skip to main content

POTENSI KERUSAKAN KARANG AKIBAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA SNORKELING DI PULAU GILI KETAPANG, PROBOLINGGO

*Saifur Rizal Fakri  -  Program Studi Perikanan Tangkap, Akademi Komunitas Penabulu Samudra Wiyata, Gresik, Indonesia
Frida Purwanti  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro , Indonesia
Open Access Copyright 2021 Jurnal Pasir Laut under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
Pulau Gili Ketapang yang terletak di Selat Madura memiliki potensi besar untuk kegiatan wisata bahari. Daya tarik pulau ini antara lain keanekaragaman karang dan pasir putih. Potensi wisata ini mendorong pemuda setempat mengembangkan wisata bahari berupa snorkeling sejak tahun 2016. Peningkatan aktivitas wisata dapat menimbulkan dampak pada ekosistem karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku wisatawan yang berpotensi merusak terumbu karang. Pengumpulan data tingkah laku wisatawan dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Pengamatan langsung tingkah laku kepada 133 wisatawan di dua lokasi snorkeling. Secara umum kedalaman perairan Pulau Gili Ketapang tergolong dangkal dan terumbu karang tersebar di beberapa wilayah. Jenis kontak fisik yang ditemukan adalah sit stand kneel, hand touch, harass marine life, dan body brush dengan jumlah paling tinggi adalah jenis hand touch. Nilai kontak fisik di spot Selatan sebesar 1 individu per 111 menit. Pengamatan kedua di spot Barat menunjukkan hasil 1 individu per 143 menit.
Fulltext View|Download
Keywords: Kontak fisik, Snorkeling, Terumbu karang

Article Metrics:

  1. Akhmad, D.S., Supriharyono., dan P.W. Purnomo. 2018. Potensi Kerusakan Terumbu Karang pada Kegiatan Wisata Snorkeling di Destinasi Wisata Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 10 (2): 419-429
  2. De Brauwer, M., B. J. Saunders., R. Ambo-Rappe., J. Jompa., J. L. Maxllwain., dan E.S. Harvey. 2018. Time to Stop Mucking Around? Impact of Underwater Photography on Cryptobenthic Fauna Found in Soft Sediment Habitats. Journal of Environmental Management 218 (2018) 14-22. Elsevier
  3. Farianti, L., H. Irawan., dan A. Pratomo. 2015. Pola Hubungan antara Jenis Anemon dengan Ikan Badut (Amphiprioninae) di Perairan Daerah Pulau Pucung Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Repository Universitas Maririm Raja Ali Haji
  4. Hasler, H., dan J. A. Ott. 2008. Diving Down The Reef? Intensive Diving Tourism Threatens The Reef of Northen Red Sea. Mar. Pollut. Bull. 56, 1788-1794
  5. Hidayati, N, dan H. S. Purnawali. 2015. Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan V. Universitas Brawijaya. Malang
  6. Muthahharah, A dan Adiwibowo. 2017. Dampak Obyek Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo Terhadap Peluang Bekerja dan Berusaha. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Vol. 1 No 2
  7. Peeters, P., dan Dubois. G., 2010. Tourism Travel Under Climate Change Mitigation Constraints. J. Transp. Geogr. 18, 447–45
  8. Puspitasari, L., S. Samino., dan C. Retnaningdyah. 2013. Alteration of Coral Reef Comunity Structure Caused by Athropogenic Activity in the Coastal Area of Gili Ketapang Island, Probolinggo, East Java, Indonesia. The Journal of Tropical Life Science. 3(1): 23-27
  9. Rouphael, A. B., dan G. J. Inglis. 2001. Take Only Photographs and Leave only Footprints. An Experimental Study of The Impact of Underwater Photographers on Coral Reef Dive Site. Biological Conservation 100, 281-287
  10. Sarkawi, D. 2015. Pengaruh Jenis Kelamin dan Pengetahuan Lingkungan Terhadap Penilaian Budaya Lingkungan. Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Vol. 16(02)
  11. Simarangkir, O.R. 2007. Jumlah Jenis Ikan Badut dan Sea Anemone di Perairan Pulau Sangalaki Kabupaten Berau. Jurnal Pertanian Terpadu. Vol. 4(1): 145-152
  12. Taofiqurohman, A. 2013. Penilaian Tingkat Resiko Terumbu Karang Akibat Dampak Aktivitas Penangkapan Ikan dan Wisata Bahari di Pulau Biawak, Jawa Barat. Jurnal Depik, Vol 2 (2): 50-57
  13. Towoliu, R. 2014. Coral Reef Condition in Several Dive Points Around Bunaken Island, North Sulawesi. Jurnal Aquatic Science & Management. Edisi Khusus 2, Hlm: 44-48
  14. UNWTO (United Nations World Tourism Organization). 2014. UNWTO tourism highlights. http://mkt.unwto.org
  15. Wang, S. H., Lee, M.T., Château, P.A., dan Chang, Y.C., 2016. Performance Indicator Framework for Evaluation of Sustainable Tourism in The Taiwan Coastal Zone. Sustainability 8 (7), 652
  16. Webler, T dan K. Jakubowski. 2016. Mitigation Damaging Behaviours of Snorkelers to Coral Reefs in Puerto Rico Through Pre-Trip Medial-based Intervention. Biological Conservation. 197:223-228

Last update:

  1. ANALYSIS OF THE ROLE OF GOVERNMENT AND SUSTAINABILITY OF MARINE PROTECTED AREA MANAGEMENT OF GILI KETAPANG ISLAND AREA

    Erlinda Indrayani, Harsuko Riniwati, Rosihan Asmara, Solimun Solimun, Niken Hendrakusma Wardani. Journal of Law and Sustainable Development, 12 (4), 2024. doi: 10.55908/sdgs.v12i4.3326

Last update: 2024-04-24 10:52:26

No citation recorded.