MODEL KESETIMBAGAN ADSORPSI Zn+2 DENGAN KALOIN

License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
Kaolin merupakan salah satu mineral yang d apat digunakan sebagai adsorben. Kaolin yang digunakan untuk menjerap logam berat Zinc (II) berasal dari Daerah Sincalang Provinsi Riau. Kaolin dihancurkan dan diayak hingga berukuran -200+240 mesh. Kaolin direndam dalam 0,1 M NaOH selama 24 jam. Kemudian kaolin dimasukkan ke dalam larutan Zinc (II) dan dianalisa menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrometer). Sampel diambil setiap 15 menit. Variabel yang dipelajari adalah temperatur antara 30˚C - 50˚C dan konsenttasi antara 40 - 120 ppm. Data adsorpsi dianalisa dengan model Freundlich and Langmulir yang diusulkan secara legresi linier. Dari hasil analisa diperoleh bahwa model Freundlich adalah model yang cocok untuk mendiskripkan mendiskripsikankesetimbangan adsorpsi. Dari model Freundlich diperoleh nilai konstanta kesetimbangan; K = 2.6503 pada temperatur 30 ˚C .Kapasitas Jerap (Q ) akan meningkat jika temperatur adsorpsi dinaikkan pada konsentrasi Zn (II) 120 ppm. Temperatur adsorpsi mempengaruhi secara signifikan kapasitas adsorpsi
Kata kunci : Adsorpsi Zn (II); model; kesetimbangan;kaolin
Article Metrics:
Last update: 2021-03-02 17:08:56
Last update: 2021-03-02 17:08:57
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Reaktor journal and Department of Chemical Engineering Diponegoro University as the journal publisher. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Reaktor journal and Department of Chemical Engineering Diponegoro University.