BibTex Citation Data :
@article{Reaktor1544, author = {Muhamad Supardan and Ruslan Ruslan and Satriana Satriana and Normalina Arpi}, title = {HIDRODISTILASI MINYAK JAHE (Zingiber officinale Rosc.)}, journal = {Reaktor}, volume = {12}, number = {4}, year = {2009}, keywords = {hidrodistilasi, minyak jahe, ultrasonik}, abstract = { Penelitian tentang penyulingan minyak jahe dengan metode hidrodistilasi menggunakan gelombang ultrasonik telah dilakukan. Variabel proses yang diamati adalah perbandingan pelarut air dan bubuk jahe atau SF rasio (8:1, 10:1, 12:1 dan 14:1) dan temperatur hidrodistilasi (80, 85, 90 dan 95 o C). Proses hidrodistilasi dilakukan menggunakan ultrasonic bath dengan frekuensi 37 kHz. Sebagai pembanding dilakukan juga proses hidrodistilasi tanpa bantuan ultrasonik. Minyak jahe yang diperoleh berupa cairan berwarna kuning terang dengan aroma jahe yang khas. Hasil penelitian menunjukkan hidrodistilasi tanpa bantuan ultrasonik hanya dapat mengekstrak 49% minyak atsiri dalam bahan, sedangkan hidrodistilasi dengan bantuan ultrasonik mampu mengekstrak hingga 84% minyak atsiri dalam bahan pada kondisi temperatur 80 o C dan SF rasio 12:1. Hasil analisis dengan kromatografi gas menunjukkan komponen dengan komposisi tertinggi dalam minyak jahe hasil hidrodistilasi dengan bantuan ultrasonik adalah Zingiberene. Hasil analisis beberapa parameter terhadap produk menunjukkan minyak jahe sudah memenuhi spesifikasi menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 06-1312-1998. }, issn = {2407-5973}, pages = {239--244} doi = {10.14710/reaktor.12.4.239 – 244}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/reaktor/article/view/1544} }
Refworks Citation Data :
Penelitian tentang penyulingan minyak jahe dengan metode hidrodistilasi menggunakan gelombang ultrasonik telah dilakukan. Variabel proses yang diamati adalah perbandingan pelarut air dan bubuk jahe atau SF rasio (8:1, 10:1, 12:1 dan 14:1) dan temperatur hidrodistilasi (80, 85, 90 dan 95oC). Proses hidrodistilasi dilakukan menggunakan ultrasonic bath dengan frekuensi 37 kHz. Sebagai pembanding dilakukan juga proses hidrodistilasi tanpa bantuan ultrasonik. Minyak jahe yang diperoleh berupa cairan berwarna kuning terang dengan aroma jahe yang khas. Hasil penelitian menunjukkan hidrodistilasi tanpa bantuan ultrasonik hanya dapat mengekstrak 49% minyak atsiri dalam bahan, sedangkan hidrodistilasi dengan bantuan ultrasonik mampu mengekstrak hingga 84% minyak atsiri dalam bahan pada kondisi temperatur 80oC dan SF rasio 12:1. Hasil analisis dengan kromatografi gas menunjukkan komponen dengan komposisi tertinggi dalam minyak jahe hasil hidrodistilasi dengan bantuan ultrasonik adalah Zingiberene. Hasil analisis beberapa parameter terhadap produk menunjukkan minyak jahe sudah memenuhi spesifikasi menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 06-1312-1998.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-21 08:14:53
Enhancement of Quality of Nutmeg Oil Using Rotary Vaccumm Evaporator
JURNAL REAKTOR (p-ISSN: 0852-0798; e-ISSN: 2407-5973)
Published by Departement of Chemical Engineering, Diponegoro University