skip to main content

TERTIB JENIS, HIERARKI, DAN MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN: PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA

*Bayu Dwi Anggono  -  Fakultas Hukum, Universitas Jember, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2018 Masalah-Masalah Hukum under http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.

Citation Format:
Abstract

Terdapat 2 tertib peraturan perundang-undangan yaitu tertib dasar peraturan perundangundangan dan tertib pembentukan peraturan perundang-undangan. Praktik sistem perundangundangan Indonesia pasca diberlakukannya UU 12/2011 menunjukkan permasalahan pada tertib dasar perundang-undangan yaitu kurang terkontrolnya jenis peraturan yang dapat digolongkan sebagai peraturan perundang-undangan, tidak semua jenis peraturan perundang-undangan jelas letaknya dalam hierarki dan terlalu luasnya materi muatan serta kesamaan materi muatan antar peraturan perundang-undangan. Upaya mewujudkan tertib peraturan perundang-undangan dapat dilakukan dengan mengeluarkan jenis peraturan lembaga yang tidak berkategori sebagai peraturan perundang-undangan, meletakkan setiap jenis peraturan perundang-undangan dalam hierarki, dan pengetatan suatu materi muatan yang dapat diatur dengan peraturan perundangundangan, serta melakukan pembedaan secara jelas materi muatan tiap jenis peraturan perundang-undangan.

Fulltext View|Download
Keywords: Tertib Jenis; Hierarki; dan Materi Muatan.

Article Metrics:

  1. Anggono, B. D. (2014). Asas Materi Muatan Yang Tepat Dalam Pembentukan Undang-Undang, Serta Akibat Hukumnya: Analisis Undang-Undang Republik Indonesia Yang Dibentuk Pada Era Reformasi (1999-2012). Jakarta: Universitas Indonesia
  2. Astawa, I Gde Pantja & Na,a, S. (2008). Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang-undangan di Indonesia. Bandung: Alumni
  3. Ekatjahjana, W. (2008). Pengujian Perundang-undangan dan Sistem Peradilannya di Indonesia. Jakar: Pustaka Sutra
  4. Kaufmann, Daniel. Kraay, Aart & Mastruzzi, M. (n.d.). The Worldwide Governance Indicators Methodology and Analytical Issues, Retrievered. Retrieved January 2, 2018, from http://info.worldbank.org/governance/wgi/pdf/wgi.pdf
  5. Kelsen, H. (1973). General Theory Of Law and State. Translated By Anders Wedberg. Ney York: Russel&Russel
  6. Laporan LeIP. (2018). Retrieved from http://leip.or.id/
  7. Latif, A. (2014). Hukum Administrasi Dalam Praktik Tindak Pidana Korupsi, Edisi 2. Jakarta: Kencana
  8. Lubis, M. S. (1977). Landasan dan Teknik Perundang-undangan. Bnadung: Alumni
  9. MD, M. M. (2010). Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Jakarta: Rajawali Press
  10. Natabaya, H. A. . (2006). Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi
  11. Ranggawidjaja, R. (1998). Pengantar Ilmu Perundang-undangan Indonesia. Bandung: Mandar Maju
  12. Soehino. (2006). Hukum Tata Negara, Teknik Perundang-undangan (setelah dilakukan perubahan pertama dan perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945). ed.Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM
  13. Soeprapto, M. F. I. (2007). Ilmu Perundang-undangan jilid I, Jenis, Fungsi dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius
  14. Thaib, D. (2009). Ketatanegaraan Indonesia, Perpektif Konstitusional. Yogyakarta: Total Media
  15. Thalib, A. R. (2006). Wewenang Mahkamah Konstitusi & Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan RI. Jakarta: Citra Aditya Bakti
  16. Vlies, I. C. van der. (2005). Buku Perancangan Peraturan Perundang-undangan. Terjemahan oleh Linus Doludjawa. Jakarta: Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM

Last update:

  1. Meaningful Participation in Local Regulation Making in Indonesia: A Study of Legislative Law

    Alda Rifada Rizqi. Rechtsidee, 10 (2), 2022. doi: 10.21070/jihr.v11i0.801
  2. Legal Uncertainty Regarding the Application of The Principle of Territoriality in the Immigration Area

    Rizal Fitroh Dwi Widodo, M. Hafiz Rifa’i, Jhonata Wiratama. Rechtsidee, 10 (1), 2022. doi: 10.21070/jihr.v10i0.785
  3. Legis ratio of minister regulation arrangement in law number 15 of 2019 about the amendment to law number 12 of 2011

    Hendra Kurnia Putra, Sudarsono Sudarsono, Istislam Istislam, Aan Eko Widiarto. International Journal of Research in Business and Social Science (2147- 4478), 9 (3), 2020. doi: 10.20525/ijrbs.v9i3.685
  4. Legal Standing to the Corruption Eradication Commission as a Applicant for the Dissolution of a Political Party at the Constitutional Court

    Putra Perdana Ahmad Saifulloh, Beni Kurnia Illahi, Sonia Ivana Barus. Jurnal Konstitusi, 20 (2), 2023. doi: 10.31078/jk2028
  5. Post Conditionally Unconstitutional of Job Creation Law: Quo Vadis Legal Certainty?

    A'an Efendi, Fradhana Putra Disantara. Yuridika, 37 (2), 2022. doi: 10.20473/ydk.v37i2.33364
  6. Higher Education Challenges in South-East Asia

    Akbar Kurnia Putra, Johni Najwan, Rahmalia Rahmalia, Sulhi Muhammad Daud. Advances in Higher Education and Professional Development, 2021. doi: 10.4018/978-1-7998-4489-1.ch004
  7. Lack of Protection for Non-Fungible Token (NFT) Creators in Indonesia: A Progressive Legal Study

    Dina Aidah Norasari. Rechtsidee, 10 (1), 2022. doi: 10.21070/jihr.v10i0.783

Last update: 2025-06-27 04:53:03

No citation recorded.