(1)
  23. Vaozia S. FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN (Studi di Kecamatan Semarang Timur). J Nutr Coll. 2013;2(4):523–30
  24. Nasution D, Nurdiati DS, Huriyati E. Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. J Gizi Klin Indones. 2014;11(1):31
  25. Fitri L. Hubungan BBLR Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. J Endur. 2018;3(1):131
  26. Proverawati A IC. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha Medika; 2010
  27. Nurmasari V, Sumarmi S. Hubungan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Kecamatan Maron Probolinggo Relation between Regularity of Antenatal Care Visits and Compliance of Iron Tablets Consumpti. 2019 [Internet]. 2019;46–51. Available from: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/10446-41963-4-PB.pdf
  28. Nadiyah, Briawan D, Martianto D. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0—23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. J Gizi dan Pangan. 2014;9(2):125–32
  29. Diana FM. Fungsi dan Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia. J Kesehat Masy. 2009;4(1):47–52
  30. Verbruggen SCAT. Protein , Energy and Their Interaction in Critically Ill Children. Netherlands: Optima Grafische Communicate; 2010. 233 p
  31. Ayuningtyas A, Simbolon D, Rizal A. Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita. J Kesehat. 2018;9(3):445
  32. Rahmaniah R, Huriyati E, Irwanti W. Riwayat Asupan Energi dan Protein yang Kurang Bukan Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2016;2(3):150

Last update:

  1. Determinants of stunting in children under five: a scoping review

    Widya Yanti Sihotang, Victor Trismanjaya Hulu, Frans Judea Samosir, Putri Yunita Pane, Hartono Hartono, Putranto Manalu, Masryna Siagian, Hajijah I. L. Panjaitan. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 12 (1), 2023. doi: 10.14710/jgi.12.1.9-20

Last update: 2024-12-24 16:09:37

No citation recorded.