Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA54292, author = {Susi Lestari and Edy Supriyo}, title = {Pembuatan Pewarna Alami dari Ekstrak Daun Alpukat dengan Penambahan Tawas, Kapur Sirih, dan Tunjung}, journal = {METANA}, volume = {19}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {Pewarna alami; Daun alpukat; Fiksasi warna}, abstract = { Pewarnaan tekstil dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna dari bahan sintesis dan alami. Pada dasarnya pewarna alami lebih aman digunakan dibandingkan dengan pewarna sintesis. Sedikitnya pencemaran merupakan salah satu keunggulan penggunaan pewarna alami. Daun alpukat berpotensi digunakan sebagai bahan pewarna alami karena mengandung tanin yang cukup besar. Tanin dapat menghasilkan zat warna cokelat dan kecokelatan pada kain. Akan tetapi, penggunaan pewarna alami kurang diminati oleh masyarakat karena hasil pewarnaan yang kurang mencolok jika dibandingkan dengan pewarna sintesis. Dalam penelitian ini dilakukan inovasi pembuatan pewarna alami tekstil dengan variasi penambahan zat fiksasi warna. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan variasi warna pewarna alami yang dihasilkan dan meningkatkan ketahanan luntur warnanya. Terdapat empat sampel dengan variabel bebas yang berbeda. Variabel bebas yang digunakan yakni jenis zat fiksasi yang ditambahkan dalam sampel. Sampel F0 merupakan sampel kontrol tanpa penambahan zat fiksasi, Sampel F1 dengan penambahan zat fiksasi tawas 0,05 M, sampel F2 dengan penambahan zat fiksasi kapur sirih 0,05 M, dan sampel F3 dengan penambahan zat fiksasi tunjung 0,05 M. Sampel hasil fiksasi warna dilakukan pengujian absorbansi serta ketahanan luntur. Dari penelitian ini diperoleh hasil terbaik Textile coloring can be done using dyes from synthetic and natural materials. Basically, natural dyes are safer to use than synthetic dyes. Little pollution is one of the advantages of using natural dyes. Avocado leaves have the potential to be used as natural dyes because they contain a large amount of tannins. Tannins can produce brown and brown dyes on fabrics. However, the use of natural dyes is less attractive to the public because the coloring results are less conspicuous when compared to synthetic dyes. In this research, an innovation was made in the manufacture of natural textile dyes with variations in the addition of color fixation agents. The purpose of this research is to increase the color variations of the natural dyes produced and to increase their color fastness. There were four samples with different independent variables. The independent variable used is the type of fixing agent added to the sample. Sample F0 was a control sample without the addition of fixing agent, Sample F1 with the addition of 0.05 M alum fixative, F2 sample with the addition of 0.05 M whiting fixing agent, and F3 sample with the addition of 0.05 M tunjung fixative.Samples resulting from color fixation were tested for absorbance and fastness. From this study, the best results were obtained on sample F1 (alum fixation) with an absorbance of 0.6914 and dye absorption of 0.1150 mol/L and the results of the color fastness test on a scale of 4 (good). }, issn = {2549-9130}, pages = {62--68} doi = {10.14710/metana.v19i1.54292}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/54292} }
Refworks Citation Data :
Pewarnaan tekstil dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna dari bahan sintesis dan alami. Pada dasarnya pewarna alami lebih aman digunakan dibandingkan dengan pewarna sintesis. Sedikitnya pencemaran merupakan salah satu keunggulan penggunaan pewarna alami. Daun alpukat berpotensi digunakan sebagai bahan pewarna alami karena mengandung tanin yang cukup besar. Tanin dapat menghasilkan zat warna cokelat dan kecokelatan pada kain. Akan tetapi, penggunaan pewarna alami kurang diminati oleh masyarakat karena hasil pewarnaan yang kurang mencolok jika dibandingkan dengan pewarna sintesis. Dalam penelitian ini dilakukan inovasi pembuatan pewarna alami tekstil dengan variasi penambahan zat fiksasi warna. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan variasi warna pewarna alami yang dihasilkan dan meningkatkan ketahanan luntur warnanya. Terdapat empat sampel dengan variabel bebas yang berbeda. Variabel bebas yang digunakan yakni jenis zat fiksasi yang ditambahkan dalam sampel. Sampel F0 merupakan sampel kontrol tanpa penambahan zat fiksasi, Sampel F1 dengan penambahan zat fiksasi tawas 0,05 M, sampel F2 dengan penambahan zat fiksasi kapur sirih 0,05 M, dan sampel F3 dengan penambahan zat fiksasi tunjung 0,05 M. Sampel hasil fiksasi warna dilakukan pengujian absorbansi serta ketahanan luntur. Dari penelitian ini diperoleh hasil terbaik
Textile coloring can be done using dyes from synthetic and natural materials. Basically, natural dyes are safer to use than synthetic dyes. Little pollution is one of the advantages of using natural dyes. Avocado leaves have the potential to be used as natural dyes because they contain a large amount of tannins. Tannins can produce brown and brown dyes on fabrics. However, the use of natural dyes is less attractive to the public because the coloring results are less conspicuous when compared to synthetic dyes. In this research, an innovation was made in the manufacture of natural textile dyes with variations in the addition of color fixation agents. The purpose of this research is to increase the color variations of the natural dyes produced and to increase their color fastness. There were four samples with different independent variables. The independent variable used is the type of fixing agent added to the sample. Sample F0 was a control sample without the addition of fixing agent, Sample F1 with the addition of 0.05 M alum fixative, F2 sample with the addition of 0.05 M whiting fixing agent, and F3 sample with the addition of 0.05 M tunjung fixative.Samples resulting from color fixation were tested for absorbance and fastness. From this study, the best results were obtained on sample F1 (alum fixation) with an absorbance of 0.6914 and dye absorption of 0.1150 mol/L and the results of the color fastness test on a scale of 4 (good).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-21 00:23:10
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.