skip to main content

Pengaruh Pemberian Media Booklet Kesehatan Reproduksi terkait Cybersex (Studi di SMA Kabupaten Banyuwangi)

*Rizky Dwiyanti Yunita  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Achadi Nugraheni  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia
Siti Fatimah Pradigdo  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang|Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Materi seksual online yang semakin mudah untuk diakses dibandingkan dunia nyata membuat remaja menjadi konsumen setia cybersex. Penelitian di Jawa Timur menunjukkan hasil 76,8% penikmat cybersex ada pada usia 15 – 17 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan, persepsi dan praktik remaja terkait cybersex.

Metode: Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimental dengan metode Pretest – Posttest Control Group Design terhadap 66 siswa. Sampel dipilih dengan teknik Purposive Sampling, dengan jumlah 33 kelompok intervensi dan 33 kelompok kontrol. pemilihan sampel dibantu oleh guru BK, sebelum pemberian materi oleh guru BK diadakan pre test dan pada kelompok intervensi diberikan booklet, setelah pemberian intervensi dilakukan post test. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan, persepsi praktik dan  variabel penganggu lainnya sebelum pemberian pendidikan kesehatan reproduksi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p>0.05), ada perbedaan pengetahuan, persepsi praktik dan variabel penganggu lainnya sesudah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0.05), ada perbedaan pengetahuan, persepsi dan praktik remaja terkait cybersex sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi (p<0.05), tidak ada perbedaan perubahan pengetahuan, persepsi dan praktik remaja terkait cybersex sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p>0.05).

Simpulan: Peran keluarga dan guru sangat dibutuhkan untuk menanggulangi berkembangnya aktivitas berselancar di media cybersex, melalui pendekatan dan penyuluhan kesehatan secara continue diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kasus HIV, KTD dan aborsi.

Kata kunci: Booklet, Kesehatan Reproduksi, Cybersex.

ABSTRACT

Title: Influence of Booklet  to  Reproductive Health related to Cybersex (Study in Banyuwangi Regency High School)

Background: Online sexual material are easier to reach compared to offline material which makes

adolescent became a loyal consumen of cybersex. Research in East Java showed that 76.8% cybersex users are 15 – 17 years old. The aim of this study was to describe the effect of reproductive health education to knowledge, perception, and practice of adolescents related to cybersex matters.

Method: This was a quasi experimental using pre test-post test control group design to 66 students. Samples were chosen using purposive sampling technique. There were 33 samples of case group and 33 samples of control group. Counseling teachers were helping through the process of choosing samples. The intervention was conducted by giving a booklet to the case group. Data collected using structured questionaire.

Result: Result showed that there was no differences in knowledge, perception, practice, and confounding variables before intervention between case group and control group (p>0.05). There was a differences between knowledge, perception, practice, and confounding variables after intervention between case group and control group (p<0.05). There was a differences between  knowledge,  perception,  practice,  and  confounding  variables  before  and  after intervention between case group and control group (p<0.05). There was no differences between   knowledge,   perception,   and   practice   related   to   cybersex   before   and   after reproductive health education to case group and control group (p>0.05).

Conclusion: Family’s and teacher’s role are necessary to prevent the activity of surfing cybersex online. By conducting an approach and socialization about reproductive health continuosly, it is hoped that it might decrease the number of unwanted pregnancy, abortion and HIV.

Keywords: Booklet, Reproductive Health, Cybersex

 

Fulltext View|Download
Keywords: Booklet; Kesehatan Reproduksi; Cybersex

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Triwulan Ketiga 2014 kasus HIV-AIDS. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. jakarta; 2014
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Triwulan Ketiga 2014 kasus HIV-AIDS. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. jakarta; 2014
  3. Dinas kesehatan Banyuwangi. Laporan Triwulan kedua 2014. Dinas Kesehatan Banyuwangi; 2014
  4. Ali, M., Asrori M. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara; 2005
  5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV Sagung Seto; 2007
  6. dr, Kresna, adhiatma. Cybersex Sebagai Fenomen Seksual Masa Kini. diperoleh 02 desember 2014, http://www.tanyadok. com/seksualita/cybersex-sebagai-fenomena-seksual-masa-kini,by,diunduh tanggal 26 november 2014; 2013
  7. Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta : UNY Press; 2007
  8. Jalaludin, Rakhmat, Persepsi Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers; 2007
  9. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta: 2012
  10. Santrock, J.W. Psikologi Perkembangan. edisi 11 Jilid I. Jakarta : erlangga, 2007
  11. Kumalasari I dan Andhyantoro, Kesehatan Reproduksi (Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan), jakarta : salemba medika; 2012
  12. Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta : UNY Press; 2007
  13. Notoatmodjo, S. Metode Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta; 2005
  14. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran. Jakarta: Pusdiklat Kesehatan; 2003
  15. Haning Khoirunisa, Zahro Shaluhiyah, Priyadi Nugraha Prabamurti. Dampak Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktek Santri Pondok Pesantren di Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) April 2015 (ISSN : 2356 – 3346), http://e-journal-s1.undip.ac.id/ index.php/jkm, 2015; 3 (3)
  16. Kurniawan, Tri P. Analisis Hubungan Factor – Factor Yang Berpengaruh Pada Remaja Dengan Kecenderungan Remaja Melakukan Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah Di Indonesia (Tesis); 2007
  17. Suryadi, C.,Dkk, Kesehatan Reproduksi Buku I Dan II. Jakarta : FKM UI; 2002
  18. Santrock, J.W. Psikologi Perkembangan. edisi 11 Jilid I. Jakarta : erlangga, 2007
  19. Adikusuma, I wayan Rasmen. Sikap Remaja Terhadap Seks Bebas Di Kota Negara : Perspektik Kajian Budaya (Disertasi). program pendidikan doctor (S3) kajian budaya universitas udayana, denpasar bali, 2007
  20. Marlian, Juliana. Pengaruh Pendidikan Proteksi Media Pornografi Video dan Komik Terhadap Perilaku Seks Remajad di SMKN Jakarta, UNDIP, Semarang (Tesis); 2016
  21. Green LW. Kreuter MW. Health Promotion Planning: An Educational And Environment Approach. California : Mayfield Publising Co. 2000
  22. Hurlock E,. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2002

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-25 06:16:37

No citation recorded.