BibTex Citation Data :
@article{Presipitasi15964, author = {Budi Samadikun and Dwi Handayani and Muhamad Laksana}, title = {Revitalisasi Pengelolaan Bank Sampah Di Palabuhanratu}, journal = {Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan}, volume = {14}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {}, abstract = { Bank sampah di Kelurahan Palabuhanratu sudah berdiri sejak tahun 2010. Bank sampah ini adalah salah satu bank sampah diantara dua bank sampah lain, yang baru berdiri pada tahun 2016. Volume sampah pada tahun 2015 sebesar 134,89 m 3 per hari, mencakup 89% wilayah Kelurahan Palabuhanratu ternyata masih belum optimal dalam pengolahannya, karena sampah yang direduksi masih sekitar 5% dari total timbulan sampah yang dikirim ke TPA Cimenteng yang berlokasi sekitar 70 km dari Kelurahan Palabuhanratu. Kinerja bank sampah eksisting masih kurang, karena satu bank sampah hanya mampu melayani satu RW dan belum dapat melayani satu kelurahan. Selain itu, pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos belum dilakukan secara serentak oleh seluruh masyarakat, karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah dan merumuskan upaya revitalisasi Bank Sampah eksisting sebagai pihak pendukung pengelolaan sampah di TPS Kelurahan Palabuhanratu. Metode penelitian menggunakan metode survei, dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang melakukan pemilahan sampah dari sumber hanya penduduk RT 01 RW 33. Selain itu jumlah TPS di Kelurahan Palabuhanratu masih terbatas, sehingga membutuhkan tambahan 5 unit TPS yang terintegrasi dengan bank sampah di kelurahan ini. Kata kunci: revitalisasi, bank sampah, Palabuhanratu The waste bank in Palabuhanratu Village has been established since 2010. This waste bank is one of the waste bank among two other waste banks, newly established in 2016. The volume of waste in 2015 is 134,89 m 3 per day, covering 89% of Palabuhanratu Village area is still not optimal in its processing, because the reduced waste is still about 5% of the total waste generation delivered to the Cimenteng Final Diposal Site (FDS), which located about 70 km from Palabuhanratu Village. The existing waste bank’s performance is still very poor, because one waste bank can only serve one RW and can not serve the entire village. In addition, the processing of organic waste to be compost has not been done simultaneously by the whole community, due to the lack of people's knowledge. The purpose of this research is to know the existing condition of waste management and to formulate the revitalization of existing waste bank. The research used survey research method by using questionaire, in depth interview, and observation. Analytical technique using quantitative and qualitative analysis. The findings shows that the residents of Palabuhanratu Village who often do waste sorting from the source only from the residents of RT 01 RW 33. In addition, the number of existing temporary disposal site (TDS) in Palabuhanratu Village is still lacking, so it requires addition up to 5 units that integrated with waste bank in this village. Keywords : revitalization; waste bank, Palabuhanratu }, issn = {2550-0023}, pages = {68--74} doi = {10.14710/presipitasi.v14i2.68-74}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/15964} }
Refworks Citation Data :
Bank sampah di Kelurahan Palabuhanratu sudah berdiri sejak tahun 2010. Bank sampah ini adalah salah satu bank sampah diantara dua bank sampah lain, yang baru berdiri pada tahun 2016. Volume sampah pada tahun 2015 sebesar 134,89 m3 per hari, mencakup 89% wilayah Kelurahan Palabuhanratu ternyata masih belum optimal dalam pengolahannya, karena sampah yang direduksi masih sekitar 5% dari total timbulan sampah yang dikirim ke TPA Cimenteng yang berlokasi sekitar 70 km dari Kelurahan Palabuhanratu. Kinerja bank sampah eksisting masih kurang, karena satu bank sampah hanya mampu melayani satu RW dan belum dapat melayani satu kelurahan. Selain itu, pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos belum dilakukan secara serentak oleh seluruh masyarakat, karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah dan merumuskan upaya revitalisasi Bank Sampah eksisting sebagai pihak pendukung pengelolaan sampah di TPS Kelurahan Palabuhanratu. Metode penelitian menggunakan metode survei, dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang melakukan pemilahan sampah dari sumber hanya penduduk RT 01 RW 33. Selain itu jumlah TPS di Kelurahan Palabuhanratu masih terbatas, sehingga membutuhkan tambahan 5 unit TPS yang terintegrasi dengan bank sampah di kelurahan ini.
Kata kunci: revitalisasi, bank sampah, Palabuhanratu
The waste bank in Palabuhanratu Village has been established since 2010. This waste bank is one of the waste bank among two other waste banks, newly established in 2016.
The volume of waste in 2015 is 134,89 m3 per day, covering 89% of Palabuhanratu Village area is still not optimal in its processing, because the reduced waste is still about 5% of the total waste generation delivered to the Cimenteng Final Diposal Site (FDS), which located about 70 km from Palabuhanratu Village. The existing waste bank’s performance is still very poor, because one waste bank can only serve one RW and can not serve the entire village. In addition, the processing of organic waste to be compost has not been done simultaneously by the whole community, due to the lack of people's knowledge. The purpose of this research is to know the existing condition of waste management and to formulate the revitalization of existing waste bank. The research used survey research method by using questionaire, in depth interview, and observation. Analytical technique using quantitative and qualitative analysis. The findings shows that the residents of Palabuhanratu Village who often do waste sorting from the source only from the residents of RT 01 RW 33. In addition, the number of existing temporary disposal site (TDS) in Palabuhanratu Village is still lacking, so it requires addition up to 5 units that integrated with waste bank in this village.
Keywords: revitalization; waste bank, Palabuhanratu
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-26 15:06:38
Statistik
Jurnal Presipitasi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.