skip to main content

Evaluasi Trotoar Sebagai Feeder Non Motorized untuk Mendukung Bus Rapid Transit (BRT) Di Kota Semarang

*Eko Purwanto  -  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Indonesia
Okto Risdianto Manullang scopus  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Koridor I merupakan salah satu moda transportasi umum yang ada di Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Semarang. Keberadaan BRT Trans Semarang belum didukung penyediaan trotoar sebagai prasarana berjalan kaki (non motorized transportation) yang aman dan nyaman di sepanjang koridor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas trotoar di BWK I sebagai feeder untuk mendukung BRT Trans Semarang Koridor I di BWK I. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis yang dilakukan adalah analisis karakteristik pejalan kaki berdasarkan masksud pergerakan dan moda yang digunakan, analisis kondisi trotoar berdasarkan preferensi pejalan kaki dengan Importance Performance Analysis (IPA), serta analisis kualitas trotoar dengan pendekatan Pedestrian Environmental Quality Index (PEQI). Hasil penelitian menunjukkan kondisi trotoar di BWK I belum seluruhnya optimal dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Lampu penerangan dan pagar pengaman merupakan variabel yang sangat penting dan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan keamanan, sedangkan keberadaan pelindung cuaca, keberadaan tempat duduk dan kemiringan (ramp) permukaan merupakan variabel kenyamanan yang sangat penting dan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kenyamanan. Kualitas trotoar di Zona 2 sebagai pusat kota dan Central Business District (CBD) cenderung lebih baik dibandingkan Zona 1 dan Zona 3 yang merupakan wilayah penyangganya. Selain itu penyediaan trotoar masih memprioritaskan pada jalan-jalan utama koridor BRT, dimana trotoar yang ada memiliki kualitas basis (dasar) dan dapat diterima pejalan kaki.
Fulltext View|Download
Keywords: BRT; Kualitas Trotoar; Pejalan Kaki; Keamanan dan Kenyamanan
Funding: JPWK

Article Metrics:

  1. Bartels, C. Kolbe-Alexander, T., Behrens, R., Hendricks, S., & Lambert, E. V. (2016). Can the use of Bus Rapid Transit lead to a healthier lifestyle in urban South Africa? The SUN Study. Journal of Transport and Health, 3(2), 200–210. https://doi.org/10.1016/j.jth.2016.04.003
  2. Chandra, S., Bari, M. E., Devarasetty, P. C., & Vadali, S. (2013). Accessibility evaluations of feeder transit services. Transportation Research Part A: Policy and Practice, 52, 47–63. https://doi.org/10.1016/j.tra.2013.05.001
  3. Corazza, M. V., Di Mascio, P., & Moretti, L. (2016). Managing sidewalk pavement maintenance: A case study to increase pedestrian safety. Journal of Traffic and Transportation Engineering (English Edition),3(3), 203–214. https://doi.org/10.1016/j.jtte.2016.04.001
  4. Frans, dkk. (2016). Persepsi Pejalan Kaki terhadap Kemanan dan Kenyamanan Jalur Trotoar di Pusat Kota
  5. Amurang, Jurnal Arsitektur Daseng. Unversitas Sam Ratulangi. Manado
  6. Hu, J. H., Zhan, C. Z., Cheng, Z. F., & Wang, B. (2013). A research of pedestrian evacuation simulation for BRT station based on fine grid method. Procedia Engineering, 52, 137–144. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2013.02.118
  7. Martila and James. (1977). Importance Perfomance Analisys, Journal of Marketing
  8. Miro, F. (2012). Pengantar Sistem Transportasi. Erlangga. Jakarta
  9. Monteiro, F. B., & Campos, V. B. G. (2012). A Proposal of Indicators for Evaluation of the Urban Space for Pedestrians and Cyclists in Access to Mass Transit Station. Procedia - Social and Behavioral Sciences,637-645. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.781
  10. Morlok, E. K. (1995). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga. Jakarta
  11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 3 Tahun 2014, Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta
  12. Saliara, K. (2014). Public Transport Integration: The Case Study of Thessaloniki, Greece. Transportation Research Procedia, 4, 535–552. https://doi.org/10.1016/j.trpro.2014.11.041
  13. Sukardi dan Chandrawatisna, C. (2006). Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Produk Corned Pronas Produksi PT. CIP, Denpasar Bali. J. Tek. Ind. Vol 18(2), 106-117. Institut Pertanian Bogor
  14. Tamin, O.Z. (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB. Bandung
  15. Wardianto, G. (2016). Trotoar untuk Pejalan Kaki. Undip Press. Semarang
  16. Widodo, A. (2013). Studi Tentang Kenyamanan Pejalan Kaki terhadap Pemanfaatan Trotoar di jalan Protokol Kota Semarang. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan No 1 Volume 15 Universitas Negeri Semarang. Semarang

Last update:

  1. Can Building Density Influence the Amount of BRT Trans Semarang Ridership?

    I Oktaviani, D I K Dewi, A R Rakhmatulloh. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 409 (1), 2020. doi: 10.1088/1755-1315/409/1/012038
  2. The Built Environment and its Impact on Transit based Transportation Users Walking Activity in Semarang, Indonesia

    Anita Ratnasari Rakhmatulloh, Diah Intan Kusumo Dewi, Dinar Mutiara Kusumo Nugraheni. Pertanika Journal of Science and Technology, 29 (2), 2021. doi: 10.47836/pjst.29.2.05
  3. Analysis of Feeder Needs to Support the Implementation of LRT in Palembang

    Joni Arliansyah. International Journal of Sustainable Transportation Technology, 2 (2), 2019. doi: 10.31427/IJSTT.2019.2.2.1

Last update: 2024-03-27 03:19:27

No citation recorded.