skip to main content

TOPONIMI KABUPATEN LAMONGAN (KAJIAN ANTROPOLOGI LINGUISTIK)

Diponegoro University, Indonesia

Received: 4 Jun 2015; Published: 7 Sep 2015.

Citation Format:
Abstract

Place naming is a form of linkage of language, culture and thought. This study examines the process of Lamongan City naming by finding naming patterns which reflects the values ​​and beliefs. In addition, this study also seeks the structure of the mark in naming formation of Lamongan and finds acceptance of Sapir-Worf hypothesis in the process of toponymy of Lamongan. Qualitative descriptive approach and informal data presentation methods was used to process and present expected data. Toponymy of Lamongan is associated with a figure named Hadi, Sunan Giri’s student assigned to guide and lead the Lamongan community.

Penamaan suatu tempat merupakan bentuk keterkaitan antara bahasa, budaya, dan pikiran. Penelitian ini berusaha mengkaji proses penamaan Kota Lamongan dengan menemukan pola pemberian nama yang merefleksikan nilai dan keyakinan yang direfeksikan pada nama tempat tersebut. Selain itu, penelitian ini juga berusaha untuk menemukan struktur tanda dalam pembentukan penamaan Kabupaten Lamongan dan menemukan keberterimaan hipotesis Sapir-Worf dalam proses toponimi Kabupaten Lamongan. Pendekatan deskriptif kualitatif dan metode penyajian data informal digunakan untuk mengolah dan menyajikan data yang diharapkan. Toponimi Lamongan sangat berkaitan dengan sosok yang bernama Hadi, murid Sunan Giri yang ditugaskan untuk membimbing dan memimpin masyarakat Lamongan.
Fulltext View|Download
Keywords: Toponimi, Kabupaten Lamongan, Struktur tanda, Hipotesis Sapir-Worf

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-27 18:06:47

No citation recorded.