skip to main content

Status Kerentanan Nyamuk Anopheles spp. terhadap Lambdacyhalothrin 0.05% di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo

Angelia Galuh Ningtyas  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
*Moh Arie Woerjanto  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Lintang Dian Saraswati  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Praba Ginandjar  -  Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Nyamuk Anopheles spp merupakan vector penyakit Malaria di Kabupaten Purworejo. Selama ini belum dilakukan monitoring status kerentanan nyamuk Anopheles spp di Kabupaten Purworejo. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengukur status kerentanan nyamuk Anopheles spp di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo.

Metode: Penelitian ini mengginakan metode Quasi-experiment dengan sample yaitu nyamuk Anopheles spp hasil koloni F1. Pengujian status kerentanan nyamuk dilakukan pada nyamuk betina sejumlah 120 ekor nyamuk Anopheles  spp.  Pengujian  dilakukan  pengulangan  sebanyak  6  kali,  dengan  menggunakan  4  tabung  uji kerentanan dan 2 tabung control, masing-masing tabung berisi 20 ekor nyamuk.  

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata knock down nyamuk Anopheles spp selama 60 menit paparan adalah 19 per repetisi (92,5%). Setelah holding 24 jam, rata-rata kematian nyamuk Anopheles spp adalah 20  per pengulangan (100%). Kematian nyamuk mencapai 80  nyamuk (100%) pada 12 jam. Pada kelompok kontrol, jumlah kematian nyamuk setelah 24 jam adalah 2 ekor (0,5%).

Simpulan: Nyamuk Anopheles spp  masih rentan terhadap lambdacyhalothrin, sehingga lambdacyhalothrin masih dapat digunakan sebagai kontrol vektor di Kabupaten Purworejo

Kata kunci: Anopheles spp, lambdacyhalothrin. Status Kerentanan.

ABSTRACT

Title: Susceptibility Status of Anopheles spp. to Lambdacyhalothrin 0.05% in Pituruh Subdistrict, Purworejo District.

Background: Anopheles spp is a  malaria mosquito vector in Purworejo Regency. The monitoring of the susceptibility status of  Anopheles spp  to  insecticides not  implemented.  The purpose of  this study was to determine the susceptibility status of Anopheles spp mosquitoes in Pituruh Subdistrict.

Method: The design of this study used quasi-experiment with samples of Anopheles spp mosquitoes as a result of F1 colonization The mosquitoes used for testing are female Anopheles spp mosquitoes. The total number of mosquitoes tested was 120 mosquitoes. Repetition was carried out 6 times with the details of 4 tubes as a treatment and 2 tubes as controls for each tube containing 20 mosquitoes.

Result: The results showed that the average knock down of Anopheles spp mosquitoes during the 60-minute exposure was 19 per repetition (92.5%). After a 24-hour holding, the average mortality of Anopheles spp mosquitoes was 20 per repetition (100%). Mosquito deaths reached 80 mosquitoes (100%) at 12 hours. In the control group, the number of mosquito deaths after 24 hours holding was 2 tails (0.5%), so there was no need to make corrections using the Abbots formula

Conclusion: Anopheles spp mosquitoes are said to be susceptible to lambdacyhalothrin so lambdacyhalothrin can still be used as vector control in Purworejo Regency

Keywords: Anopheles spp, lambdacyhalothrin. Susceptibility

 

Fulltext View|Download
Keywords: Anopheles spp; lambdacyhalothrin; status kerentanan

Article Metrics: