Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{MKMI57502, author = {Kurnia Zulia Ningsih and Hanifa Maher Denny and Siswi Jayanti}, title = {Studi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Pekerja Industri Tahu Bandungan}, journal = {MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA}, volume = {23}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Pekerja industri tahu; motivasi; perilaku hidup bersih dan sehat; tempat kerja}, abstract = { Latar belakang : Pekerja sektor informal menjadi kelompok paling rentan terpapar potensi bahaya, karena rendahnya kesadaran K3 dan belum adanya jaminan kesehatan. Khususnya di industri pengolahan pangan, aspek K3 hygiene dan sanitasi sangat penting untuk dijaga kualitasnya demi menjamin kesejahteraan pekerja dan kualitas produk yang dihasilkan. Menurut data profil kesehatan Indonesia tahun 2009, pembinaan PHBS di tempat kerja masih terhitung rendah yaitu 59,15%. Sementara, dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat kerja dapat menciptakan suasana sehat dan nyaman di tempat kerja, memperkecil angka absensi karena sakit, dan menjadikan produktivitas meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu dan motivasi ekstrinsik dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada pekerja industri tahu Bandungan. Metode : Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 pekerja dengan teknik total sampling. Kuesioner dan lembar observasi digunakan dalam proses pengambilan data. Analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square dan Fisher’s Exact. Hasil : Diperoleh hasil penelitian sebanyak 63,3% pekerja mempunyai PHBS di tempat kerja dengan kategori kuang baik. p-velue yang menunjukkan variabel pengetahuan (0,015), sikap (0,008), motivasi ekstrinsik (0,003) berhubungan dengan PHBS, sedangkan usia (0,454) dan masa kerja (0,919) tidak berhubungan terhadap PHBS. Simpulan : Terdapat hubungan anatara pengetahuan, sikap, dan motivasi ekstrinsik dengan PHBS. Kata kunci : Karakteristik individu; motivasi ekstrinsi; perilaku hidup bersih dan sehat; tempat kerja ABSTRACT Title: Study of Hygiene Behavior among Workers in Bandungan Tofu Industry Background : Informal sector workers are the most vulnerable group to potential hazards, due to low OSH awareness and lack of health insurance. Especially in the food processing industry, the OSH aspects of hygiene and sanitation are very important to maintain in order to ensure the welfare of workers and the quality of the products produced. According to data from Indonesia's health profile in 2009, PHBS guidance in the workplace is still relatively low at 59.15%. Meanwhile, the implementation of Clean and Healthy Living Behavior in the workplace can create a healthy and comfortable atmosphere in the workplace, reduce absenteeism due to illness, and increase productivity.This study analyzes the relationship between individual characteristics and extrinsic motivation for clean and healthy living behaviors in Bandungan tofu industry workers. Method : This type of quantitative research uses a cross-sectional design. The research sample is 30 workers with a total sampling technique. Questionnaires and observation sheets are used in the data collection process. Univariate and bivariate data analysis using the Chi-square test and Fisher's Exact. Result : The p-value results obtained showed that knowledge (0.015), attitude (0.008), and extrinsic motivation (0.003) were related to PHBS, while age (0.454) and years of service (0.919) were not related to PHBS. Conclusion : There is a relationship between knowledge, attitudes, and extrinsic motivation with PHBS. Keywords : Individual characteristics; extrinsic motivation; clean and healthy living behavior; workplace }, issn = {2775-5614}, pages = {35--42} doi = {10.14710/mkmi.23.1.35-42}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/57502} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Pekerja sektor informal menjadi kelompok paling rentan terpapar potensi bahaya, karena rendahnya kesadaran K3 dan belum adanya jaminan kesehatan. Khususnya di industri pengolahan pangan, aspek K3 hygiene dan sanitasi sangat penting untuk dijaga kualitasnya demi menjamin kesejahteraan pekerja dan kualitas produk yang dihasilkan. Menurut data profil kesehatan Indonesia tahun 2009, pembinaan PHBS di tempat kerja masih terhitung rendah yaitu 59,15%. Sementara, dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat kerja dapat menciptakan suasana sehat dan nyaman di tempat kerja, memperkecil angka absensi karena sakit, dan menjadikan produktivitas meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu dan motivasi ekstrinsik dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada pekerja industri tahu Bandungan.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 pekerja dengan teknik total sampling. Kuesioner dan lembar observasi digunakan dalam proses pengambilan data. Analisis data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square dan Fisher’s Exact.
Hasil: Diperoleh hasil penelitian sebanyak 63,3% pekerja mempunyai PHBS di tempat kerja dengan kategori kuang baik. p-velue yang menunjukkanvariabel pengetahuan (0,015), sikap (0,008), motivasi ekstrinsik (0,003) berhubungan dengan PHBS, sedangkan usia (0,454) dan masa kerja (0,919) tidak berhubungan terhadap PHBS.
Simpulan: Terdapat hubungan anatara pengetahuan, sikap, dan motivasi ekstrinsik dengan PHBS.
Kata kunci:Karakteristik individu; motivasi ekstrinsi; perilaku hidup bersih dan sehat; tempat kerja
ABSTRACT
Title: Study of Hygiene Behavior among Workers in Bandungan Tofu Industry
Background: Informal sector workers are the most vulnerable group to potential hazards, due to low OSH awareness and lack of health insurance. Especially in the food processing industry, the OSH aspects of hygiene and sanitation are very important to maintain in order to ensure the welfare of workers and the quality of the products produced. According to data from Indonesia's health profile in 2009, PHBS guidance in the workplace is still relatively low at 59.15%. Meanwhile, the implementation of Clean and Healthy Living Behavior in the workplace can create a healthy and comfortable atmosphere in the workplace, reduce absenteeism due to illness, and increase productivity.This study analyzes the relationship between individual characteristics and extrinsic motivation for clean and healthy living behaviors in Bandungan tofu industry workers.
Method: This type of quantitative research uses a cross-sectional design. The research sample is 30 workers with a total sampling technique. Questionnaires and observation sheets are used in the data collection process. Univariate and bivariate data analysis using the Chi-square test and Fisher's Exact.
Result: The p-value results obtained showed that knowledge (0.015), attitude (0.008), and extrinsic motivation (0.003) were related to PHBS, while age (0.454) and years of service (0.919) were not related to PHBS.
Conclusion: There is a relationship between knowledge, attitudes, and extrinsic motivation with PHBS.
Keywords: Individual characteristics; extrinsic motivation; clean and healthy living behavior; workplace
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-05-17 12:17:55