*Bambang Yunianto
-
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nazarudin Sinaga
-
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ramanda S.A.K
-
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Abstract
Kelangkaan minyak tanah dipasaran dan harga yang mahal mendorong masyarakat kususnya masyarakat pedesaan kembali ke penggunaan kayu bakar untuk keperluan memasak. Hal ini mendorong peningkatan polusi asap, akibat penggunaan tungku yang sederhana. Dengan penelitian ini dikembangkan disain tungku yang lebih efisien dan rendah polusi. Dalam penelitian ini digunakan tungku modifikasi dengan dinding tungku dari beton cor semen dan isolator udara dalam dinding. Pengujian tungku dilakukan dengan memanaskan air hingga 98 C pada dua panci (29 cm dan 37 cm) serta menggunakan kayu bakar pada dua tingkat kekeringan (16 % dan 24 %). Dari hasil pengujian diketahui bahwa pemanasan air dengan panci kecil (29 cm) dan kayu kering (16 %) menghasilkan efisiensi terbaik (20 %). Sedangkan pada panci besar (37 cm) dan kayu basah (24 %) menghasilkan efisiensi terendah 16 %. Dari pengujian tersebut diatas, tungku dinding beton cor semen, tetap masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tungku tradisional yang hanya mempunyai efisiensi 13 %. Mengkaji data pengujian yang dihasilkan, kami tim peneliti berkesimpulan bahwa prototipe tungku ini layak digunaan di masarakat pedesaan dan industri kecil.