skip to main content

Identifikasi Potensi Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Syifa Nur Fauziah  -  Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Indonesia
*Lia Warlina orcid scopus publons  -  Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran lokasi agrowisata dan menilai  objek wisata berdasarkan kriteria agrowisata di Kecamatan Lembang. Untuk penilaian agrowisata digunakan 10 kriteria yang memiliki pembobotan yang berbeda – beda. Persebaran dari 18 lokasi agrowisata relatif merata di 12 desa dari 16 desa di Kecamatan Lembang. Berdasarkan hasil analisis penilaian objek agrowisata, nilai tertinggi terdapat di Objek Wisata Orchid Forest Lembang (3,65), sedangkan untuk nilai terendah terdapat di Nyawang Bandung (2,55). Menurut tingkat potensialnya, terbagi menjadi 3 kategori yaitu kurang potensial (skor 2,25 – 2,91) dengan 7 objek agrowisata meliputi Kopi Luwak Cikole, Kampung Bawang, Budidaya Cacing dan Pengolahan Biogas Kampung Wisata Areng, Nyawang Bandung, Kebun Jeruk Dekopon, Cipanengah Lemon Farm, dan Bird Pavillion. Kategori cukup potensial (skor 2,92 – 3,28) dengan objek wisata meliputi Farm House Susu Lembang, Imah Noong, Kampung Wisata Pasir Angling, Floating Market dan De Ranch. Kategori sangat berpotensi (skor 3,29 – 3,65) dengan objek wisata meliputi Pal 16, Grafika Cikole Lembang, Orchid Forest Lembang, Kampung Agro Cibodas, La Fresa Farm dan Kampung Bunga Begonia. Agrowisata di Kecamatan Lembang baru memanfaatkan keindahan alam, namun belum  menyesuaikan dengan kecocokan yang optimal untuk kegiatan pertanian. Kecamatan Lembang yang yang potensial untuk kegiatan pertanian ini sebaiknya digunakan sebagai salah satu inovasi unggulan dalam pengembangan wilayah.
Fulltext View|Download
Keywords: Agrowisata, Kecamatan Lembang, Penilaian Agrowisata

Article Metrics:

  1. Ammirato, S., & Felicetti, A. M. (2013). The Potential of Agritourism in Revitalizing Rural Communities: Some Empirical Results. In L. M. Camarinha-Matos & R. J. Scherer (Eds.), Collaborative Systems for Reindustrialization (pp. 489–497). Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg. doi: 10.1007/978-3-642-40543-3_52
  2. Badan Pusat Statistik. (2019). Kecamatan Lembang dalam Angka tahun 2018. Bandung
  3. Budiarjono, & Wardiningsih, S. (2013). Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan Kawasan Gunung Leutik Bogor. Jurnal Arsitektur NALARs, 12(2), 1–10
  4. Hanggoro, W., Subiyanto, S., & Suprayogi, A. (2017). Peta Sebaran Wisata Kabupaten Kendal Berbasis Sistem Informasi Geografis. 6(4), 35–40
  5. Malkanthi, S., & Routry, J. (2011). Potential for agritourism development: Evidence from Sri Lanka. Journal of Agricultural Sciences, 6(1), 45. doi: 10.4038/jas.v6i1.3812
  6. Matyakubov, U., & Defrancesco, E. (2018). Role of Agritourism in Sustainable Rural Development In Uzbekistan: Insights From The Italian Experience. International Journal of Economics, Commerce and Management, VI(3), 88–102
  7. Nurlaela, I., & Warlina, L. (2018). Pengembangan Ekowisata di Pulau Biawak Kabupaten Indramayu. Majalah Ilmiah UNIKOM, 16(2), 207–218. doi: 10.34010/miu.v16i2.1363
  8. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. (2012). Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat No 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah tahun 2009-2029. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
  9. Rai Utama, I. G. B. (2015). Agrowisata sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia: Solusi Masif Pengentasan Kemiskinan. Deepublish Publisher. doi: 10.13140/RG.2.1.4668.9121
  10. Saepudin, E., Budiono, A., & Rusmana, A. (2017). Karakteristik Pamuwisata dalam Pengembangan Desa Wista Agro di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(1), 51. doi: 10.23887/jish-undiksha.v6i1.9689
  11. Syamsiyah, N., & Karyani, T. (2017). Wilayah Potensial dalam Pengembangan Agrowisata Buah di Kabupaten Cirebon. Optima (Jurnal Ilmiah Agribisnis, Ekonomi dan Sosial), 1(2), 1–9
  12. Tompodung, A. S., & Poluan, I. R. J. (2017). Pengembangan Kawasan Agrowisata di Kecamatan Tomohon Timur. Spasial: Perencanaan Wilayah dan Kota, 4(1), 125–135
  13. Tugade, L. O. (2020). Re-creating farms into Agritourism: Cases of selected micro-entrepreneurs in the Philippines. Tourism and Leisure, 9(1), 13
  14. Youxue Jiang, & Shujin Wang. (2018). Spatial Distribution Characteristics of Agritourism Consumption. Sustainability, 10(4), 992. doi: 10.3390/su10040992

Last update:

  1. Kajian Potensi Daya Tarik Agrowisata Berbasis Lanskap Budaya Pertanian

    Jonni Jonni, Nurhayati Nurhayati, Surjono Hadi Sutjahjo., Andrea Emma Pravitasari, Rosadi Rosadi. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 19 (4), 2023. doi: 10.14710/pwk.v19i4.52607

Last update: 2024-12-19 23:40:31

No citation recorded.