1Universitas Diponegoro, Indonesia
2Waseda University, Japan
BibTex Citation Data :
@article{Politika44790, author = {W Wijayanto and Rina Martini and Gita N. Elsitra}, title = {Kajian Kritis Komunikasi Krisis: Belajar dari Kerumitan Komunikasi Pemerintah Menghadapi Pandemi Covid-19}, journal = {Politika: Jurnal Ilmu Politik}, volume = {13}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {komunikasi krisis; pandemi Covid-19; pemerintah Indonesia.}, abstract = { Dalam berbagai literatur komunikasi, telah banyak penulis yang membahas model komunikasi krisis yang ideal, namun belum banyak yang mengulas bagaimana ciri-ciri praktik komunikasi krisis yang buruk. Dengan menjadikan teori komunikasi Reynolds dan W. Seeger (2005) sebagai model, tulisan ini menganalisa praktik buruk komunikasi krisis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjelang kemunculan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dengan melakukan analisis isi media arus utama yang berisi pernyataan aparat pemerintah Indonesia, penulis menemukan ciri-ciri komunikasi krisis yang buruk itu, antara lain: Kurang responsif dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya wabah; Kurang transparansi dan akurasi data terbaru perkembangan pandemi; Inkonsistensi dan ketidakjelasan pesan di saat krisis memuncak; Kurang empati terhadap korban. Temuan tersebut menjadi esensial mengingat masa krisis bukan hanya terkait dengan Covid-19 saja, tetapi juga mengacu pada berbagai potensi krisis yang akan dihadapi Indonesia ke depannya. }, issn = {2502-776X}, pages = {149--166} doi = {10.14710/politika.13.1.2022.149-166}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/44790} }
Refworks Citation Data :
Dalam berbagai literatur komunikasi, telah banyak penulis yang membahas model komunikasi krisis yang ideal, namun belum banyak yang mengulas bagaimana ciri-ciri praktik komunikasi krisis yang buruk. Dengan menjadikan teori komunikasi Reynolds dan W. Seeger (2005) sebagai model, tulisan ini menganalisa praktik buruk komunikasi krisis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjelang kemunculan pandemi Covid-19 di Indonesia. Dengan melakukan analisis isi media arus utama yang berisi pernyataan aparat pemerintah Indonesia, penulis menemukan ciri-ciri komunikasi krisis yang buruk itu, antara lain: Kurang responsif dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya wabah; Kurang transparansi dan akurasi data terbaru perkembangan pandemi; Inkonsistensi dan ketidakjelasan pesan di saat krisis memuncak; Kurang empati terhadap korban. Temuan tersebut menjadi esensial mengingat masa krisis bukan hanya terkait dengan Covid-19 saja, tetapi juga mengacu pada berbagai potensi krisis yang akan dihadapi Indonesia ke depannya.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-20 06:41:37
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Politika: Jurnal Ilmu Politik journal and Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Universitas Diponegoro as publisher of the journal.
Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Politika: Jurnal Ilmu Politik journal and Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Politika: Jurnal Ilmu Politik journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.