skip to main content

PENAFSIRAN VICTIM PRECIPITATION UNTUK PEMIDANAAN KEKERASAN SEKSUAL

*Riza Alifianto Kurniawan  -  Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Indonesia
Iqbal Felisiano  -  Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Indonesia
Astutik Astutik  -  Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 Masalah-Masalah Hukum under http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.

Citation Format:
Abstract

Victim precipitation bagi korban tindak Pidana tidak dapat diartikan sebagai kontribusi korban yang menimbulkan pelaku melakukan kejahatan. Kontribusi korban dalam viktimisasi yang dialami akan membuat korban mendapat beban kesalahan yang dapat membuat korban menderita. Artikel ini memberikan pendapat yang berkaitan dengan argumentasi peranan korban yang memotivasi pelaku melakukan tindak pidana tidak dapat menjadi alasan pengurangan sanksi bagi pelaku. Pemberian pengurangan pidana dengan alasan adanya kontribusi korban dalam proses viktimisasi sangat mencederai harapan korban untuk pemidanaan yang berat bagi pelaku. Konsep victim precipitation harus dapat ditafsirkan bukan sebagai alasan pengurangan hukuman pelaku kekerasan seksual, konsep tersebut seharusnya menjadi kebijakan untuk pencegahan kekerasan seksual untuk mendapatkan cara pencegahan yang efektif.

Fulltext View|Download
Keywords: Victim Precipitation; Pemberatan Pidana; Korban Pidana

Article Metrics:

  1. Astuti, L., & Purwanto, H. (2020). Penegakan Hukum “Kejahatan Seks Mayantara” Yang Dilakukan oleh Anak di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 49(3), 233–243. https://doi.org/10.14710/mmh.49.3.2020.233-243
  2. Constantinou, A. G. (2013). Human Trafficking on Trial: Dissecting the Adjudication of Sex Trafficking Cases in Cyprus. Feminist Legal Studies, 21, 163–183. https://doi.org/10.1007/s10691-013-9243-z
  3. Daigle, L. E. (2013). Victimology: The Essentials. SAGE Publications
  4. Ding, Y., & Zhao, Q. (2021). Judicial examination and determination of victim wrongs in criminal trials in Mainland China: an explorative study. Crime, Law and Social Change, 76, 85–104. https://doi.org/10.1007/s10611-021-09956-z
  5. Fahmi, F., Zaidun, M., & Suheryadi, B. (2021). The Special Power of the State Attorney General in Preventing Governmental Product/Service Procurement-Related Crime in Indonesia. Yuridika, 36(3), 591–622. https://doi.org/10.20473/ydk.v36i3.27796
  6. Hijriani, H., & Ramadani, R. (2022). From Criminal Law to Customary Law: Incest as a Sexual Crime. Yuridika, 37(2), 399–414. https://doi.org/10.20473/ydk.v37i2.32830
  7. Jordan, J. (2015). Justice for Rape Victims? The Spirit May Sound Willing, but the Flesh Remains Weak. In D. Wilson & S. Ross (Eds.), Crime, Victims and Policy (pp. 84–106)
  8. Kurniawan, R. A. (2018). Pencegahan Penyalagunaan Kewenangan Penyidik Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkotika. Masalah-Masalah Hukum, 47(2), 111–117. https://doi.org/10.14710/mmh.47.2.2018.111-117
  9. Paripurna, A., Astutik, A., Cahyani, P., & Kurniawan, R. A. (2021). Viktimologi dan Sistem Peradilan Pidana. Surabaya: Deepublish
  10. Prakoso, A. (2019). Victim Precipitation Dalam Tindak Pidana Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik di Media Sosial (Studi Kasus Perkara No 310/PidSus/2017/PN.IDM). Jurnal Idea Hukum, 5(2), 1544–1561. https://doi.org/10.20884/1.jih.2019.5.2.126
  11. Purwoleksono, D. E. (2019). Hukum Pidana: Untaian Pemikiran. Surabaya: Airlangga University Press
  12. Rahayu, N. (2021). Poltik Hukum Penghapusan Kekerasan Seksual di Indonesia. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
  13. Rahmawati, W. H. (2020). Pertanggungjawaban Pidana Pengguna Jasa Prostitusi Online. Media Iuris, 3(3), 367–381. https://doi.org/10.20473/mi.v3i3.23047
  14. Rhazi, M., Gani, I. A., & Dahlan, D. (2022). Kewenangan Penerapan Aturan Terhadap Tindak Pidana Asusila Yang Korbannya Anak. Media Iuris, 5(1), 85–100. https://doi.org/10.20473/mi.v5i1.27156
  15. Rosyida, N., Artha, K. D. P., & Yudhantaka, L. (2020). The Position of Justice Collaborator to Reveal Corruption in Financial Management of Regional Government. Yuridika, 35(1), 93–111. https://doi.org/10.20473/ydk.v35i1.12253
  16. Sagar, T., & Jones, D. (2014). Off-street sex workers and victim-orientated policymaking at the local level: Denial of agency and consequences of victimhood. Crime Prevention and Community Safety, 16, 230–252. https://doi.org/10.1057/cpcs.2014.9
  17. Suonpää, K., & Savolainen, J. (2019). When a Woman Kills Her Man: Gender and Victim Precipitation in Homicide. Journal of Interpersonal Violence, 34(11), 2398–2413. https://doi.org/10.1177/0886260519834987
  18. Tholander, M. (2019). The Making and Unmaking of a Bullying Victim. Interchange, 50, 1–23. https://doi.org/10.1007/s10780-019-09349-1
  19. Wulandari, P. A., & Zaidun, M. (2020). The Replacement of Criminal Fine in Criminal Taxation. Yuridika, 35(1), 113–127. https://doi.org/10.20473/ydk.v35i1.15749
  20. Zaykowski, H., Kleinstuber, R., & McDonough, C. (2014). Judicial Narratives of Ideal and Deviant Victims in Judges’ Capital Sentencing Decisions. American Journal of Criminal Justice, 39, 716–731. https://doi.org/10.1007/s12103-014-9257-3

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-17 15:18:15

No citation recorded.