BibTex Citation Data :
@article{ROTASI41914, author = {Norman Iskandar and Altalarik Praditya and Sulardjaka Sulardjaka}, title = {Studi dan Aplikasi Reliability Centered Maintenance pada Hoist Crane}, journal = {ROTASI}, volume = {23}, number = {4}, year = {2021}, keywords = {FMEA, LTA, hoist crane, RCM}, abstract = { PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam. Produk utama yang dihasilkan adalah sambungan pipa. Untuk memastikan produksi terus berjalan, perusahaan dituntut untuk terus menjaga kondisi dari mesin yang digunakan untuk proses produksi. Hoist crane adalah salah satu mesin yang berperan sangat penting untuk proses produksi, mulai dari pengangkatan material yang akan dilebur, pengangkatan hasil peleburan material yang selanjutnya dituangkan dalam cetakan, dan juga pengangkatan hasil jadi dari proses pengecoran tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, mesin hoist crane memiliki frekuensi kerusakan yang paling banyak dibandingkan dengan mesin-mesin lainnya. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena terjadinya penumpukan material dan biaya perawatan juga semakin mahal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menurunkan tingkat kerusakan dari mesin hoist crane. Penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode ini digunakan karena dapat menentukan prioritas penanganan komponen serta jenis perawatan yang tepat terhadap komponen mesin. Pertama yang dilakukan adalah memahami hubungan fungsi antar komponen dengan membuat Functional Block Diagram (FBD). Selanjutnya mengidentifikasi masalah terkait dengan kegagalan komponen dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dilanjutkan dengan pembuatan Logic Tree Analysis (LTA) yang bertujuan untuk mengklasifikasikan failure mode ke dalam beberapa kategori sehingga nantinya dapat ditentukan tingkat prioritas dalam penangan masing-masing failure mode. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi terdapat dapa kabel pendant dengan penyebab kegagalan sambungan kabel terputus karena posisi kabel yang tergantung sehingga ada kemungkinan kabel tertarik. Pada tabel Logic Tree Analysis dapat disimpulkan terdapat 4 kategori dari total 6 jenis failure mode, yaitu kategori A sebesar 0%, kategori B sebesar 83%, kategori C sebesar 17%, dan kategori D sebesar 0%. }, issn = {2406-9620}, pages = {50--57} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi/article/view/41914} }
Refworks Citation Data :
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam. Produk utama yang dihasilkan adalah sambungan pipa. Untuk memastikan produksi terus berjalan, perusahaan dituntut untuk terus menjaga kondisi dari mesin yang digunakan untuk proses produksi. Hoist crane adalah salah satu mesin yang berperan sangat penting untuk proses produksi, mulai dari pengangkatan material yang akan dilebur, pengangkatan hasil peleburan material yang selanjutnya dituangkan dalam cetakan, dan juga pengangkatan hasil jadi dari proses pengecoran tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, mesin hoist crane memiliki frekuensi kerusakan yang paling banyak dibandingkan dengan mesin-mesin lainnya. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena terjadinya penumpukan material dan biaya perawatan juga semakin mahal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menurunkan tingkat kerusakan dari mesin hoist crane. Penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode ini digunakan karena dapat menentukan prioritas penanganan komponen serta jenis perawatan yang tepat terhadap komponen mesin. Pertama yang dilakukan adalah memahami hubungan fungsi antar komponen dengan membuat Functional Block Diagram (FBD). Selanjutnya mengidentifikasi masalah terkait dengan kegagalan komponen dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dilanjutkan dengan pembuatan Logic Tree Analysis (LTA) yang bertujuan untuk mengklasifikasikan failure mode ke dalam beberapa kategori sehingga nantinya dapat ditentukan tingkat prioritas dalam penangan masing-masing failure mode. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi terdapat dapa kabel pendant dengan penyebab kegagalan sambungan kabel terputus karena posisi kabel yang tergantung sehingga ada kemungkinan kabel tertarik. Pada tabel Logic Tree Analysis dapat disimpulkan terdapat 4 kategori dari total 6 jenis failure mode, yaitu kategori A sebesar 0%, kategori B sebesar 83%, kategori C sebesar 17%, dan kategori D sebesar 0%.
Last update:
Last update: 2024-11-15 03:56:18
Penerbit: Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Alamat Redaksi: Gedung Administrasi Lantai II Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Undip Telp.(024)7460059, Facsimile: (024)7460059 ext.102 Email: rotasi@live.undip.ac.id