PENCEGAHAN KONFLIK MASYARAKAT LOKAL DENGAN PENDATANG BERDASARKAN PRINSIP NEMUI NYIMAH PADA MASYARAKAT LAMPUNG MARGA NUNYAI

Suwardi Suwardi, M. Ruhly Kesuma Dinata
DOI: 10.14710/mmh.50.1.2021.1-16
Copyright (c) 2021 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0

Abstract

Artikel ini membahas upaya pencegahan konflik antara masyarakat lokal dengan pendatang di kabupaten Lampung Utara dengan prinsip nemui nyimah, konflik yang terjadi didasari keberagaman suku dan adat istiadat yang dimiliki masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan socio-legal. Hasil penelitian menunjukkan upaya melakukan pencegahan konflik antara masyarakat lokal dan pendatang dengan prinsip nemui nyimah. Upaya penyelesaian konflik yang terjadi dengan prinsip nemui nyimah dapat melalui instrumen ippun aneg sebagai wadah untuk menumbuhkan sikap mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Selain itu, faktor pendukung dalam penyelesaian konflik yang terjadi didukung atas nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat seperti budi bahaso, titei gumattei, dan lima prinsip hidup dalam pergaulan sehari-hari, konflik yang tidak kompleks, kesadaran atas kepentingan bersama, dan dukungan pemerintah dalam mengantisipasi konflik.

Full Text: PDF

Keywords

Konflik; Lokal; Nemui Nyimah; Pendatang

References

Adesaputra, R., Fitria, S., & Montessorri, M. (2019). Integrasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Malakok Terhadap Etnis Pendatang di Pasar Usang Sumatera Barat. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(4), 894–901.

Adhani, Y. (2014). Konsep Pendidikan Multikultural Sebagai Sarana Alternatif Pencegahan Konflik. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(1), 111–121. http://doi.org/10.15408/sd.v1i1.1211

Anggrainy, A. M. (2015). Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Konsep Nemui Nyimah Pada SDN 01 Simpang Agung. Jurnal Seni Dan Pembelajaran, 3(3).

Ashshofa, B. (2010). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

Bisri, C. H. (2003). Penuntun Rencana Penelitian dan Pelaksana Skripsi Bidang Ilmu agamaIslam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fajarwati, R., & Wahyudi, A. (2017). Identifikasi Nilai-nilai Bimbingan Pribadi Sosial dalam Falsafah Masyarakat Lampung. Prosiding Seminar Nasional, 149–158.

Fuadi, S. H. (2020). Resolusi Konflik Sosial Perspektif Hukum Islam dan HUkum Adat pada Pemilihan Kepala Desa Bajang Mlarak Ponorogo. Jurnal Al-Manhaj, 2(1), 86–111.

Ghassani, M., Maskun, & Syaiful. (2019). Begawi Cakak Pepadun Sebagai Proses Memperoleh Adek pada Buay Nunyai di Desa Mulang Maya. PESAGI (Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah), 7(3).

Gunawan, K., & Rante, Y. (2001). Manajemen Konflik Atasi Dampak Masyarakat Multikultural di Indonesia. Jurnal Mitra Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 2(2), 212–224.

Hadikusuma, H. (2002). Pengantar Ilmu HUkum Adat Indonesia. Bandung: Mandar Maju.

Hafid, A. (2018). Penerapan Mosehe dalam Penyelesaian Konflik oleh Masyarakat Tolaki dan Masyarakat Pendatang di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Walasuji, 9(1), 37–51.

Hanafi. (2018). Hakekat Nilai Persatuan dalam Konteks Indonesia (Sebuah Tinjauan Kontekstual Positif Sila Ketiga Pancasila). Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 56–63. http://doi.org/10.17977/um019v3i12018p056

Hazani, D. C. (2019). Pola Komunikasi antar Budaya dalam MEmbangun Harmonisasi Masyarakat Heterogen di Kota Mataram. PENSA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2), 368–390.

Hidayat, D. (2014). Representasi Nemui-Nyimah Sebagai Nilai-Nilai Kearifan Lokal: Perspektif Public Relation Multikultur. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 1–118.

Irawan, W. D. (2019). Sistem Kekerabatan Masyarakat Lampung Pepadun Berdasarkan garis Bertalian Darah. Jurnal Edukasi Lingua Sastra, 17(2), 151–158.

Isnaeni, A., & Hakiki, K. M. (2017). Simbol Islam dan Adat dalam Perkawinan Adat Lampung Pepadun. Kalam, 10(1), 193. http://doi.org/10.24042/klm.v10i1.341

Juwita, D. T., Cahyono, A., & Jazuli, M. (2017). Nilai-nilai Piil Pesenggiri pada Tari Melinting di Desa Wana Lampung Timur. Catharsis: Journal of Arts Education, 6(1), 82–90.

Mubit, R. (2016). Peran Agama dalam Multikulturalisme Masyarakat Indonesia. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 11(1), 163–184. http://doi.org/10.21274/epis.2016.11.1.163-184

Muliadi, E. (2012). Urgensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 55–68. http://doi.org/10.14421/jpi.2011.11.55-68

Mulyani, L. (2010). Pendekatan Sosial dalam Penelitian Hukum. Jurnal Masyarakat & Budaya, 12(3), 35–56.

Nurhadiantomo. (2004). Konflik-konflik Sosial Pri-Non Pri dan Hukum Keadilan Sosial. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Nurmalisa, G. Y. A. hasyim; Y. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pengangkonan dalam Adat Perkawinan Lampung Pepadun. Jurnal Kultur Demokrasi, 3(2).

Perwita, Banyu, A. A., & Sabban, N. (2015). Kajian Konflik dan Perdamaian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ptuitt, D. G., & Ruben, J. Z. (2015). Teori Konflik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purnawan, I. B. (2013). Agama Dan Multikultur: Peran Agama Mewujudkan Multikulturalisme Di Indonesia. Millah, 13(1), 1–22. http://doi.org/10.20885/millah.vol13.iss1.art1

Putri, N. W. (2018). Pergeseran Bahasa Daerah Lampung pada masyarakat Kota Bandar Lampung. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(2), 77–86.

Ratnaningsih, D., & Irawan, W. D. (2018). Kajian Struktural Sastra Lisan Pepaccur Masyarakat Lampung Pepadun dalam Prosesi Pengambilan Gelar adat. Elsa, 16(2), 59–67.

Riwanto, R. A. wawancara R. Agus Riwanto gelar Sumbahan Puset Sutan (2020).

Romli, K., & Maulia, A. (2014). Prasangka Sosial dalam Komunikasi Antaretnis (Studi antara Suku Bali dengan Suku Lampung di Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung). Jurnal Kom & Realitas Sosial, 4(2), 127–151.

Sada, H. J., Firdaos, R., & Sari, Y. (2018). Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Budaya Nemui Nyimah di Masyarakat Lampung Pepadun. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 311. http://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2.3632

Saputra, J. H., Yanzi, H., & Nurmalisa, Y. (2015). Peranan Tokoh Adat dalam Melestarikan Mego Pak Tulang Bawang. Jurnal Kultur Demokrasi, 4(3).

Septina, R., Yarmaidi, & Suwarni, N. (2014). Penyebab Menurunnya Pelaksanaan Begawi pada Perkawinan Suku Lampung di Kelurahan Kotabumi Ilir. Jurnal Penelitian Geografi, 2(2), 1–12.

Setiawan, D. E., Joebagio, H., & Susanto. (2019). Piil Pesenggiri: Kearifan Lokal Kultur Islam Lampung Sebagai Sumber Belajar Toleransi. Intelektiva: Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 01(04), 27–35.

Setiawan, I. wawancacara Iwan Setiawan gelar Sutan Rajo Puncak Mergo (2020).

Shofa, A. M. A. (2016). Memaknai Kembali Multikulturalisme Indonesia dalam Bingkai Pancasila. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(1), 34–41.

Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindi Persada.

Somantrie, H. (2011). Konflik dalam Perspektif Pendidikan Multikultural. Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(6), 660–672.

Subagya, P. J. (2004). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

Syah, I. (2017). Bunga Rampai Adat Budaya Lampung. Yogyakarta: Histokultura.

Syahputra, M. C. (2020). Pendidikan Multikultural dalam Budaya Nemui Nyimah. EL-HIKMAH: Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam, 14(1), 81–97. http://doi.org/10.20414/elhikmah.v14i1.1989

Syarifah, F., Syah, I., & Arif, S. (2017). Kayu Ara pada Acara Begawi Adat Lampung Pepadun Buay Nyerupa Lampung Tengah. PESAGI (Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah), 5(5).

Tauhid, M. wawancara Muhammad Tauhid gelar Sutan Puceng Mergo (2020).

Umar, M. (2017). Internalisasi Nilai Kedamaian Melalui Pendidikan Kedamaian sebagai Penguatan Pembangunan Karakter pada Masyarakat Heterogen. Jurnal Waskita, 1(1), 77–98.

Unwanullah, A. (2013). Tranformasi Pendidikan untuk Mengatasi Konflik Masyarakat dalam Perspektif Multikultural. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 1(1), 45–57. http://doi.org/10.21831/jppfa.v1i1.1050

Varanida, D. (2016). Komunikasi dalam Integrasi Sosial Budaya antar Etnis Tionghoa dan Pribumi di Singkawang. Jurnal Ilmu Komunikasi, 14(1), 13–21.

Werena, M. I. W., Nawaji, & Iswahyudi, D. (2019). Peran Kepala Desa dalam Membina Kerukunan antar Warga Masyarakat Sebagai Implementasi Sila Ketiga Pancasila. Prosiding Seminar Nasional Pendiidkan Dan Pembelajaran Bagi Guru Dan Dosen, 3, 106–114.

Yaswirman. (2011). Hukum Keluarga: Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan Adal dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau. Jakarta: Rajawali Press.

Yusuf, M. E., Yanzi, H., & Nurmalisa, Y. (2015). Peranan Media Rembuk Pekon dalam Penyelesaian Masalah Sosial Pasca Konflik di Pagelaran. Jurnal Kultur Demokrasi, 4(7).

Yusuf, M., Lesang, I., Kogoya, Y., & Pora, R. (2015). Konflik dan Pergerakan Sosial: Isu-isu Kontemporer Perlawanan Masyarakat Adat, Konflik Tanah dan Konflik Kekuasaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.