skip to main content

Struktur Komunitas Perifiton Pada Akar Mangrove Rhizopora sp. di Pesisir Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

*Micael Tri Anggoro Adi  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Sulardiono  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Siti Rudiyanti  -  Departemen Sumber Daya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Pasir Laut

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Pesisir Desa Timbulsloko merupakan wilayah yang banyak ditumbuhi vegetasi mangrove. Vegetasi mangrove sangat penting untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman degradasi karena gelombang laut. Fungsi lain yang penting dari pohon mangrove adalah sebagai media berbagai biota yang berasosiasi atau menempel. Mangrove dapat meningkatkan keanekaragaman ekosistem karena terdapat perifiton sebagai makanan bagi organisme invertebrata. Adanya perifiton pada akar mangrove dapat meningkatkan food web yang ada pada ekosistem mangrove. Rhizopora sp. berada di zona terluar atau berbatasan langsung dengan laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, kepadatan dan keanekaragaman perifiton pada akar mangrove Rhizopora sp. di pesisir Desa Timbulsloko. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di pesisir Desa Timbulsloko, Demak. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan melakukan sampling pada 3 stasiun, dan masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 titik sampling. Perifiton yang berhasil diamati berasal dari 2 kelas yaitu kelas Bacillariophyceae sebanyak 14 genera dan kelas Cyanophyceae sebanyak 2 genera. Kepadatan perifiton rata-rata pada masing-masing stasiun penelitian adalah 2991 ind/cm 2. Terdapat 2 genus dengan kepadatan tertinggi yaitu Navicula 528 ind/cm 2 (17,65%) dan Nitzschia 843 ind/cm 2 (28,18%). Indeks keanekaragaman (H’) berkisar 1,30-1,89 yang berarti keanekaragaman rendah, indeks keseragaman (E) berkisar 0,81-0,97 yang berarti keseragaman tinggi dan indeks dominansi (D) berkisar 0,16-0,35 yang berarti tidak ada genus yang mendominasi.

Fulltext View|Download
Keywords: Mangrove, Perifiton, Rhizopora, Timbulsloko

Article Metrics:

  1. Aini, S. N., R. Hartati., T. Nugraha dan F. Nurgianto. 2016. Komposisi Alga Perifiton Pada Akar Vegetasi Mangrove di Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Mekar Bekasi
  2. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan ke-VI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir, UNDIP. Semarang: Juni 2017. Hal. 812-818
  3. Ameilda, C.H., I. Dewiyanti, dan C. Octavina. 2016. Struktur Komunitas Perifiton pada Makroalga Ulva lactuca di Perairan Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(3): 337-347
  4. American Public Health Association (APHA). 1992. APHA Method 4500-P: Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater. Washington DC. 108-117
  5. Ario, R., I. Riniatsih., I. Pratikto dan P. M. Sundari. 2019. Keanekaragaman Perifiton pada Daun Lamun Enhalus acoroides dan Cymodocea serrulata di Pulau Parang, Karimunjawa. Buletin Oseanografi Mariana. 8(2): 116-122
  6. Arman, E dan S. Supriyanti. 2007. Struktur Komunitas Perifiton Pada Substrat Kaca di Lokasi Pemeliharaan Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Teluk Jakarta. Jurnal Hidrosfir. 1(2):67-74
  7. Brower, J.E., Jerrold H.Z., and Car I.N.V.E. 1998. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Third Edition. Wm. C. Brown Publisher, USA, New York: 1-288
  8. Chrismandha dan Lukman. 2008. Struktur Komunitas dan Biomassa Fitoplankton Danau Limboto Sulawesi. LIPI
  9. Davis, C. C. 1955. The Marine and Fresh-Water Plankton. Michigan State University Press
  10. Mayasari, D. 2008. Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu pada Terumbu Buatan Bambu dan Ban di Sekitar Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 55 hlm
  11. Meiriyanti, F., T.Z. Ulqodry, W.A.E. Putri. 2011. Komposisi dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Way Belau, Bandar Lampung. Jurnal Maspari. 3(1): 69-77
  12. Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Kencana. Jakarta. 434 hlm
  13. Nugraha, Y., R. Sarbini dan H. Kuslani. 2013. Teknik Pengamatan Perifiton Pada Akar Mangrove di Kawasan Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa. BTL. 11(1): 45-49
  14. Nurhasanah. 2018. Hubungan Kelimpahan Diatom Epipelik dengan Konsentrasi
  15. Nitrat, Fosfat, dan Silikat di Zona Intertidal Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bata Provinsi Sumatera Utara. [Skripsi]. Universitas Riau: 1-14
  16. Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Ed 3. Gajah Mada University, Yogyakarta, 679 hlm. (Diterjemahkan oleh T. Samingan)
  17. . 1998. Dasar-dasar Ekologi: Terjemahan dari Fundamentals of Ecology. Alih Bahasa Samingan, T. Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada Press, Yogyakart,. 697 hlm
  18. Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang. 166 hlm
  19. Sheath, R. G & Wehr, J. D. 2015. ‘Introduction to The Freshwater Algae’, dalam JD Wehr, RG Sheath & JP Kociolek (editor), Freshwater Algae of North America: Ecology and Classification, Second Edition, Academic Press, United States of America
  20. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta, Bandung, 630 hlm
  21. Wahyudin, Yudi. 2011. Karakteristik Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Teluk Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bonorowo Wetlands. 1(1) : 37-50
  22. Yamaji, I. 1986. Illustrations of The Marine Plankton of Japan. Hoikusha. Japan. 480hlm

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-22 15:43:08

No citation recorded.