Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang: Desa Manjung adalah sentral industri soun di Kabupaten Klaten. Industri soun menghasilkan limbah cair yang memiliki kadar BOD di atas baku mutu yaitu sebanyak 1.290 mg/L. Tingginya kadar BOD dalam air menandakan tingginya kandungan mikroorganisme. Kelompok coliform, Escherichia coli, Streptococcus, dan Staphylococcus terkandung di dalam BOD dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan dan iritasi kulit. Hal tersebut mungkin dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan dan iritasi kulit di Desa Manjung. Tujuan x.penelitian, untuk mengetahui x.hubungan x.kondisi fisik sumur dan penurunan kualitas x.air (BOD) dengan x.kejadian gangguan kesehatan yang dialami warga Desa Manjung.
Metode: Penelitian.observasional analitik denganxpendekatan case control. Sampel sebanyak 38 responden (19 kelompok kasus dan 19 kelompok kontrol) dengan purposive sampling. Analisis data dengan uji Chi-square.
Hasil: Hasil uji laboratorium kadar BOD terdapat 5 sampel air sumur atau sebesar 13,15% yang memiliki baku mutu air badan air kelas I dari 38 sampel air sumur. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa kondisi dinding sumur (p-value = 0,032; OR = 7,650(1,370-42,713)), kondisi lantai sumur (p-value = 0,040; OR = 5,926(1,287-27,283)), dan kadar BOD dalam sampel air sumur (p-value = 0,046) berhubungan dengan kejadian penyakit. Kondisi bibir sumur (p-value = 0,065; OR = 6,182(1,101-34,700)) tidak berhubungan dengan kejadian penyakit.
Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah gangguan kesehatan yang terjadi berhubungan dengan kondisi dinding sumur, kondisi lantai sumur, dan kadar BOD dalam sampel air sumur.