Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jember, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI44320, author = {Najihatus Sa'adah and Irma Prasetyowati and Candra Bumi}, title = {Hubungan Riwayat Kontak dengan Pasien Tuberkulosis Paru pada Kejadian TB-DM di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {21}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Tuberkulosis Paru; Diabetes Mellitus Tipe 2; Riwayat Kontak}, abstract = { Latar belakang: Pasien diabetes dapat meningkatkan risiko 2,5-3 kali lipat untuk menderita tuberkulosis daripada orang yang tidak menderita diabetes. Seorang pasien diabetes yang terkena tuberkulosis paru, berisiko mengalami kegagalan pengobatan TB, pengobatan yang lebih lama, kematian, kekambuhan TB dan resistensi obat TB saat kontrol gula darahnya buruk. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan pasien DM menjadi pasien TB-DM salah satunya adalah adanya kontak dengan pasien TB. Oleh karena itu, penting untuk peneliti mengkaji tentang hubungan adanya riwayat kontak tb dengan kejadian TB pada pasien DM di Puskesmas Kalisat sebagai upaya pencegahan TB pada pasien DM. Metode: Desain penelitian case control . Tempat dan waktu penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Kalisat, Kabupaten Jember. Sampel kasus sebanyak 8 responden, sedangkan sampel kontrol 36 responden yang dipilih secara consecutive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pengukuran dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan aplikasi spss. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, tingkat pendidikan, jenis pengobatan DM, dan adanya riwayat kontak. Hasil: Hasil penelitian menemukan kelompok kasus memiliki rentang usia berusia 15-50 tahun (75%), memiliki status bekerja (50%), tingkat pendidikan SD sampai SMP (75%), melakukan pengobatan diabetes oral (75%), dan memilki riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis paru (100%), untuk variabel jenis kelamin laki- laki dan perempuan jumlahnya sama (50%). Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis paru berhubungan dengan kejadian TB DM di wilayah kerja Puskesmas Kalisat, Kabupaten Jember. Simpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkat skrining Tuberkulosis Paru yang lebih intensif pada pasien Diabetes Melitus tipe 2, termasuk melalui pos pembinaan terpadu. Kata kunci: Tuberkulosis Paru; Diabetes Mellitus Tipe 2; Riwayat Kontak ABSTRACT Title: Relationship of Contact History with Pulmonary Tuberculosis Patients on TB-DM Incidence in the Work Area of Kalisat Health Center Background: Diabetic patients have a 2.5-3-fold increased risk of developing tuberculosis than people who do not have diabetes. A diabetic patient with pulmonary tuberculosis is at risk for TB treatment failure, longer treatment, death, TB recurrence and TB drug resistance when blood sugar control is poor. One of the factors that can increase DM patients to become TB-DM patients is their contact with TB patients. Therefore, it is important for researchers to examine the relationship between a history of TB contact with the incidence of TB in DM patients at the Kalisat Health Center as an effort to prevent TB in DM patients. Method: Case control research design. The place and time of the research was carried out in the working area of the Kalisat Health Center, Jember Regency. The case sample was 8 respondents, while the control sample was 36 respondents. Data collection techniques by means of interviews, observation, measurement and documentation. The data analysis technique uses the SPSS application. The independent variables in this study were age, gender, employment status, education level, type of DM treatment, and contact history. Result: The results of the study found that the case group had an age range of 15-50 years (75%), had working status (50%), elementary to junior high school education level (75%), took oral diabetes treatment (75%), and had a history of contact with pulmonary tuberculosis patients (100%), for male and female sex variables the number is the same (50%). History of contact with pulmonary tuberculosis patients is associated with the incidence of TB DM in the work area of Kalisat Health Center, Jember Regency. Conclusion: The results of this study are expected to increase more intensive pulmonary tuberculosis screening in type 2 Diabetes Mellitus patients, including through integrated coaching posts. Keywords : Pulmonary Tuberculosis; Type 2 Diabetes Mellitus; Contact History }, issn = {2775-5614}, pages = {184--189} doi = {10.14710/mkmi.21.3.184-189}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/44320} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Pasien diabetes dapat meningkatkan risiko 2,5-3 kali lipat untuk menderita tuberkulosis daripada orang yang tidak menderita diabetes. Seorang pasien diabetes yang terkena tuberkulosis paru, berisiko mengalami kegagalan pengobatan TB, pengobatan yang lebih lama, kematian, kekambuhan TB dan resistensi obat TB saat kontrol gula darahnya buruk. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan pasien DM menjadi pasien TB-DM salah satunya adalah adanya kontak dengan pasien TB. Oleh karena itu, penting untuk peneliti mengkaji tentang hubungan adanya riwayat kontak tb dengan kejadian TB pada pasien DM di Puskesmas Kalisat sebagai upaya pencegahan TB pada pasien DM.
Metode: Desain penelitian case control. Tempat dan waktu penelitian di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Kalisat, Kabupaten Jember. Sampel kasus sebanyak 8 responden, sedangkan sampel kontrol 36 responden yang dipilih secara consecutive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pengukuran dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan aplikasi spss. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa, usia, jenis kelamin, status pekerjaan, tingkat pendidikan, jenis pengobatan DM, dan adanya riwayat kontak.
Hasil: Hasil penelitian menemukan kelompok kasus memiliki rentang usia berusia 15-50 tahun (75%), memiliki status bekerja (50%), tingkat pendidikan SD sampai SMP (75%), melakukan pengobatan diabetes oral (75%), dan memilki riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis paru (100%), untuk variabel jenis kelamin laki- laki dan perempuan jumlahnya sama (50%). Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis paru berhubungan dengan kejadian TB DM di wilayah kerja Puskesmas Kalisat, Kabupaten Jember.
Simpulan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkat skrining Tuberkulosis Paru yang lebih intensif pada pasien Diabetes Melitus tipe 2, termasuk melalui pos pembinaan terpadu.
Kata kunci: Tuberkulosis Paru; Diabetes Mellitus Tipe 2; Riwayat Kontak
ABSTRACT
Title: Relationship of Contact History with Pulmonary Tuberculosis Patients on TB-DM Incidence in the Work Area of Kalisat Health Center
Background: Diabetic patients have a 2.5-3-fold increased risk of developing tuberculosis than people who do not have diabetes. A diabetic patient with pulmonary tuberculosis is at risk for TB treatment failure, longer treatment, death, TB recurrence and TB drug resistance when blood sugar control is poor. One of the factors that can increase DM patients to become TB-DM patients is their contact with TB patients. Therefore, it is important for researchers to examine the relationship between a history of TB contact with the incidence of TB in DM patients at the Kalisat Health Center as an effort to prevent TB in DM patients.
Method: Case control research design. The place and time of the research was carried out in the working area of the Kalisat Health Center, Jember Regency. The case sample was 8 respondents, while the control sample was 36 respondents. Data collection techniques by means of interviews, observation, measurement and documentation. The data analysis technique uses the SPSS application. The independent variables in this study were age, gender, employment status, education level, type of DM treatment, and contact history.
Result: The results of the study found that the case group had an age range of 15-50 years (75%), had working status (50%), elementary to junior high school education level (75%), took oral diabetes treatment (75%), and had a history of contact with pulmonary tuberculosis patients (100%), for male and female sex variables the number is the same (50%). History of contact with pulmonary tuberculosis patients is associated with the incidence of TB DM in the work area of Kalisat Health Center, Jember Regency.
Conclusion: The results of this study are expected to increase more intensive pulmonary tuberculosis screening in type 2 Diabetes Mellitus patients, including through integrated coaching posts.
Article Metrics:
Last update:
Hubungan suhu rumah dan kontak penderita dengan kejadian penularan tuberkulosis di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya
Hubungan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Tuberkulosis di Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan
Last update: 2024-12-03 22:54:40