skip to main content

Identifikasi Pemangku Kepentingan yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Perbaikan Kawasan Permukiman Kumuh di Kabupaten Tuban

*Amiroh Amiroh orcid  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
Eko Budi Santoso orcid scopus  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
Rulli Pratiwi Setiawan orcid scopus  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Berbagai penelitian sebelumnya tentang upaya untuk meningkatkan pelaksanaan perbaikan di lingkungan kumuh menunjukkan bahwa salah satu aspek penting adalah keterlibatan pemangku kepentingan yang ada. Kabupaten Tuban melakukan upaya untuk mengembangkan kawasan kumuh yaitu melalui Program KOTAKU. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang memiliki suara dalam perbaikan kawasan kumuh, salah satunya melalui Program KOTAKU. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari berbagai penelitian terdahulu tentang bagaimana merehabilitasi kawasan kumuh dengan berbagai metode yang ada. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan pendekatan analitik berupa analisis matriks dampak dan kepentingan Eden dan Ackermann. Penelitian ini mengidentifikasi sepuluh pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam pola kemitraan dan mengklasifikasikannya sebagai berikut: 4 key players (bupati, SKPD, tim Pokja PKP, dan lurah), 2 context setters (askot KOTAKU dan tim fasilitator kelurahan), 1 subject (masyarakat yang tinggal di kawasan permukiman kumuh), dan 3 crowds (BKM, TIPP, KSM/KPP).
Fulltext View|Download
Keywords: KOTAKU, Kumuh, Stakeholder

Article Metrics:

  1. Ackermann F and Eden C. (2011) Strategic Management of Stakeholders: Theory and practice. Long range planning 44: 179-196
  2. Alamsyah P and Jamil M. (2020) The KOTAKU: Study of The National Slum Upgrading Program Sustainably In Coastal Areas
  3. Ardian HY. (2019) Study Of Environmental Communication Theory in Research of Natural Resources Management. Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis 2
  4. Damayanti A. (2020) Green Sister City Surabaya–Kitakyushu (Analisis Stakeholder Dalam Program Pengolahan Limbah Sampah Di Super Depo Sutorejo Dan Rumah Kompos Wonorejo Surabaya). Universitas Airlangga
  5. HABITAT U. (2013) Slums of the World: the Face of Urban Poverty in the New Millennium. Nairobi: United Nations Human Settlements Programme
  6. Hidayat NC and Asmorowati S. (2020) Analisis Stakeholder Pengelolaan Sumber Daya Hutan di Kabupaten Jember. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi 3: 179-189
  7. Kamil I. (2018) Peran Komunikasi Pemerintahan dalam Penanganan Lingkungan Kumuh. Mediator: Jurnal Komunikasi 11: 129-139
  8. Kholqi A and Alfirdaus LK. (2020) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat (studi kasus Program Kota Tanpa Kumuh di Kelurahan Karangwaru). Journal of Politic Government Studies 9: 141-150
  9. Krisandriyana M, Astuti W and Rini EF. Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh di Surakarta. Desa-Kota 1: 24-33
  10. Mento ME, Zetra A and Putri IA. (2023) Aktor Implementasi Program KOTAKU di Kelurahan Balai Gadang Kota Padang Tahun 2021. JIPAGS 7
  11. Nurfatriani F, Darusman D, Nurrochmat DR, et al. (2015) Analisis pemangku kepentingan dalam transformasi kebijakan fiskal hijau: Forestry Research, Development and Innovation Agency
  12. Reed MS, Graves A, Dandy N, et al. (2009) Who's in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of environmental management 90: 1933-1949
  13. Santosa E and Therik L. (2016) Faktor Penentu Bertempat Tinggal pada Kawasan Kumuh di Kota Malang Berdasarkan Teori Doxiadis. Tataloka 18: 261
  14. SARI DI, Hardilina H and Pardi H. (2019) Implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak. Publika-Jurnal Ilmu Administrasi Negara 8
  15. Septanaya I, Rahmawati D, Navitas P, et al. (2020) What sets it apart from the rest? Investigating the national slum upgrading program, KOTAKU, in Surabaya. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing, 012031
  16. Sofiana M. (2019) Kolaborasi Stakeholder dalam Penyelesaian Konflik di Tahura Sulawesi Tengah. Ilmu Pertanian. Palu: Universitas Tadulako
  17. Sulistyaningsih T, Pamungkas MYP, Maulana ID, et al. (2020) The Implementation of Collaborative Urban Governance in City Without Slums Program (Kotaku) in Pasuruan, Indonesia. 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019). Atlantis Press, 824-827
  18. Wakka AK. (2014) Analisis stakeholders pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 3: 47-55
  19. Wulandari IA, Syahrani H and Paselle E. (2019) Implementasi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Berbas Tengah Kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang
  20. Yuniarto HA, Akbari AD and Masruroh NAJJTI. (2013) Perbaikan Pada Fishbone Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool. 3

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-05-07 05:44:15

No citation recorded.