Program Studi D-IV Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA56805, author = {Rena Jayana and Ilma Fadlilah and Oto Prasadi}, title = {Karakteristik Sintesis Zeolit Dari Pemanfaatan Limbah Daun Nipah dan Alumunium Foil Bekas}, journal = {METANA}, volume = {20}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Karakteristik; Zeolit Sintesis; Limbah; Daun Nipah; Alumunium Foil}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zeolit sintesis dari pemanfaatan limbah daun nipah ( N ypa frutycans wurmb ) dan alumunium foil bekas. Berdasarkan hasil uji FTIR menunjukkan Zeolit Sintesis Rasio 1 (ZSR-1) dan Zeolit Sintesis Rasio 2 (ZSR-2) telah memenuhi semua spektra pada daerah serapan indikator terbentuknya zeolit sintesis. Karakteristik zeolit sintesis berdasarkan SEM menunjukkan ZSR-1 masuk kategori zeolit NaX sedangkan ZSR-2 merupakan zeolit NaY. Hasil uji EDX menunjukkan ZSR-1 dan ZSR-2 merupakan jenis zeolit kaya akan alumunium dengan nilai rasio Si/Al 0,07 % untuk ZSR-1 serta 0,25 % untuk ZSR-2. Karateristik ZSR-2 lebih optimum jika dibandingkan ZSR-1. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa panjang gelombang ZSR-2 pada vibrasi ulur simetri internal O-Si-O/O-Al-O lebih tinggi yaitu 725,23 cm -1 jika dibandingkan ZSR-1 yang hanya 663,51 cm -1 . Hal ini menunjukkan indikasi bahwa ZSR-2 memiliki rasio Si/Al lebih tinggi jika dibandingkan ZSR-1. Hal ini dikonfirmasi oleh hasil EDX yang menunjukkan hasil rasio Si/Al untuk ZSR-2 lebih besar yaitu 0,25 % jika dibandingkan rasio Si/Al dari ZSR-1 yang hanya 0,07 %. Hasil uji SEM menunjukkan Zeolit NaY (ZSR-2 berbentuk kubus) memiliki pori lebih besar dibandingkan zeolit NaX (ZSR-1 berbentuk tidak beraturan) serta pada temperatur tinggi zeolit NaY lebih stabil dan lebih aktif dibandingkan zeolit NaX. The purpose of this study was to determine the characteristics of synthetic zeolite from the utilization of nipah leaf waste (Nypa frutycans wurmb) and used aluminum foil. Based on the results of the FTIR test, it was shown that the Synthetic Zeolite Ratio 1 (ZSR-1) and the Synthetic Zeolite Ratio 2 (ZSR-2) fulfilled all the spectra in the indicator absorption area for the formation of synthetic zeolite. The characteristics of synthetic zeolite based on SEM showed that ZSR-1 was categorized as NaX zeolite, while ZSR-2 was NaY zeolite. The results of the EDX test showed that ZSR-1 and ZSR-2 were types of zeolite rich in aluminum with a Si/Al ratio of 0.07% for ZSR-1 and 0.25% for ZSR-2. The characteristics of ZSR-2 are more optimum when compared to ZSR-1. The FTIR test results showed that the wavelength of ZSR-2 in the stretching vibration of internal symmetry O-Si-O/O-Al-O was higher, namely 725 , 23 cm -1 compared to ZSR-1 which was only 663 , 51 cm -1 . This indicates that ZSR-2 has a higher Si/Al ratio than ZSR-1. This was confirmed by the EDX results which showed that the Si/Al ratio for ZSR-2 was greater, namely 0.25%, compared to the Si/Al ratio for ZSR-1 which was only 0.07%. SEM test results showed that NaY Zeolite (cuboid ZSR-2) has larger pores than NaX zeolite (ZSR-1 irregular shape) and at high temperatures NaY zeolite is more stable and more active than NaX zeolite. }, issn = {2549-9130}, pages = {1--13} doi = {10.14710/metana.v20i1.56805}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/56805} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zeolit sintesis dari pemanfaatan limbah daun nipah (Nypa frutycans wurmb) dan alumunium foil bekas. Berdasarkan hasil uji FTIR menunjukkan Zeolit Sintesis Rasio 1 (ZSR-1) dan Zeolit Sintesis Rasio 2 (ZSR-2) telah memenuhi semua spektra pada daerah serapan indikator terbentuknya zeolit sintesis. Karakteristik zeolit sintesis berdasarkan SEM menunjukkan ZSR-1 masuk kategori zeolit NaX sedangkan ZSR-2 merupakan zeolit NaY. Hasil uji EDX menunjukkan ZSR-1 dan ZSR-2 merupakan jenis zeolit kaya akan alumunium dengan nilai rasio Si/Al 0,07 % untuk ZSR-1 serta 0,25 % untuk ZSR-2. Karateristik ZSR-2 lebih optimum jika dibandingkan ZSR-1. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa panjang gelombang ZSR-2 pada vibrasi ulur simetri internal O-Si-O/O-Al-O lebih tinggi yaitu 725,23 cm-1 jika dibandingkan ZSR-1 yang hanya 663,51 cm-1. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa ZSR-2 memiliki rasio Si/Al lebih tinggi jika dibandingkan ZSR-1. Hal ini dikonfirmasi oleh hasil EDX yang menunjukkan hasil rasio Si/Al untuk ZSR-2 lebih besar yaitu 0,25 % jika dibandingkan rasio Si/Al dari ZSR-1 yang hanya 0,07 %. Hasil uji SEM menunjukkan Zeolit NaY (ZSR-2 berbentuk kubus) memiliki pori lebih besar dibandingkan zeolit NaX (ZSR-1 berbentuk tidak beraturan) serta pada temperatur tinggi zeolit NaY lebih stabil dan lebih aktif dibandingkan zeolit NaX.
The purpose of this study was to determine the characteristics of synthetic zeolite from the utilization of nipah leaf waste (Nypa frutycans wurmb) and used aluminum foil. Based on the results of the FTIR test, it was shown that the Synthetic Zeolite Ratio 1 (ZSR-1) and the Synthetic Zeolite Ratio 2 (ZSR-2) fulfilled all the spectra in the indicator absorption area for the formation of synthetic zeolite. The characteristics of synthetic zeolite based on SEM showed that ZSR-1 was categorized as NaX zeolite, while ZSR-2 was NaY zeolite. The results of the EDX test showed that ZSR-1 and ZSR-2 were types of zeolite rich in aluminum with a Si/Al ratio of 0.07% for ZSR-1 and 0.25% for ZSR-2. The characteristics of ZSR-2 are more optimum when compared to ZSR-1. The FTIR test results showed that the wavelength of ZSR-2 in the stretching vibration of internal symmetry O-Si-O/O-Al-O was higher, namely 725,23 cm-1 compared to ZSR-1 which was only 663,51 cm-1. This indicates that ZSR-2 has a higher Si/Al ratio than ZSR-1. This was confirmed by the EDX results which showed that the Si/Al ratio for ZSR-2 was greater, namely 0.25%, compared to the Si/Al ratio for ZSR-1 which was only 0.07%. SEM test results showed that NaY Zeolite (cuboid ZSR-2) has larger pores than NaX zeolite (ZSR-1 irregular shape) and at high temperatures NaY zeolite is more stable and more active than NaX zeolite.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 14:16:51
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.