HUKUM ADAT DAN NILAI RESTORATIF: KONTEKSTUALISASI PENYELESAIAN KONFLIK SUMBANG ADAT DI JAMBI

Ardian Kurniawan, Neni Triana, Maulidina Sari, Nurul Laylan Hasibuan, Ana Ramadhona
DOI: 10.14710/mmh.53.2.2024.111-122
Copyright (c) 2024 Masalah-Masalah Hukum License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0

Abstract

Penelitian ini menganalisis mekanisme penyelesaian konflik sumbang adat di Jambi melalui hukum adat berbasis nilai restoratif. Menggunakan metode non doktrinal melalui pendekatan kasus, penelitian ini menelaah norma dan nilai hukum adat dalam penyelesaian konflik dan menghubungkannya dengan teori keadilan restoratif. Dengan memfokuskan pada dua contoh kasus dari Desa Babeko dan Desa Olak, hasil penelitian menunjukkan bagaimana penyelesaian konflik adat di masing-masing desa menekankan rekonsiliasi dan pemulihan harmoni sosial, bukan hanya pemberian sanksi. Pengembangan model hukum adat berbasis nilai restoratif seperti ini dapat menjadi referensi untuk diterapkan di wilayah lain, serta memberikan panduan untuk integrasi nilai tersebut dalam pembangunan hukum positif nasional berbasis kearifan lokal.


Full Text: PDF

Keywords

Hukum Adat Jambi; Nilai Restoratif; Penyelesaian Konflik

References

Bedner, A., & Vel, J. A. C. (2010). An Analytical Framework for Empirical Research on Access to Justice. Law, Social Justice & Global Development (An Electronic Law Journal), 1(1), 1–29. http://www.go.warwick.ac.uk/elj/lgd/20010_1/bedner_vel.

Cardoso, H. R., Knoerr, F. G., & Júnior, E. S. de S. (2020). Restorative Justice as a Conflict Transformation Instrument: An Analysis from Howard Zehr and John Paul Lederach Theories. Relacoes Internacionais No Mundo Atual, 1(6). https://doi.org/10.21902/Revrima.v2i27.3997.

Cholif, M. A. (2014). Implementasi Hukum Adat Jambi. Lembaga Adat Melayu (LAM).

Diala, A. C. (2017). The concept of living customary law: a critique. Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 49(2), 143–165. https://doi.org/10.1080/07329113.2017.1331301

Fasius, B. P. (2024). Penyelesaian Konflik Hak Ulayat Melalui Sanksi Adat (Studi Kasus Masyarakat Adat Dayak Simpang Dua). Jurnal Hukum, Politik Dan Kekuasaan, 4(2), 175–194. https://doi.org/10.24167/jhpk.v4i2.10278.

Fathuddin, F. (2018). Penyelesaian Sengketa Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Hukum Pidana Islam dan Hukum Adat di Kabupaten Batanghari. Al-Risalah: Forum Kajian Hukum Dan Sosial Kemasyarakatan, 15(01), 147–169. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v15i01.385.

Goldblum, A. (2023). Restorative Justice from Theory to Practice. Reframing Campus Conflict: Student Conduct Practice through the Lens of Inclusive Excellence, Second Edition. https://doi.org/10.4324/9781003446736-12.

Harahap, A. P., Putra, D. A., Kurniawan, A., & Aiman, M. (2022). Sanksi Adat Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual di Desa Kungkai Kabupaten Merangin Jambi. Wajah Hukum, 6(2), 294. https://doi.org/10.33087/wjh.v6i2.1004.

Hidayat, I., Idrah, C., & Ambarini, S. N. (2023). Penyelesaian Hukum Adat Terhadap Tindak Pidana Perzinaan Dalam Keluarga Di Kota Jambi. Wajah Hukum, 7(2), 636. https://doi.org/10.33087/wjh.v7i2.1300.

Kurniawan, T. L., Apriani, T., & Sari, N. L. A. (2021). Restorative Justice (Keadilan Restoratif) Dan Penerapannya Dalam Hukum Adat. Unizar Law Review, 4(1), 62–74. https://e-journal.unizar.ac.id/index.php/ulr/article/view/358/283.

Maglione, G. (2022). Restorative Justice Policy in Context: A Legal-Archaeological Analysis. International Journal for the Semiotics of Law, 35(2), 493–517. https://doi.org/10.1007/s11196-020-09747-0

Muchtar Agus Cholif. (2006). Sejarah Hukum Adat Jambi. Lembaga Adat Melayu (LAM).

Mursalin, A. (2019). Penerapan Sanksi Atas Tindak Pidana Perzinaan, Pembunuhan, Dan Pencideraan Di Jambi (Studi Tentang Tarik-Menarik Antara Hukum Adat Dan Hukum Islam). El-Mashlahah, 7(2). https://doi.org/10.23971/el-mas.v7i2.1427.

Ningrum, P. A. P., & Suseni, K. A. (2022). Efektifitas Sanksi Adat Sangaskara Danda Di Banjar Tanggahan Tengah Kabupaten Bangli. Jurnal Hukum Agama Hindu STAH N Mpu Kuturan Singaraja 6(1), 1–23. https://doi.org/10.55115/pariksa.v6i1.2235.

O’brien, J. (2023). Beyond Due Process: An Examination of the Restorative Justice Community Courts of Chicago. Journal of Criminal Law and Criminology, 113(3), 685–718.

Pankova, O., & Migachev, Y. (2020a). Justice in the contemporary world. BRICS Law Journal, 7(1), 119–147. https://doi.org/10.21684/2412-2343-2020-7-1-119-147.

Pankova, O., & Migachev, Y. (2020b). Justice in The Contemporary World. BRICS Law Journal, VII(1), 119–146. https://doi.org/10.21684/2412-2343-2020-7-1-119-147.

Rahardjo, S. (2009). Hukum Progresif: Sebuah Sintesa Hukum Indonesia. Genta Publishing.

Rowse, T. (2017). New Treaty, New Tradition: Reconciling New Zealand and Māori Law. The Journal of New Zealand Studies, 25. https://doi.org/10.26686/jnzs.v0i25.4111.

Sahalessy, J. (2011). Peran Latupati Sebagai Lembaga Hukum Adat Dalam Penyelesaian Konflik Antar Negeri Di Kecamatan Leihitu Propinsi Maluku. Sasi, 17(3), 45. https://doi.org/10.47268/sasi.v17i3.364

Shanty, V., Adwani, A., & Yahya, A. (2018). Indigenous sanction of expulsion in central aceh district (human rights perspective). Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial, 13(2), 254–272. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v13i2.1828.

Sinaga, M., Warman, E., & Eddy, T. (2023). Kajian Hukum Model Penyelesaian Kasus Melalui Hukum Pidana Adat Sebagai Upaya Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 5(3), 2343–2349. https://doi.org/10.34007/jehss.v5i3.1304.

Sumpena, R. M. J. (2024). Suku Baduy Indonesia Dengan Suku Aborigin Australia Dalam Perspektif Hukum Tanah Pengakuan Hak Ulayat Suku Baduy Indonesia denga. Jurnal Cahaya Mandalika, 3(3), 2072–2091. https://ojs.cahayamandalika.com/index.php/jcm/article/view/3059.

Supian, Fatonah, & Defrianti, D. (2018). Eksistensi dan Penerapan Hukum Adat Melayu di Kota Jambi. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 02(02), 341–364.

Surya, A., & Basri, H. (2020). Eksistensi Sanksi Adat Jeret Naru. Masalah-Masalah Hukum, 49(4), 359–368.

Umbreit, M. S., Vos, B., Coates, R. B., & Lightfoot, E. (2005). Restorative Justice in the Twenty-First Century: A Social Movement Full of Opportunities and Pitfalls. Marquette Law Review, 89(July), 251–304.

Yulia, D. (2018). Penerapan Sanksi Hukum Adat Dalam Menanggulangi Perbuatan Zina Di Nagari Gunung Malintang Kabupaten Lima Puluh Kota Dina. Journal of Multidicsiplinary Research and Development, 1(1), 67–75. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J/article/view/22.

Yuliyani, A. P. (2023). Peran Hukum Adat dan Perlindungan Hukum Adat di Indonesia. Jurnal Hukum Dan HAM Wara Sains, 2(09), 860–865. https://doi.org/10.58812/jhhws.v2i09.648.

Zehr, H. (2003). The Little Book of Restorative Justice. The Little Book of Restorative Justice. Good Books.

Zhuang, M. (2023). Restorative Justice Concept Definition. International Journal of Frontiers in Sociology, 5(3), 90–94. https://doi.org/10.25236/ijfs.2023.050315.

Zuhri, L. (2016). Peran Nilai Lokal dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan (Sebuah Analisis Model Mediasi Perdata). Jurnal Notariil, 1(1), 14–36. https://doi.org/10.22225/jn.1.1.105.14-36