skip to main content

Aspek Yuridis Eksplorasi Sektor Minyak dan Gas Dengan Menggunakan Norway Model

*Muhamad Azhar scopus  -  Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Notarius

Citation Format:
Abstract

Abstract

To achieve good and profitable governance management, synergy is needed between the government both in terms of supervision and regulation with the exploration company, because if this synergy does not exist then this management itself will be difficult. The purpose of this study is used to determine the extent of the concept. The Norway model or “triangle A” is the most suitable thing for this country. This study uses a comparative method to show advantages over other methods accompanied by juridical aspects to strengthen the legal basis. The country of Indonesia can take the "triangle A" method or what is more commonly known as the Norway model. This is because it frees the NOC from worries about regulating the industry. This allows companies to focus on developing their core commercial capabilities. It can also drive stronger quality rating and reporting standards. as the locomotive of the economic movement that can bring excess or multiple profits later, not only profitably but also other social benefits such as labor absorption.

 

Keyword:  Norway Model, exploration, gas and oil, governance management

 

Abstrak

 

Untuk mencapai manajemen tata kelola minyak dan gas yang baik dan menguntungkan maka diperlukan sinergitas antara pemerintah baik dari sisi pengawasan maupun regulasi dengan perusahaan pengeksplorasi minyak dan gas, karena jika sinergitas ini tidak ada maka pengelolaan ini sendiri akan menjadi hal yang sulit. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mengetahui sampai sejauh manakah konsep Norway model atau “segitiga A” ini merupakan hal yang paling cocok untuk tata kelola migas. Penelitian ini menggunakan metode komparatif untuk menunjukkan keunggulan dibanding metode lain dengan dibarengi aspek yuridis untuk memperkuat landasan hukum. Negara Indonesia dapat mengambil metode “segitiga A” atau yang lebih biasa dikenal sebagai Norway model dalam hal tata kelola migas. Hal ini disebabkan membebaskan NOC dari kekhawatiran tentang mengatur industri. Sehingga memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pengembangan intinya untuk kemampuan komersial. Hal ini juga dapat mendorong standar pemeringkatan kualitas dan pelaporan yang lebih kuat. Sebagai lokomotif pergerakan perekonoamian yang dapat membawa keuntungan berlebih atau berganda nantinya, tidak hanya keuntungan secara profit melainkan juga keuntungan secara sosial lainnya seperti penyerapan tenaga kerja.

 

Kata Kunci: Norway model, Eksplorasi, Minya dan Gas, Tata Kelola

Fulltext View|Download
Keywords: Norway Model, exploration, gas and oil, governance management

Article Metrics:

Last update:

  1. Abandonment and Site Restoration (ASR) Funding Scheme in the Context of Environmental Protection after Upstream Oil and Gas Business Activities from an Economic Law Perspective

    W Waspiah, R Arifin, M I Baiquni, S E Adiyatma. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1248 (1), 2023. doi: 10.1088/1755-1315/1248/1/012034

Last update: 2024-11-20 20:47:13

No citation recorded.