skip to main content

Masyarakat Politik, Agregasi Kepentingan dan Penguatan Demokrasi di Indonesia: Studi Kasus Bali dan Maluku

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2021 Politika: Jurnal Ilmu Politik under https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Tulisan ini mengkaji peran masyarakat politik dalam penguatan demokrasi di Indonesia, khususnya dengan melihat dari aspek agregasi kepentingan. Kajian-kajian yang menganalisis kemunduran demokrasi di Indonesia umumnya melihat pada sudut pandang institusi, aktor maupun prosedur dalam kerangka demokrasi liberal. Sebagai sebuah pendekatan analisis, masyarakat politik memfokuskan pada pemerintahan yang sifatnya dari bawah ke atas, pada masyarakat yang diperintah, untuk memastikan representasi yang akuntabel. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, tulisan ini ingin menunjukkan relevansi masyarakat politik terhadap penguatan kelembagaan demokrasi. Dua wilayah yang menjadi studi kasus untuk memperdalam analisis ini adalah Bali dan Maluku, dua wilayah dengan capaian indikator demokrasi yang bertolak belakang dalam hal kelembagaan demokrasi. Temuan dari kajian ini memperlihatkan proses agreagasi merupakan elemen yang menentukan efektivitas dan penguatan peran kelembagaan dalam konteks masyarakat politik, sekaligus menjadi sudut pandang baru untuk kajian maupun intervensi bagi upaya penguatan demokrasi di Indonesia.

Fulltext View|Download
Keywords: masyarakat politik; agregasi kepentingan; keterwakilan; demokrasi

Article Metrics:

  1. Ardiansa, D. (2017). Menghadirkan Kepentingan Perempuan dalam Representasi Politik di Indonesia. Jurnal Politik Vol 2. No 1, 71-99
  2. Aspinall, E., & Mietzner, M. (2010). Problems of Democratization in Indonesia: Elections, Institutions, and Society. Singapore: ISEAS
  3. Aspinall, E., & Sukmajati, M. (2015). Politk Uang di Indonesia, Patronage dan Klientalisme pada Pemilu Legislatif 2014. Yogyakarta: PolGov UGM
  4. BAPPENAS. (2018). Penyusunan Background Study RPJMN 2020-2024 Bidang Politik dan Komunikasi Sub Bidang Kelembagaan Demokrasi. Jakarta: BAPPENAS
  5. BAPPENAS.(2016). Tinjauan Peran Partai Politik dalam Demokrasi di Indonesia. Jakarta: BAPPENAS
  6. Boudreau, V. (2009). Resisting Dictatorship: Repression and Protest in Southeast Asia . Cambridge: Cambridge University Press
  7. Bunte, M., & Ufen, A. (2009). Democratization in Post-Suharto Indonesia. New York: Routledge
  8. Chatterjee, P. (1998). State and politics in India. Oxford: Oxford University Press
  9. Chatterjee, P. (2004). The Politics of the Governed: Reflections on Popular Politics in Most of the World . Columbia: Columbia University Press
  10. Cohen, J. L., & Arato., A. (1992). Civil Society and Political Theory. Cambridge: Massachusetts Institute of Technology Press
  11. Djani, L. (2017), Representasi Politik: Relasi Imaginer Konstituen dan Politikus?. Jakarta: Institute for Strategic Initiatives
  12. Gilbert, M. (2006). A Theory of Political Obligation: Membership, Commitment, and the Bonds of Society. Oxford: Oxford University Press
  13. Haris, S. (2014). Partai, Pemilu dan Parlemen Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
  14. Hasibuan, S.F. (2013). Artikulasi dan Agregasi Kepentingan dalam Kebijakan Publik (Studi Tentang Peran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Padang Lawas dalam Penentuan Kebijakan Publik), Tesis Program Studi Magister Administrasi Publik. Universitas Medan Area
  15. Hyden, G., Court, J., & Mease, K. (2013, July). Political Society and Governance in 16 Developing Countries. World Governance Survey Discussion Paper 5
  16. Junaedi, V. e. (2011). Anomali Keuangan Partai Politik: Pengaturan dan Praktek. Jakarta: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan
  17. Klinken, G. v. (2007, July 1). Communal Conflict and Decentralisation in Indonesia (July 1, 2007). The Australian Centre for Peace and Conflict Studies Occasional Paper , p. 18
  18. KPU. (2015, Mei-Juni). Suara KPU, Mei-Juni 2015: 4. Jakarta: KPU
  19. Kundumuya, A. (2013). Dampak Agreagasi Kepentingan Politik terhadap Kinerja Lembaga Legislatif Pasca Pemilu 2009 di Kabupaten Merauke Propinsi Papua”. Jurnal Politico. Vol 2 no 1
  20. Lay, C. (2012). Democratic Transition in Local Indonesia: An Overview of Ten Years Democracy. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume: 15 Issue: 3, 207-219
  21. Lembaga Survei Indonesia. (2007). Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih, Jakarta: LSI
  22. Mietzner, M. (2013). Money, Power, and Ideology: Political Parties in Post-Authoritarian Indonesia. Singapore: NUS Press
  23. Robison, R., & Hadiz, V. (2004). Reorganizing Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets. London: Routledge Curzon
  24. Slater, D. (2004). “Indonesia’s Accountability Trap: Party Cartels and Presidential Power after Democratic Transition”, dalam Indonesia 78, 2004. Indonesia
  25. Solihin, O. (2018). “Implementasi Fungsi Artikulasi dan Agregasi PKS Kota Bandung pada Pemilu 2019. Jurnal Agregasi No. 6 (1)
  26. Supriyanto, D., & Wulandari, L. (2012). Bantuan Keuangan partai Politik: Metode Penetapan Besaran, Transparansi, dan Akuntabilitas Pengelolaan. Jakarta: Perludem
  27. Suwitha, IPG, dan Gede, P, (2015). "Elite Puri dalam Lanskap Politik Kontemporer di Bali". Journal of Bali Studies
  28. Tomsa, D. (2008). Party Politics and Democratization in Indonesia: Golkar in the Post-Suharto Era. New York: Routledge

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-23 10:14:30

No citation recorded.