skip to main content

ANALISIS PERBEDAAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF DENGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA SEDIMEN DI EKOSISTEM MANGROVE TRIMULYO, KECAMATAN GENUK, KOTA SEMARANG

*Rizki Riza Putri  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Niniek Widyorini  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Oktavianto Eko Jati  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Ekosistem mangrove menghasilkan serasah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrien untuk bakteri heterotrof. Serasah didekomposisi oleh bakteri heterotrof yang mampu mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik. Tujuan dari penelitian yakni mengetahui kelimpahan bakteri heterotrof serta hubungannya dengan kandungan bahan organik pada ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai mei 2020 di ekosistem mangrove Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Analisis kelimpahan bakteri heterotrof dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Analisis bahan organik dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel penelitian diambil di ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penanaman bakteri dilakukan menggunakan metode (spread plate), perhitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Analisis data menggunakan T-test dan Regresi. Rata-rata kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen yang diperoleh yaitu 5,24x107 - 1,32x108 CFU/mL, sedangkan di air 1,39x105 - 6,37 x105 CFU/mL. Hasil bahan organik sedimen yaitu 4,32 – 14,71%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dan air (p < 0,05). Hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dengan bahan organik memiliki hasil (r=0,693) yang artinya berkorelasi sedang.

Fulltext View|Download
Keywords: Bahan Organik, Bakteri Hetrotrof, Ekosistem Mangrove, Sedimen

Article Metrics:

  1. Afriza, D., I. Effendi., dan Y. I. Siregar. 2019. Isolasi, Identifikasi dan Uji Antagonisme Bakteri Heterotrofik pada Tumbuhan Mangrove terhadap Bakteri Patogen (Vibrio alginolyticus, Aeromonas hydrophila, dan Pseudomonas sp). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 24(1): 61-68
  2. Agisti, A., N. H. Alami dan T. N. Hidayati. 2014 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penambat Nitrogen Non Simbiotik pada Lahan Restorasi dengan Metode Legume Cover Crop (LCC) di Daerah Lumajang Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni Pomits.3(2): 36-39. Doi: 10.12962/j23373520.v3i2.6728
  3. Alejandre. C., Harder. J., Fuchs. B.M Rossello-Mora. R dan Amann, R. 2020. High-throughput Cultivan of Heterotrophic Bacteria During a Spring Phytoplankton Bloom in The North Sea. Journal Ststematic and Applied Microbiology. 1-30. Doi: 10.1016/j.syapm.2020.126066
  4. Baderuzzaman, N. S., H. Samparadja dan Ruslan. 2019. Efektivitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Terintegrasi Metode Senam Otak (Brain Gym) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Pembelajaran Berfikir Matematika. 4(1): 109-120
  5. Fahruddin., N. Haedar dan M. Tuwo. 2020. Potensi Bakteri dari Limbah Kotoran Ternak dalam Mendegradasu Selulosa. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan. 11(1): 16-20
  6. Faturohman, I., Sunarto dan I. Nurruhwati. 2016. Korelasi Kelimpahan Plankton dengan Suh Perairan Laut di Sekitar PLTU Cirebon. Jurnal Perikanan Kelautan. 7(1): 115-122
  7. Fudloly, A. R. L., M. A. Z. Fuad., A. D. Purwanto. 2020. Perubahan Sebaran dan Kerapatan Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Bama, Taman Nasional Baluran Menggunakan Citra Satelit SPOT 4 dan SPOT 6. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. 9(2): 184-192
  8. Gizinska-Gorna, M., Czekała, W., Jóźwiakowski, K., Lewicki, A., Dach, J., Marzec, M., Pytkaa, A., Janczak, D., Kowalczyk-Jusko, A dan Listosz, A. 2016. The Possibility of Using Plants from Hybrid Constructed Wetland Wastewater Treatment Plant for Energy Purposes. Ecological Engineering, 95, 534-541. Doi: 10.1016/j.ecoleng.2016.06.055
  9. Habsy, B. A. 2017. Seni Memahami Penelitian Kualitatif dalam Bimbingan dan Konseling: Studi Literatur. Jurnal Konseling Andi Matappa. 1(2): 90-100
  10. Hasibuan, A. S. Z. 2015. Pemanfaatan Bahan Organik dalam Perbaikan Beberapa Sifat Tanah Pasir Pantai Selatan Kulon Progo. Planta Tropika Journal of Argo Science. 3(1): 31-40
  11. Heiri, O., A.F. Lotter and G. Lemeke. 2001. Loss on Ignition as a Method for Estimimating Organic and Carbonate Content in Sediments. Reproducibility and Comparability of Result. Journal of Paleolimnology. 25: 101-110
  12. Kalangi, N, P., A. Mandagi., K. Masengi., A. Luasunaung., F. Pangalila., M. Iwata. 2013. Sebaran Suhu dan Salinitas di Teluk Manado. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. 9(2): 71-75
  13. Kanti, H. M., Supriharyono dan A. Rahman. 2019. Kandungan N dan P Hasil Dekomposisi Serasah Daun Mangrove pada Sedimen di Maron Mangrove Edu Park, Semarang. Journal of Maquares. 8(3). 266-233
  14. Kasan, R., R. M. Rompas dan N. D.C. Rumampuk. 2015. Telaah Kandungan Arsen pada Sedimen di Estuari Sungai Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 3(2): 62-68. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.3.2.2015.10872
  15. Kurnia, K, N. H. Sadi dan S. Jumianto. 2016. Isolasi Bakteri Heterotrof di Situ Cibuntu, Jawa Barat dan Karateristik Resistensi Asam dan Logam. Journal of Biologi. 9(2): 75-79
  16. Lubis, S. S. 2015. Penampisan Bakeri Laut Penghasil Antimikroba dari Pesisir Serdang Bedagai Sumatera Utara. Journal of Islamic Sciense and Technologi. 1(1). 87-96
  17. Marlina., Hudori dan R. Hafidh. 2017. Pengaruh Kekasaran Saluran dan Suhu Air Sugai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS diSungai Winongo Menggunakan Software QUAL2Kw Nelly. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. 9(2): 122-133
  18. Moelyo, M., J. Tisa dan B. Priadie. 2015. Pengaruh Kualitas Sedimen Dasar terhadap Karakteristik Lingkungan Keairan, Studi Kasus; saluran Tarum Barat. Jurnal Irigasi. 7(1): 59-73
  19. Notowinarno dan F. Agustina. 2015. Populasi Bakteri Heterotrof di Perairan Pulau Bulang Batam. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1(3): 334-342
  20. Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1(3): 148-157
  21. Perwira, I. Y. 2019. Tingkat dan Laju Penurunan Kualitas Air di DAS Brantas Malang Raya. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 5(2): 185-191
  22. Piranto, D., I. Riyantini., M. U. Kurnia dan D. J. Prihadi. 2019. Karakteristik Sedimen dan Pengaruhnya terhadap Kelimpahan Gastropoda pada Ekosistem Mangrove di Pulau Pramuka. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 10(1): 20-28
  23. Rani, S. P., S. Kumar, G., Mukherjee, J., Srinivas, T. N. R., & Sarma, V. V. S. S. 2018. Perennial Occurrence of Heterotrophic, Indicator and Pathogenic Bacteria in the Coastal Bay of Bengal (off Visakhapatnam) - Impact of Physical and Atmospheric Processes. Marine Pollution Bulletin, 127, 412–423. Doi: 10.1016/j.marpolbul.2017.12.023
  24. Ridwan, M., R. Fathoni. I.Fatihah dan D. A. Pangestu. 2016. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Jurnal Biologi. 9(1): 57-65
  25. Riena, N. N., W. A. E. Putri dan F. Agustriani. 2012. Analisis Kualitas Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung. Maspari Journal. 4(1): 116-121
  26. Saibi, N dan A.R. Tolangara. 2017. Dekomposisi Serasah Avecennia Lanata pada Bebagai Tingkat Kedalaman Tanah. Jurnal Penelitian. 6(1): 55-63
  27. Sari, E. P dan A. J. Effendi, 2014. Dinamika Populasi Bakteri Heterotrof dan Autotrof pada Pengolahan Sludge Produced Water Hasil Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi dengan Metode Aerated Static Pile dan Degradasi Anaerobik. Jurnal Teknik Lingkungan. 20(1): 68-77
  28. Setiawan, H. 2013. Status Ekologi Hutan Mnagrove pada Berbagai Tingkat Ketebalan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2(2): 104-120
  29. Sobhi, M., Guo, J., Cui, X., Sun, H., Li, B., Aboagye, D., Mustafa, G dan Dong, R. 2019. A Promising Strategy for Nutrient Recovery Using Heterotrophic Indigenous Microflora from Liquid Biogas Digestate. Science of The Total Environment, 690, 492–501. Doi: 10.1016/j.scitotenv.2019.06.487
  30. Tian, J., Fan, L., Liu, H., Liu, J., Li, Y., Qin, Q., dan Zhang, C. L. (2018). A Nearly Uniform Distributional Pattern of Heterotrophic Bacteria in The Mariana Trench Interior. Deep Sea Reaserch Part I. Journal Oceanographic. 142, 116-126. Doi: 10.1016/j.dsr.2018.10.002
  31. Yulma., E. M. Adiwilaga dan Y. Wardiatno. 2013. Kontribusi Bahan Organik dari Api-Api (Avicennia marina) sebagai Bahan Evaluasi Pengelolaan Ekosistem Mnagrove: Studi Kasus Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Bonorowo Wetland. 3(1): 12-29

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 12:56:39

No citation recorded.