skip to main content

Perilaku Sadar Lingkungan Pemukim Bantaran Sungai Jelai, Kabupaten Sukamara

*Nova Purwanto  -  Badan Penatausahaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Terbentuknya wilayah pertumbuhan baru sebagai hasil perkembangan desa telah memicu pertumbuhan penduduk yang dapat membawa ekses negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutannya. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang berkesinambungan harus menyelaraskan tiga komponen pokok yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial. Peran masyarakat menjadi penting, mengingat melalui perilaku sehari-hari dengan persepsi lingkungan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung dapat membuat lingkungan menjadi lebih baik atau lebih buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan konseptual tentang indikator perilaku masyarakat terhadap kesadaran dan keberlanjutan lingkungan. Metode penelitian yang dipakai adalah survey eksplanatori. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif, dan analisis part least square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi dan perilaku sadar lingkungan adalah pendidikan dan pendapatan. Sedangkan indikator umur dan lama waktu kerja tidak berpengaruh terhadap persepsi dan perilaku sadar lingkungan. Keterbatasan biaya, ketersediaan sarana dan tempat menjadi kendala utama dalam mewujudkan perilaku sadar lingkungan. perilaku sadar lingkungan masyarakat dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap lingkungan, sehingga untuk keberlanjutan lingkungan, masyarakat perlu menerapkan prinsip-prinsip etika lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Fulltext View|Download
Keywords: Karakteristik Sosial Ekonomi; Persepsi Lingkungan; Perilaku Sadar Lingkungan
Funding: JPWK

Article Metrics:

  1. Andromeda, M.F.K. 2009. Relevansi Status Sosial Ekonomi Terhadap Kepedulian Lingkungan Hidup dalam Konteks Indonesia sebagai Negara Berkembang (Studi Kasus Rukun Warga 11, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara). Skripsi Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
  2. Beni, Martinus Tulit dkk. 2014. Pengaruh Faktor-Faktor Sosial-Ekonomi Terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah Domestik di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan Vol. 12 Issue 2: 105-117 (2014). Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana UNDIP. Semarang
  3. Erikson, H. Erik. 1950. Childhood and Society. American Association for the Advancement of Science. New York
  4. Gulam, Patih Megawanda. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pemukim di Bantaran Sungai Ciliwung di DKI Jakarta. Tesis tidak diterbitkan. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor
  5. Iskandar, Zulriska. 2012. Psikologi Lingkungan: Teori dan Konsep. Bandung: Penerbit Refika Aditama
  6. Jaya, I.G.N. Mindra., Sumertajaya, IM. 2008. Pemodelan Persamaan Struktural dengan Partial Least Square. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan matematika. UNY. Yogyakarta
  7. Keraf, A. Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
  8. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2013. Perilaku Masyarakat Peduli Lingkungan; Executive Summary. Jakarta
  9. Leavitt, Harold J. 1978. Psikologi Manajemen. Alih bahasa: Muslichah Zarkasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
  10. Lebreton, L. C. M. et al. 2017. River plastic emissions to the world’s oceans. Nat. Commun. 8, 15611 doi: 10.1038/ncomms15611.Diaksespada3Desember2017
  11. Maryono, Agus. 2015. Pengelolaan Kawasan Sempadan Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  12. Nararya, Sybila. 2017. Apa yang dimaksud Persepsi?. Tersedia di https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-persepsi/4669/2. Diakses pada 21 Desember 2017
  13. Nugroho, Bagong Setyo. 1999. Pemahaman Masyarakat di Bantaran Sungai Ciliwung tentang Sanitasi Lingkungan (Studi Kasus di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur). Thesis tidak diterbitkan. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Depok
  14. Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta
  15. ---------. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta
  16. ---------. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Jakarta
  17. ---------. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan. Jakarta
  18. ---------. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau. Jakarta
  19. Salmah, Sjarifah. 2010. Penataan Bantaran Sungai Ditinjau dari Aspek Lingkungan. Jakarta: Trans Info Media
  20. Sudarman. 2010. Meminimalkan Daya Dukung Sampah Terhadap Pemanasan Global. Jurnal Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Profesional, Vol. 8 No. 1, Mei 2010
  21. Thoha, Miftah. 2001. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  22. Triyuly, Wienty. 2010. Penerapan Kebijaksanaan Permukiman Ramah Lingkungan Pada Permukiman Informal di Kota Palembang, Studi Kasus: Permukiman Berdikari di Tepian Sungai Musi Palembang. Seminar Nasional, FTSP-ITN Malang, 2010
  23. Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Last update:

  1. Social Support as a Catalyst for Environmental Awareness in Indonesia

    Ahmad Naufal, Nurfi Laili. Indonesian Journal of Cultural and Community Development, 15 (3), 2024. doi: 10.21070/ijccd.v15i3.1101

Last update: 2024-12-27 07:44:07

No citation recorded.