skip to main content

Struktur Komunitas Sumber Daya Teripang di Perairan Tanjung Gelam, Pulau Karimunjawa

*Laili Salma Pinasthi  -  Department of Aquatic Resources, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia, Indonesia
Agus Hartoko  -  Department of Aquatic Resources, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia, Indonesia
Max Rudolf Muskananfola  -  Department of Aquatic Resources, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacub Rais, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia, Indonesia
Open Access Copyright 2024 Jurnal Pasir Laut

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Teripang merupakan salah satu echinodermata yang dapat ditemukan di perairan Tanjung Gelam, Karimunjawa dan bernilai ekonomis tinggi di pasaran domestik maupun internasional. Perairan Tanjung Gelam memiliki ekosistem terumbu karang yang disukai teripang, namun saat ini terjadi penurunan populasi teripang yang ditunjukkan dari semakin menurunnya jenis teripang karena adanya kegiatan penangkapan secara ekstensif. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui jenis teripang yang ada, struktur komunitas sumber daya teripang, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, dan kualitas perairan di Tanjung Gelam, Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada bulan April – November 2023. Pengambilan sampel teripang dilakukan di 2 stasiun perairan Tanjung Gelam, Karimunjawa pada bulan Agustus 2023. Hasil data struktur komunitas menunjukkan bahwa pada Stasiun-1 (10-15 m) ditemukan 6 jenis teripang dengan kelimpahan tertinggi pada spesies Bohadschia argus dan Stichopus horrens dengan nilai masing-masing sebesar 28,6%, sedangkan nilai terendah terdapat pada spesies Bohadschia subrubra dan Isostichopus badionotus dengan nilai masing-masing sebesar 7,1%. Stasiun-1 memiliki indeks keanekaragaman senilai 1,649 (sedang); indeks keseragaman senilai 0,920 (tinggi); indeks dominansi senilai 0,214 (rendah). Di samping itu, pada Stasiun-2 ditemukan 5 jenis teripang dengan kelimpahan relatif tertinggi terdapat pada spesies Stichopus horrens dengan nilai 50,0% sedangkan nilai terendah pada spesies Holothuria flavomaculata dan Isostichopus badionotus dengan nilai kelimpahan relatif masing-masing sebesar 8,3%. Stasiun-2 (17-18 m) memiliki indeks keanekaragaman senilai 1,358 (sedang); indeks keseragaman senilai 0,844 (tinggi); indeks dominansi senilai 0,319 (sedang). Kedua stasisun memiliki nilai parameter kualitas air yang tidak berbeda signifikan dimana parameter suhu, salinitas, pH dan substrat tergolong optimal bagi kehidupan teripang.
Fulltext View|Download
Keywords: Struktur Komunitas, Tanjung Gelam, Teripang

Article Metrics:

  1. Anjani, P. D., B. Sulardiono dan N. Widyorini. 2019. Analysis Food Habit Teripang Hitam (Holothuria atra) di Perairan Pantai Alang-alang Taman Nasional Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 8(4): 283–290
  2. Carpenter, K. E dan V. H. Niem. 1998. FAO Species Identification Guide For Fishery Purposes: The Living Marine Resources of The Western Central Pacific Volume 2. Cephalopods, crustaceans, holothurians and shark (Vol. 2), Norfolk. 973-1396
  3. Ernanto, R., F. Agustriani dan R. Aryawati. 2010. Struktur Komunitas Gastropoda pada Ekosistem Mangrove di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Maspari Journal, 1: 73–78
  4. Faroby, W., O. Al-Supratman dan I. A. Syari. 2021. Analisis Kepadatan Teripang Hitam (Holothuria atra) di Kawasan Intertidal Perairan Tuing Kabupaten Bangka. Akuatik, 15(1): 1–6
  5. Febrian, I., E. Nursaadah dan B. Karyadi. 2022. Analisis Indeks Keanekaragaman, Keragaman, dan Dominansi Ikan di Sungai Aur Lemau Kabupaten Bengkulu Tengah. Jurnal Ilmiah Biologi, 10(2): 600–612
  6. Hamka, M. S., G. M. Samadan dan Yuliana. 2021. Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Teripang Pasir (Holothuria scabra) Berdasarkan Parameter Kualiatas Air di Perairan Desa Foya Kecamatan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan. Hemyscyllium, 1(2): 66–72
  7. Hartati, R., Widianingsih dan U. Fatimah. 2015. Re-Deskripsi Teripang Stichopus hermanii dari Kepulauan Karimunjawa Melalui Analisa Morfologi, Anatomi dan Spikula (Ossicles). Jurnal Kelautan Tropis, 18(2): 70–75
  8. Herlambang, A. E. N., M. Hadi dan U. Tarwotjo. 2016. Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat. Bioma, 18(2): 70–78
  9. Komala, R. 2015. Keanekaragaman Teripang pada Ekosistem Lamun dan Terumbu Karang di Pulai Bira Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, Vol 1(2)
  10. Massiseng, A. N. A., Awaluddin., M. E. Fachry., L. Daris dan Jaya. 2022. Musim Penangkapan dan Rantai Pasok Sumber Daya Perikanan Teripang (Holothuroidea sp.) Skala Kecil di Pulau Sapuka Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Jurnal Agribisnis Perikanan, 15(2): 355–366
  11. Nurafni., H. S. Muhammad dan I. Sibua. 2019. Keanekaragaman Echinodermata di Perairan Pulau Ngele Ngele Kecil, Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 2(2):
  12. –83
  13. Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. Philadelphia London Toronto. W. B. Souders Company
  14. ____________. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: Hal 574
  15. Purcell, S. W., A. Lovatelli., M. G. Wanguemert., F. A. S. Marin., Y. Samyn dan C. Conand. 2023. Commercially Important Sea Cucumber of The World - Second Edition. FAO Species Catalogue for Fishery Purposes, No. 6, Rev. 1. Rome, 1-247
  16. Putra, W. P. E. S., D. Santoso dan A. Syukur. 2021. Keanekaragaman dan Pola Sebaran Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) yang Berasosiasi pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Selatan Lombok Timur. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan, 223–242
  17. Riadi, S., H. Purnama., Ahirudin dan Kuswarak. 2021. Penyuluhan Urgensi Sumber Daya Pesisir dan Lautan di Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal Abdi Masyarakat Saburai, 2(01): 8–17
  18. Rondonuwu, A. B., J. L. Tombokan., dan U. N. Rembet. 2013. Distribusi dan Kelimpahan Ikan Karang Famili Pomacentridae di Perairan Terumbu Karang Desa Poopoh Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax, 1(2): 87–92
  19. Sandewi, N. P. D., N. L. Watiniasih dan D. A. A. Pebriani. 2019. Keanekaragaman Gastropoda di Pantai Bangklangan, Kabupaten Karangasem, Bali. Current Trends in Aquatic Science, 2(2): 63–70
  20. Setyastuti, A., I. Wirawati., S. Permadi dan I. B. Vimono. 2019. Teripang Indonesia: Jenis, Sebaran dan Status Nilai Ekonomi. Media Sains Nasional, Bogor
  21. Silaen, D. B., I. W. Arthana dan S. A. Saraswati. 2018. Distribusi Teripang (Holothuroidea) pada Perairan Pesisir Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2): 263–270
  22. Simone, M. D., A. Horellou., F. Ducarme dan C. Conand. 2022. Identification Guide Commercial Sea Cucumbers, Patrimoine Naturel. 1-226
  23. Sulardiono, B. 2016. Potensi Pemanfaatan Teripang (Holothurians) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa. Buletin Oseanografi Marina, 5(1): 64–72
  24. Winanda, M., N. Idiawati dan S. I. Nurdiansyah. 2022. Kepadatan dan Pola Distribusi Teripang (Holothuroidea) di Teluk Cina Pulau Lemukutan. Jurnal Laut Khatulistiwa, 5(1): 1–9
  25. Wirawati, I., Jasmadi., R. Pratiwi., E. Widyastuti dan P. S. Ibrahim. 2021. Commercial Sea Cucumber Trading Status in Indonesia. AACL Bioflux, 14(6): 3204–3216

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-01 17:32:07

No citation recorded.