1Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA25794, author = {Aprilina Purbasari and Timothius Darmaji and Cindy Sary and Heny Kusumayanti}, title = {Pembuatan dan Karakterisasi Komposit dari Styrofoam Bekas dan Serat Ijuk Aren}, journal = {METANA}, volume = {15}, number = {2}, year = {2019}, keywords = {komposit; serbuk ijuk aren; styrofoam bekas}, abstract = { Komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih bahan yang menghasilkan efek sinergis. Komposit dapat dibuat dari polimer sebagai matriks dan serat alam sebagai bahan penguat. Pada penelitian ini komposit dibuat dari styrofoam bekas dan serat ijuk aren. Styrofoam merupakan salah satu jenis polimer yang sulit terdegradasi secara alami, sedangkan serat ijuk aren merupakan serat alam yang mudah diperoleh di Indonesia. Pembuatan komposit dilakukan dengan alat hot press pada berbagai perbandingan massa styrofoam dan serbuk ijuk aren ( 10:90; 20:80; 30:70; 40:60; dan 50:50 ). Karakterisasi komposit yang dihasilkan meliputi uji kekuatan mekanik, kerapatan, daya serap air, mikrostruktur, dan gugus fungsional. Komposit mempunyai kekuatan mekanik tertinggi sebesar 90,26 kgf/cm 2 pada perbandingan massa styrofoam dan serbuk ijuk aren 30:70. Semakin tinggi kandungan styrofoam dalam komposit maka kerapatan komposit akan semakin meningkat dan daya serap air komposit semakin menurun. Komposit mempunyai struktur yang homogen dan gugus fungsional yang berasal dari styrofoam dan serat ijuk aren. Composite is a combination of two or more materials that produce a synergistic effect. Composite can be made from polymers as matrices and natural fibers as reinforcing agents. In this study, composite were synthesized from used styrofoam and sugar palm fiber. Styrofoam is one type of polymer that is difficult to degrade naturally, whereas sugar palm fiber is a natural fiber that is easily obtained in Indonesia. Composite synthesis was done using hot press equipment at various mass ratio of styrofoam to sugar palm fiber powder ( 10:90; 20:80; 30:70; 40:60; and 50:50 ). Characterization of obtained composites covered tests of mechanical strength, density, water absorption, microstructure, and functional groups. Composite had the highest mechanical strength of 90.26 kgf/cm 2 at the mass ratio of styrofoam to sugar palm fiber powder of 30:70. The increase of the styrofoam content in composite caused the increase of composite density and the decrease of composite water absorption. Composite had homogeneous structure and functional groups derived from styrofoam and sugar palm fiber. }, issn = {2549-9130}, pages = {65--70} doi = {10.14710/metana.v15i2.25794}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/25794} }
Refworks Citation Data :
Komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih bahan yang menghasilkan efek sinergis. Komposit dapat dibuat dari polimer sebagai matriks dan serat alam sebagai bahan penguat. Pada penelitian ini komposit dibuat dari styrofoam bekas dan serat ijuk aren. Styrofoam merupakan salah satu jenis polimer yang sulit terdegradasi secara alami, sedangkan serat ijuk aren merupakan serat alam yang mudah diperoleh di Indonesia. Pembuatan komposit dilakukan dengan alat hot press pada berbagai perbandingan massa styrofoam dan serbuk ijuk aren (10:90; 20:80; 30:70; 40:60; dan 50:50). Karakterisasi komposit yang dihasilkan meliputi uji kekuatan mekanik, kerapatan, daya serap air, mikrostruktur, dan gugus fungsional. Komposit mempunyai kekuatan mekanik tertinggi sebesar 90,26 kgf/cm2 pada perbandingan massa styrofoam dan serbuk ijuk aren 30:70. Semakin tinggi kandungan styrofoam dalam komposit maka kerapatan komposit akan semakin meningkat dan daya serap air komposit semakin menurun. Komposit mempunyai struktur yang homogen dan gugus fungsional yang berasal dari styrofoam dan serat ijuk aren.
Composite is a combination of two or more materials that produce a synergistic effect. Composite can be made from polymers as matrices and natural fibers as reinforcing agents. In this study, composite were synthesized from used styrofoam and sugar palm fiber. Styrofoam is one type of polymer that is difficult to degrade naturally, whereas sugar palm fiber is a natural fiber that is easily obtained in Indonesia. Composite synthesis was done using hot press equipment at various mass ratio of styrofoam to sugar palm fiber powder (10:90; 20:80; 30:70; 40:60; and 50:50). Characterization of obtained composites covered tests of mechanical strength, density, water absorption, microstructure, and functional groups. Composite had the highest mechanical strength of 90.26 kgf/cm2 at the mass ratio of styrofoam to sugar palm fiber powder of 30:70. The increase of the styrofoam content in composite caused the increase of composite density and the decrease of composite water absorption. Composite had homogeneous structure and functional groups derived from styrofoam and sugar palm fiber.
Article Metrics:
Last update:
Manufacturing and Characterization of Polymer Concrete with Aggregate from Sand, Egg Shell and Sugarcane Waste with Epoxy Resin Binder as Sound Absorber
Last update: 2024-11-23 10:14:51
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.