skip to main content

EKSTRAKSI OLEORESIN DARI KAYU MANIS BERBANTU ULTRASONIK DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ALKOHOL

*Bakti Jos  -  Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Bambang Pramudono  -  Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Aprianto Aprianto  -  Magister Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Indonesia
Published: 5 Dec 2011.

Citation Format:
Abstract

ULTRASOUND ASSISTED EXTRACTION OF CINNAMON OLEORESIN FROM CINNAMON BARK USING ALCOHOLS AS SOLVENTS. Cinnamon oleoresin is a complex mixture of resin and essential oil extracted from cinnamon burmanii by using organic solvent, and is primarily used as a coloring and flavoring in food products. Major component in essential oil is cinnamic aldehyde. Extraction was usually performed by percolation or soxhlet with various solvents. Several studies on the extraction of oleoresin have been completed by using polar organic solvents. Generally Recognized as Safe (GRAS) solvents, which are safe to use in food, were considered as alternative extraction solvents. Hildebrand solubility parameter concept was also used to choose the solvent. In this research, oleoresin from cinnamon was extracted by using ultrasound assisted extraction. Methanol, ethanol and isopropyl alcohol were used as the solvent to determine the extraction time, extraction rate and the kinetic model correspond to the yield of oleoresin. The result showed that the optimal time and extraction intensity are 66 minutes and 20% respectively, oleoresin yield by using solvent extraction of methanol, ethanol, and isopropyl alcohol were 22.86%, 17.87%, and 14.64% respectively. The results were similar compared to conventional extraction. Kinetic study confirmed that the second-order kinetic model is suitable for this research and the extraction rate constant for the second-order kinetic model of these solvents were 0.098, 0.057, and 0.089 respectively.

 Abstrak

 Oleoresin kayu manis merupakan campuran komplek antara resin dan minyak atsiri sebagai hasil ekstraksi kayu manis dengan menggunakan pelarut organik. Oleoresin banyak digunakan sebagai pewarna dan flavor dalam industri makanan. Komponen utama dalam minyak atsiri kayu manis adalah cinnamic aldehyde. Pada umumnya ekstraksi kayu manis menggunakan cara perkolasi atau soxhlet dengan berbagai pelarut. Beberapa studi ekstraksi oleoresin yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penggunaan pelarut polar lebih baik dibandingkan pelarut non polar. Pemilihan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus mempertimbangkan pelarut GRAS (Generally Recognized as Safe) dan juga parameter kelarutan Hildebrand. Penelitian ini menggunakan metanol, etanol, dan isopropil alkohol sebagai pelarut untuk mengekstraksi oleoresin dari kayu manis yang menggunakan ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh waktu dan intensitas ekstraksi berbantu ultrasonik dan juga menentukan model laju ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu optimal dan intensitas optimal masing-masing adalah 66 menit dan 20%, sedangkan kadar oleoresin yang dihasilkan dengan pelarut metanol, etanol, dan isopropil alkohol berturut-turut  sebesar 22,86%, 17,87%, dan 14,64%, dimana hasil ini relatif sama dengan hasil ekstraksi dengan menggunakan metode konvensional. Studi kinetika menunjukkan bahwa model laju ekstraksi orde dua lebih sesuai untuk penelitian ini dan dari hasil penelitian diperoleh nilai konstanta laju ekstraksi, k berturut-turut 0,098; 0,057; dan 0,089

Fulltext View|Download
Keywords: konstanta laju esktraksi; oleoresin; pelarut polar; ekstraksi berbantu ultrasonik

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 20:44:45

  1. Phytochemical profile of cinnamon extract (Cinnamomum Burmanii Blume) from Three Regions of Sumatra Island using GCMS

    Verdini L.. European Journal of Molecular and Clinical Medicine, 7 (2), 2020.
  2. Optimization of microwave-assisted extraction (MAE) of cinnamon (Cinnamomum burmannii) oleoresin using response surface methodology

    Kurniasari L.. Scientific Study and Research: Chemistry and Chemical Engineering, Biotechnology, Food Industry, 20 (1), 2019.