DOI: https://doi.org/10.14710/politika.12.2.2021.252-271

Isu Perbatasan dan Politik Kesejahteraan: Kebijakan Pembangunan Terminal Barang Internasional Entikong

Universitas Tanjungpura, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2021 Politika: Jurnal Ilmu Politik under https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Pembangunan negara berkaitan erat dengan peran negara termasuk pada pembangunan terminal barang internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya di kawasan perbatasan Entikong Indonesia. Berbagai permasalahan di PLBN Entikong yang disinyalir rawan barang impor ilegal yang tidak terkontrol menunjukan bahwa peran negara sangat diperlukan dalam keberhasilan pembangunan Terminal Barang Internasional. Pada penelitian kali ini memfokuskan pada peran negara pada pembangunan Terminal Barang Internasional di Entikong menuju negara kesejahteraan. Penelitian tentang peran dari negara dalam pembangunan Terminal Barang Internasional Entikong menggunakan analisa kualitatif. Hasil penelitian menemukan peran dari negara dalam pembangunan Terminal Barang Internasional Entikong ialah sebagai fasilitator yaitu fasilitator pengkajian; katalisator, yaitu katalisator pemerataan ekonomi dan katalisator perlindungan keamanan; dan regulator, yaitu dalam mengatur regulasi dalam negeri dan regulasi luar negeri.

Fulltext View|Download
Keywords: peran negara; terminal barang; negara kesejahteraan

Article Metrics:

Article Info
Section: Articles
Language : ID
Recent articles
Modality of Chinese Crossbreed Politicians in Local Democratization Fragmentasi Politik dan Habitus: Kasus Persaingan Sesama Calon Legislatif Etnis Tionghoa di Tiga Pemilu ISIS Returnees: A Potential Treats to the National Security in the Disruptive Era More recent articles
Most cited articles
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) di KABUPATEN BREBES (Studi Kasus Desa Legok dan Desa Tambakserang Kecamatan Bantarkawung) PEREMPUAN DAN KORUPSI PADA RANAH PUBLIK (Ditinjau dari Gaya Kepemimpinan, Politik, Agama, Psikologi dan Budaya Ketimuran) BENTUK RESOLUSI KONFLIK DALAM PILKADA: Kasus Pilkada Kota Yogyakarta dan Kabupaten Jepara Inovasi Manajemen Pelayanan Publik Tim Emergency Service Kabupaten Bantaeng MODEL KEPEMIMPINAN POLITIK KYAI: Studi Peran Kyai Dalam Pergeseran Perilaku Politik Massa NU PKB dan PPP More cited articles
  1. Amin, M. (2011). Konsep Negara Kesejahteraan dari Waktu ke Waktu. Jurnal POLITEIA, Vol. 3 (2):106-112. Diakses melalui https://jurnal.usu.ac.id/index.php/politeia/article/download/16106/6872 (pada 12 Juli 2019)
  2. Aravacik, E. D. (2018). Social Policy & the Welfare State. Intech Open (online books). Diakses melalui https://www.intechopen.com/online-first/social-policy-and-the-welfare-state (pada 10 Juli 2019)
  3. Azka, R. M. (2019). "Dimulai dari Entikong, Terminal Barang Internasional dibangun di 4 Wilayah". Bisnis.com. Diakses melalui https://ekonomi.bisnis.com/read/20190429/98/916733/dimulai-dari-entikong-terminal-barang-internasional-dibangun-di-4-wilayah (pada 13 Juli 2019)
  4. Budiardjo, M. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Politik (edisi revisi). Jakarta: Gramedia
  5. Cetin, C.K., & Cerit, A.G. (2010). Organizational effectiveness at seaport: A system approach. Maritim Policy and Management.Vol. 37, No. 3, pp.195-219. (pada 5 April 2019)
  6. Chornelius, H. (2019). "Terminal Barang Internasional Entikong Diresmikan, Setiyadi: Percepat Pembangunan Wilayah Perbatasan". TribunSanggau.com. Diakses melalui https://pontianak.tribunnews.com/2019/04/29/terminal-barang-internasional-entikong-diresmikan-setiyadi-percepat-pembangunan-wilayah-perbatasan (pada 13 Juli 2019)
  7. Cislaghi, B. (2019). "The Potential of a community-led approach to change harmful gender norms in low- and middle-income countries". AliGN: Advancing Learning and Innovation on Gender Norms. Diakses melalui https://www.alignplatform.org/sites/default/files/2019-01/community_led_approach_report.pdf (pada 3 September 2019)
  8. Dephub.go.id. (2018). "Terminal Barang Internasional Entikong Siap Beroperasi Akhir Tahun 2018". Kementerian Perhubbungan Republik Indonesia. Biro Komunikasi dan Informasi Publik. Diakses melalui http://www.dephub.go.id/post/read/terminal-barang-internasional-entikong-siap-beroperasi-akhir-tahun-2018 (pada 13 Juli 2019)
  9. Diener, A. C. & Hagen, J. (2012). Borders: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press
  10. Djauhari. (2006). "Kajian Teori Welfare State dalam Perspektif Barat dan Islam. Jurnal Hukum". Diakses melalui http://cyber.unissula.ac.id/journal/pe_detailartikel.php?id=NDcwYXBheWFlbmtyaXBzaW55YT8=. (pada 3 September 2019)
  11. Elyta & Kartikasari, W. (2020). Strengthening the Border Tourism in Sambas District of West Kalimantan Indonesia in the Covid-19 Pandemic: A Political Boundaries Perspective. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Volume 518. ICoSIHESS 2020. Diakses melalui https://www.atlantis-press.com/proceedings/icosihess-20/125951434. pada 3 Januari 2021)
  12. Elyta., Razak, A., Rahman, I., Fahruna, Y., & Nailufar, F. D. (2021). Model of Strengthening Economic Security Through The Implementation of Management Accounting for Small and Medium Business in Borders of States. Academy of Strategic Management Journal, 20(1), pp: 1-11. Access from https://www.abacademies.org/articles/model-of-strengthening-economic-security-through-the-implementation-of-management-accounting-for-small-and-medium-business-in-bord-10477.html. (pada 10 april 2021)
  13. Herlan & Elyta. (2020). Model of Gawai Dayak Based-Social Capital in The Border of Sajingan Besar of West Kalimantan. Sosiohumaniora - Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora, 22(1), 55 – 63. Doi: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v22i1
  14. Hermansyah, A. (2018). "Pembangunan Infrastruktur dan Partisipasi Masyarakat". Detiknews. Diakses melalui https://news.detik.com/kolom/d-4021236/pembangunan-infrastruktur-dan-partisipasi-masyarakat (pada September 3 2019)
  15. Hermawanti, M. (2004). Beda Sistem Ekonomi-Politik, Beda Sistem Jaminan Sosial Komparasi di Beberapa Negara, Vol. 10 (21). Yogyakarta: Flamma. Diakses melalui http://www.ireyogya.org/. (pada 12 Juli 2019)
  16. Jamaliah & Elyta. (2021). The Impact of Economic Growth in The Primary, Secondary and Tertiary Sectors on Employment in West Kalimantan, Indonesia. Academy of Strategic Management Journal, (20)2, pp: 1-17. Access from https://www.abacademies.org/articles/the-impact-of-economic-growth-in-the-primary-secondary-and-tertiary-sectors-on-employment-in-west-kalimantan-indonesia-10585.html. (pada 10 april 2021)
  17. Katrovsky, Alexander P & Korneevets, V.S. (2015). Current State and Problems of the Border Regions of Russia with Belarus. International Journal of Economics and Financial Issues, 5 (Special Issue) 49-54. Diakses melalui https://www.econjournals.com/index.php/ijefi/article/download/1585/pdf. (pada 10 April 2019)
  18. Kiswanto, E. (2005). Negara Kesejahteraan (Welfare State): Mengembalikan Peran Negara dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik, Vol. 9 (2):91-108. Diakses melalui https://jurnal.ugm.ac.id/jkap/article/view/8320 (pada 12 Juli 2019)
  19. Klink, H. A. (2000). “Optimisation of land access to sea ports,” Proceedings of
  20. the land access to sea ports, European Conference of Ministers of Transport, pp.10-11, Rotterdam. https://trid.trb.org/view/689519 .(pada 5 April 2019)
  21. Kolossov, V. (2012). Euborderscapes: State of the Debate Report I. Available at:
  22. http://www.euborderscapes.eu/fileadmin/user_upload/EUBORDERSCAPES_State_of_Debate_Report_1.pdf (pada 10 April 2019)
  23. Langen, D. & Lugt, L. M. (2007). “Government structure of port authorities
  24. in the Netherlands: Devolution, port governance, and port performance,” Journal of Transportation Economics, Vol.17, No.5, pp.109-137. https://research.tue.nl/en/publications/governance-structure-of-port-authorities-in-the-netherlands .(pada 5 April 2019)
  25. Lindbeck, A. (2006). The Welfare State – Background, Achievements, Problems. Research Institute of Industrial Economics, IFN Working Paper, No. 662, pp. 1-23. Diakses melalui http://www.ifn.se/Wfiles/wp/wp662.pdf (pada 8 Juli 2019)
  26. Mas'udi, W. & Hanif, H. (2011). Welfare Politics in Contemporary Indonesia: Examining Welfare Vision of Law 11/2009. Power, Conflict and Democracy Journal, 3(1). DOI: https://doi.org/10.22146/pcd.25742
  27. Monios, J. (2016). Identifying governance relationships between intermodal terminals and logistics platforms. Transp. Rev. 35, 767–791. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01441647.2015.1053103.(pada 5 April 2019)
  28. Naqvi, H. (2003). Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Terjemahan M. Saiful Anam dan M. Ufuq Mubin. Yogyakarta: Pusat Pelajar
  29. Nguyen, L.C. & Notteboom, T. (2017). Public-private partnership model selection for dry port development: An application to Vietnam. World Rev. Intermodal Transp. Res, 6, 229–250. https://biblio.ugent.be/publication/8532569/file/8532571.pdf.(pada 5 April 2019)
  30. Notteboom, T., Parola, F., Satta, G., & Risitano, M. (2017). A taxonomy of logistics centres: Overcoming conceptual ambiguity. Transp. Rev., 37, 276–299. https://biblio.ugent.be/publication/8162919.(pada 5 April 2019)
  31. Posumah, F. (2015). Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi Di Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 15 No. 02, p.1-13. Diakses melalui https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/ view/8776. (pada Juli 12 2019)
  32. Qiu, X., Lam, J.S.L. & Huang, G.Q. 2015. A bilevel storage pricing model for outbound containers in a dry port system. Transp. Res. Part E, 73, 65–83. https://www.infona.pl/resource/bwmeta1.element.elsevier-12bef467-3980-3856-a6fd-fd03f2c835bb.(pada 5 April 2019)
  33. Ramutsindela, M. 2014. Instead Of Re-Drawing The Map, Let‘s Transform Our Borders. https://psmag.com/news/instead-re-drawing-map-lets-transform-borders-96940 (pada 10 April 2021)
  34. Robinson, R. 2002. “Ports are elements in value driven chain system: the new paradigm,” Maritime Policy and Management, Vol.29, No.3, pp.241-255. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/03088830210132623.(pada 5 April 2019)
  35. Roso, V. 2009. Emergence and significance of dry ports – The case of the Port of Göteborg. World Review of Intermodal Transportation Research, Vol. 2 No. 4, pp. 296-310. Diakses melalui https://trid.trb.org/view/898944. (pada 13 Juli, 2019)
  36. Song, D. W. 2003. “Port co-operation in concept and practice,” Journal of Maritime Policy and Management, Vol.30, No.1, pp.29-44. https://www.scirp.org/(S(i43dyn45teexjx455qlt3d2q))/reference/ReferencesPapers.aspx?ReferenceID=1520096 .(pada 5 April 2019)
  37. Suharto, E. 2006. Peta dan Dinamika Welfare State di Beberapa Negara: Pelajaran apa yang bisa dipetik untuk membangun Indonesia? Yogyakarta: Institute for Research and Empowerment (IRE). Diakses melalui http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/UGMWelfareState.pdf (pada 08 Juli 2019)
  38. Sukardi (2019). "Rapat Rencana Pengoperasian Terminal Barang Internasional Entikong". DISKOMINFO Kabupaten Sanggau. Diakses melalui https://diskominfo.sanggau.go.id/baca/14-02-2019/lounching-pengoperasian-terminal-barang-entikong-diperkirakan-18-februari/ (pada 13 Juli 2020)
  39. Sukmana, O. (2016). Konsep dan Desain Negara Kesejahteraan (Welfare State). Jurnal Sospol, Vol. 2 (1):103-122. Diakses melalui http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ sospol/article/view/4759 (pada 12 Juli 2019)
  40. Tavipiyono, A.S Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Darat. (2016). Makalah Kebijakan Pembangunan Kawasan Perbatasan Ri-Malaysia: Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Pada acara Diskusi Sehari: “Perbatasan RI-Malaysia: Pembangunan Kawasan Perbatasan” Kedeputian Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden Pontianak, 7 April 2016
  41. Tribunpontianak.Co.Id. (2015). Geliat Mewujudkan Dry Port Entikong. Tribun News. http://pontianak.tribunnews.com/2015/07/09/geliat-mewujudkan-dry-port-Entikong. (pada 7 Juli 2019)
  42. TribunSanggau.com. (2019). "Terminal Barang Internasional Entikong Diresmikan, Wakil Bupati Yohanes Ontot Ungkap Kegembiraan". Tribun News. Diakses melalui https://pontianak.tribunnews.com/2019/04/29/terminal-barang-internasional-entikong-diresmikan-wakil-bupati-yohanes-ontot-ungkap-kegembiraan (pada 13 Juli 2019)
  43. Triwibowo, D & Bahagijo, S. (2006). Mimpi Negara Kesejahteraan. Jakarta: Pustaka LP3ES
  44. Us, Kasful A. (2010). Dimensi Hubungan Negara, Politik dan Pendidikan. Jurnal Ta’dib, Vol. Xv. No. 02 : 297- 308. Diakses melalui http://jurnal.radenfatah.ac.id/ index.php/tadib/article/view/77. (pada 13 Juli 2019)
  45. Van den Berg, R. & De Langen, P.W. (2011). Hinterland strategies of port authorities: A case study of the port of Barcelona. Res. Transp. Econ., 33, 6–14. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0739885911000229.(pada 5 April 2021)
  46. Vaughan W, N. (2009). Border Politics: The Limits of Sovereign Power. Edinburgh: Edinburgh University Press
  47. Woxenius, J., Roso, V. & Lumsden, K. (2004). The Dry port Concept – Connecting Seaports with their Hinterland by Rail. ICLSP Conference Proceedings, Dalian, China, pp. 305-319. Diakses melalui https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0966692308001245. (pada 10 Juli 2019)
  48. Zartman, W. I. (2010). Identity, Movement & Response. In W. I. Zartman (ed.) Understanding Life in the Borderlands http://ajpssi.org/index.php/ajpssi/article/view/377 (pada 10 April 2021)
  49. Zulkifar, A. (2016). "Peluang dan Tantangan Pekerja Migran Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN", dalam Konvensi Nasional Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional VII Tahun 2016, Universitas Hasanuddin, Makassar. Diakses melalui https://osf.io/preprints/inarxiv/9twcv/ (pada 12 Juli 2019)

Last update:

  1. The Role of Paradiplomacy in the Development of the Aruk Border Area

    Iva Rachmawati, Siti Darwinda Mohamad Pero, Muhammad Ridho Wirawan. Journal of Paradiplomacy and City Networks, 1 (2), 2022. doi: 10.18196/jpcn.v1i2.18

Last update: 2024-11-21 21:08:37

No citation recorded.