1PT PLN (Persero) Puslitbang Ketenagalistrikan (Research Institute), Indonesia
2Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{METANA63102, author = {Meiri Triani and Didi Dwi Anggoro and Vitus Dwi Yunianto}, title = {Potensi Dekarbonisasi Pembangkit Listrik Batubara Melalui Cofiring Biomassa Dan Carbon Capture Utilization}, journal = {METANA}, volume = {20}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Dekarbonisasi; Emisi karbon; Ketahanan energi; Pembangkit listrik; Transisi energi}, abstract = { Dekarbonisasi sektor pembangkit listrik adalah langkah penting untuk mencapai pengurangan emisi karbon secara signifikan. Proses transisi energi di Indonesia dihadapkan pada tantangan bahwa bahan bakar fosil masih mendominasi kebutuhan pembangkit listrik. Studi ini dilakukan untuk menganalisis potensi dan tantangan upaya dekarbonisasi sistem pembangkitan listrik di Indonesia, terutama dalam pengembangan cofiring biomassa dan carbon capture utilization storage (CCUS) di masa mendatang dengan melakukan literature review terhadap berbagai publikasi yang relevan dari database science direct , serta laporan dan publikasi dari situs resmi organisasi ( The International Energy Agency , Perusahaan Listrik Negara, Dewan Energi Nasional) yang terkait dengan fokus utama artikel ini. Hasilnya menunjukkan bahwa cofiring memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai inisiatif strategis untuk mempercepat pencapaian target proporsi energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, namun perlu peningkatan perhatian kepada pengembangan konsep penyediaan pasokan biomassa yang berkelanjutan. Di sisi lain implementasi teknologi CCUS perlu pertimbangan matang, dengan alasan faktor biaya yang tinggi dan tingkat pengembangan teknologi yang belum meluas. One of the critical steps in significantly reducing carbon emissions is through decarbonization of the electricity sector. The high dependence of the electricity sector on fossil fuels is a critical challenge in the energy transition process in Indonesia. This study was conducted to analyze the potential and challenges of the decarbonization strategies for the electricity sector in Indonesia, especially for the future development of cofiring biomass and carbon capture utilization storage (CCUS), by conducting a literature review of various relevant publications from the science direct database, reports, and publications from the official website organizations (The International Energy Agency, Indonesian state-owned electricity company, National Energy Council) related to the main focus discussed in this article. The results show that cofiring has the potential to be developed as a strategic initiative in accelerating the achievement of a renewable energy mix of 23% by 2025 . However, increased attention is needed to develop strategies for providing sustainable biomass supply. While implementing the CCUS project needs to be further consideration to be applied, primarily due to the high-cost factor and the level of technological development that has yet to be widespread. }, issn = {2549-9130}, pages = {57--68} doi = {10.14710/metana.v20i1.63102}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/63102} }
Refworks Citation Data :
Dekarbonisasi sektor pembangkit listrik adalah langkah penting untuk mencapai pengurangan emisi karbon secara signifikan. Proses transisi energi di Indonesia dihadapkan pada tantangan bahwa bahan bakar fosil masih mendominasi kebutuhan pembangkit listrik. Studi ini dilakukan untuk menganalisis potensi dan tantangan upaya dekarbonisasi sistem pembangkitan listrik di Indonesia, terutama dalam pengembangan cofiring biomassa dan carbon capture utilization storage (CCUS) di masa mendatang dengan melakukan literature review terhadap berbagai publikasi yang relevan dari database science direct, serta laporan dan publikasi dari situs resmi organisasi (The International Energy Agency, Perusahaan Listrik Negara, Dewan Energi Nasional) yang terkait dengan fokus utama artikel ini. Hasilnya menunjukkan bahwa cofiring memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai inisiatif strategis untuk mempercepat pencapaian target proporsi energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, namun perlu peningkatan perhatian kepada pengembangan konsep penyediaan pasokan biomassa yang berkelanjutan. Di sisi lain implementasi teknologi CCUS perlu pertimbangan matang, dengan alasan faktor biaya yang tinggi dan tingkat pengembangan teknologi yang belum meluas.
One of the critical steps in significantly reducing carbon emissions is through decarbonization of the electricity sector. The high dependence of the electricity sector on fossil fuels is a critical challenge in the energy transition process in Indonesia. This study was conducted to analyze the potential and challenges of the decarbonization strategies for the electricity sector in Indonesia, especially for the future development of cofiring biomass and carbon capture utilization storage (CCUS), by conducting a literature review of various relevant publications from the science direct database, reports, and publications from the official website organizations (The International Energy Agency, Indonesian state-owned electricity company, National Energy Council) related to the main focus discussed in this article. The results show that cofiring has the potential to be developed as a strategic initiative in accelerating the achievement of a renewable energy mix of 23% by 2025. However, increased attention is needed to develop strategies for providing sustainable biomass supply. While implementing the CCUS project needs to be further consideration to be applied, primarily due to the high-cost factor and the level of technological development that has yet to be widespread.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-10 07:12:45
METANA diterbitkan oleh Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.