skip to main content

SEBARAN KEPADATAN DAN UKURAN KERANG TOTOK Polymesoda erosa (Jutting 1953) DI HUTAN MANGROVE TELUK KENDARI SULAWESI TENGGARA (Density and Size Distribution of Common Geloina Polymesoda erosa (Jutting 1953) in Mangrove Forest Kendari Bay)

La Ode Muhamad Julhija Sanda  -  Universitas Halu Oleo, Indonesia
Muhammad Ramli  -  Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK Universitas Halu Oleo, Indonesia
*Asriyana Asriyana orcid scopus publons  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK Universitas Halu Oleo, Indonesia
Bahtiar Bahtiar scopus  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK Universitas Halu Oleo, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kerang totok (Polymesoda erosa) merupakan salah satu jenis bivalvia bernilai ekonomis dan memiliki gizi yang relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sebaran kepadatan, ukuran, dan karakteristik habitat pada ekosistem mangrove Teluk di Kendari. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei hingga Oktober 2019 di hutan mangrove Teluk Kendari Sulawesi Tenggara. Analisis data yang digunakan meliputi: analisis kepadatan, pola penyebaran, pengelompokan ukuran, hubungan panjang bobot, dan analisis parameter fisik-kimiawi perairan menggunakan analisis Principle Component Analysis (PCA). Jumlah kerang totok yang terkumpul sebanyak 1.320 terdiri dari 984 individu jantan dan 336 individu betina. Ukuran panjang kerang totok sekitar 34,2–118,1 mm dan bobot 1,2–36,8 g. Kerapatan mangrove mempunyai korelasi tinggi terhadap kepadatan kerang totok (r 0,75;.R20,56). Pola penyebaran kerang totok cenderung mengelompok dan bahan organik substrat mempunyai kontribusi tertinggi terhadap sebaran kepadatan dan ukuran kerang totok pada habitatnya (77,92%).

 

Common geloina (Polymesoda erosa) is a type of bivalves that have economic value and relatively high nutrition. This study aims to analyze the relationship between density distribution, size, and habitat characteristics in the mangrove ecosystem of Kendari Bay. This research was conducted from May to October 2019 in the mangrove forests of Kendari Bay, Southeast Sulawesi. Analysis of the data used includes density analysis, distribution patterns, size grouping, length weight relationships, and analysis of physical-chemical parameters of waters using Principle Component Analysis (PCA). The number of common geloina collected was 1,320 consisting of 984 male and 336 female with total length and weight ranged from 34.2–118.1 mm and 1.2–36.8 g respectively. Mangrove density has a high correlation with the density of common geloina (r 0.75;.R20.6). The distribution pattern of common geloina tends to be clustered and the substrate organic matter had the highest contribution to the density and size distribution of common geloina in their habitat (77.92%).

Fulltext View|Download
Keywords: Kepadatan; kerang totok; mengelompok; bahan organik; Teluk Kendari

Article Metrics:

  1. A'in, C. 2012. Karakteristik dan potensi hara sedimen pada lahan basah di Desa Tanggul Tlare Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 1: 49–64. https://doi.org/10.14710/buloma.v1i2.11221
  2. Akbar, J., Bahtiar., Ishak, E. 2014. Studi Morfometrik Kerang Kalandue (Polymesoda erosa) di Hutan Mangrove Teluk Kendari. Jurnal Mina Laut Indonesia, 4(1): 1–12
  3. Amin, R. 2009. Sebaran densitas kerang kepah (Polymesoda erosa) di perairan Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat [Tesis]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponogoro. Semarang
  4. Arofah, R.U., Muskananfola, M.F., Jati, O.K. 2018. Hubungan antara tekstur sedimen, kandungan bahan organik dan kelimpahan makrozoobenthos di perairan Muara Banjir Kanal Barat, Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 7(4): 387–396. https://doi.org/10.14710/marj.v7i4.22573
  5. Beasley, C.R., Carlos, M.F., Cleidson, P.G., Bethania, A.B., Sonia, M.L.D.S., Claudia, H.T. 2005. Molluscan diversity and abundance among coastal habitats of Northern Brazil. Ecotropica, 11: 9–20,
  6. Bengen, D.G. 2000. Sinopsis Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Bogor (ID): PKSPL-IPB
  7. Brower, J.Z. Jerrold, C. Von Ende. 1990. Field and Laboratory Methods for General Zoology. Third edition. United States of America: W.M.C Brown Publisher. America. pp. 160–162
  8. Clemente, S., Baban, I. 2011. Recruitment of mud clam Polymesoda erosa (solander 1876) in a mangrove habitat of chorao island, goa. [NIO] National Institute of Oceanography (BR). Brazilian Journal of Oceanography, 59(2): 153–162. https://doi.org/10.1590/S1679-87592011000200004
  9. Del Norte-Campos, A.G.C. 2004. Some aspects of the subset elongate clam Gari elongate (Laramarck 1818) (Mollusca, Palecypoda: Psammobiidae) from the Beate Bay area, West Central Philippines. Asian publ.Sci., 17: 299-321
  10. Dwiono, S.A.P. 2003. Pengenalan kerang mangrove, Geloina erosa dan Geloina expansa. [LIPI] Balitbang Sumber Daya Laut Pusat Penelitian Oseanografi. Jakarta (IDN): Oceana, 28(2): 31-38
  11. Gayanilo, F.C., Sparre, P., Pauly, D. 2005. The FAO–ICLARM stock assessment tools (FiSAT) user's guide. FAO Computerized Information Series (Fisheries) No. 8. 126 p
  12. Gimin, R., Mohan, R., Thimin, L.V., Griffiths, A.D. 2004. The relationship of shell dimension and shell volume to live weight and soft tissue weight in the mangrove clam Polymesoda erosa (Solander 1786) from Northern Australia. Naga, Worldfish Center Quarterly. 27: 32-35
  13. Hawari, A., Amin, B., Efriyeldi. 2014. Hubungan antara bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos di perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Perikanan dan Kelautan, 1(2): 1-11
  14. Kastoro, W. 1988. Budidaya Jenis-Jenis Kerang (Bivalvia). Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro. Semarang
  15. Kresnasari, D. 2010. Analisis Bioekologi: Sebaran ukuran kerang totok (Polymesoda erosa) di Segara Anakan Cilacap [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang
  16. Leimena, H.E.P., Tati, Subadar, S.S., Adianto. 2005. Estimasi daya dukung dan pola pertumbuhan populasi kerang lola (Trocus niloticus) di Pulau Saparua Maluku Tenggah. Jurnal Matematika dan Sains, 3: 75-80
  17. Levinton, J.S. 1982. Merine Ecology. Prentice Hall, Inc. America. pp. 235-269
  18. Listyanigsih, D.D., Fredinan, Y., Erwin, R.A. 2013. Kajian degradasi ekosistem mangrove terhadap populasi Polymesoda erosa di segara anakan cilacap. Forum Geografi, 27(1): 1-10
  19. Matos, T.B., Bernini, E., Rezende, C.E. 2012. Decomposition of mangrove leaves in the estuary of Paraíba do Sul River Rio de Janeiro, Brazil. Latin American Journal of Aquatic Research. 40(2): 398-407. https://doi.org/10.3856/vol40-issue2-fulltext-14
  20. Natan, Y. 2008. Studi ekologi dan reproduksi kerang lumpur pada ekosistem mangrove Teluk Ambon Bagian [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana. Bogor. 163 p
  21. Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh Eidman, M., Koesoebiono, Bengen, D.G., Hutomo, M., Sukardjo, S. Gramedia, Jakarta
  22. Nurdin, J., Neti, M., Anjas, A., Rio, D., Jufri, M. 2006. Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah Anadara antiquate L. (Bivalvia : Arcidae) di Teluk Pisang-Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat. Makara, Sains, 10(2): 96-101
  23. Olsen, L.A. 1973. Food and feeding in relation to the ecology of two estuarine clams, Rangia cuneata (Gray) and Polymesoda caroliniana (Bose) [Thesisi]. Florida State University. Tallahassee. 102 p
  24. Razak, A. 2002. Dinamika karakteristik fisika kimiawi sedimen dan hubungannya dengan struktur komunitas moluska bentik (Bivalvi dan Gastropoda) di Muara Bandar Bakali Padang [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor
  25. Ricker, W. E. 1975. Computation and Interpretation of Biological Statistics of Fish Populations. Ottawa, Canada: Bulletin of the Fisheries Research Board of Canada No 119
  26. Ridwan., Sunarto. 2009. Pengantar Statistika untuk Penelitian, Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung (ID): Alfabeta
  27. Rizal, K.R., Emiyarti., Abdullah. 2013. Pola distribusi dan kepadatan kijing Taiwan (Anadonta woodiana) Di Sungai Aworeka Kabupaten Konawe. Jurnal Mina Laut Indonesia, 2(6): 142-153
  28. Robinson, T.B., Griffith, L., Tonin., Bloomer., Hare, P. 2005. Naturalized populations of oysters, crassostrea gigas along the South African Coast: distribution, abundance and population structure. Jou Shel Res, 24(2): 443-450
  29. Rosmarkam, A., Yuwono, W.N. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta
  30. Sarong, M.A., Huda, I., Yusli, W., Haji, A.G. 2009. Kondisi vegetasi dan kerang geloina pasca tsunami dalam kawasan ekosistem mangrove pesisir barat kabupaten aceh besar. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan), 19(2): 82-89
  31. Sarong, M.A. 2010. Pengelolaan kerang mangrove Geloina erosa (Solander 1786) berdasarkan aspek biologi di kawasan pesisir barat Kabupaten Aceh Besar [Disertasi]. Program Pascasarjana IPB. Bogor
  32. Saroeng, M.A., Razali.2013. Struktur morfologi gonad jantan Geloina erosa pada berbagai ukuran cangkang di kawasan ekosistem mangrove Sungai Reuleng Leupung Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Kedokteran Hewan, 7 (2):105-108
  33. Silulu, P.F., Boneka, F.B. Mamangkey, G.F. 2013. Biodiversitas kerang oyster (mollusca, bivalvia) di daerah intertidal Halmahera Barat, Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(2): 67-73. https://doi.org/10.35800/jip.1.2.2013.1247
  34. Taqwa, T., Muskananfola, M., Ruswahyuni. 2014. Studi hubungan substrat dasar dan kandungan bahan organik dalam sedimen dengan kelimpahan hewan makrobenthos di muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1): 125-133. https://doi.org/10.14710/marj.v3i1.4429
  35. Tamsar., Emiyarti., Nurgayah,W. 2013. Studi laju pertumbuhan dan tingkat eksploitasi kerang kalandue (Polymesoda erosa) pada daerah hutan mangrove di Teluk Kendari. Jurnal Mina Laut Indonesia, 2(6): 14-25
  36. Tis’in, M. 2008. Tipologi mangrove dan keterkaitannya dengan populasi gastropoda Littorina neritoides (LINNE,1758) di Kepulauan Tankeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor
  37. Yamin, S., Kurniawan. 2009. SPSS Complete. Teknik Analisis Statistik Terlengkap Jilid I. Salemba Infotek. Jakarta. hlm 328
  38. Yulianda, F. 2003. Beberapa aspek biologi reproduksi keong macan (Babylonia spirata linnaeus, 1758). [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 130 hal
  39. Yunitawati., Sunarto., Hasan, Z. 2012. Hubungan antara karakteristik substrat dengan struktur komunitas makrozoobenthos di sungai Cantigi, Kabupaten Indramayu. Perikanan dan kelautan, 3(3): 221-227
  40. Widianingsih, W., Hartati, R., Nuraeni, R.A.T., Riniatsih, I., Endrawati, H., Redjeki, S. 2020. The morphological variance Polymesoda erosa and Polymesoda expansa (Mollusc; Corbiculidae) in the Laguna Segara Anakan, Cilacap, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 530: 012021. https://doi.org/10.1088/1755-1315/530/1/012021

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-25 22:18:12

No citation recorded.