skip to main content

EKSPLORASI POTENSI SUMBERDAYA IKAN LOKAL LELE KELIK (Clarias nieuhofii) SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK

*Sudirman Adibrata scopus  -  Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan FPPB Universitas Bangka Belitung, Indonesia
Rahmad Lingga  -  Prodi Biologi FPPB UBB, Indonesia
Occa Roanisca  -  Prodi Kimia FT UBB, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pemilihan jenis ikan lokal sebagai sumber probiotik sebaiknya jenis yang sudah beradaptasi terhadap lingkungan alami. Ikan lokal merupakan ikan yang paling tahan terhadap perubahan kondisi cuaca dan keberadaannya masih dapat dijumpai di wilayah tersebut. Penelitian dilakukan bulan Maret hingga September 2022. Lokasi pengambilan sampel di 5 kecamatan di Pulau Bangka yaitu Kecamatan Sungailiat, Merawang, Mendo Barat, Toboali, dan Gabek. Pengujian di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Bangka Belitung (UBB) dan CV. Dua Agri Mandiri (CV. DAM) Desa Petaling  Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Metode analisis sampel menggunakan rumus kelimpahan relatif, indeks dominansi, kualitas air, dan metode Total Plate Count (TPC) untuk menghitung jumlah mikroba. Hasil menunjukan bahwa terdapat 5 besar sampel ikan yang memiliki kelimpahan relatif tinggi secara berurut yaitu ikan putihan / tawes (Barbonymous gonionotus) 28,05%, ikan lele kelik / lembat (Clarias nieuhofii) 20,73%, ikan nila (Oreochromis niloticus) 9,76%, ikan sepat rawa (Trichogaster trichopterus) 9,76%, dan ikan tepalak (Betta simorum) 7,32%. Nilai indeks dominansi (C) sebesar 0,16 termasuk dominansi rendah artinya tidak ada spesies yang mendominasi secara signifikan dari sampel tersebut. Berdasarkan pertimbangan kelimpahan relatif, indeks dominansi, dan persebaran spesies maka dipilih jenis ikan lele kelik sebagai kandidat isolate BAL probiotik. Kelimpahan ikan air tawar di kolong, rawa, atau sungai ditentukan oleh karakteristik habitat perairannya, begitu juga ikan lele kelik yang hidup di perairan rawa alami dengan entitas kualitas air yang menjadi faktor pembatas. Hal ini diduga bahwa ikan tersebut memiliki toleransi yang luas, kekebalan tubuh yang kuat, serta didukung oleh bakteri baik yang ada dalam tubuhnya. Jumlah mikroba pada sampel lele kelik / lembat (Clarias nieuhofii) yaitu 1,4 x 10⁹ dimana nilai ini lebih tinggi dari jumlah mikroba pada ikan nila, udang vaname, ikan mackerel.

The study was conducted from March to September 2022. The locations for sampling were in 5 districts on Bangka Island, namely Sungailiat, Merawang, Mendo Barat, Toboali, and Gabek Districts. The tests were conducted at the Microbiology Laboratory at Universitas Bangka Belitung and CV. DAM in Petaling Village, Mendo Barat District, Bangka Regency. The method used the formula for relative abundance, dominance index, water quality, and the Total Plate Count (TPC) method to calculate the number of microbes. The results showed that there were 5 large samples that had relatively high abundances sequentially, namely tawes (Barbonymous gonionotus) 28.05%, catfish kelik / lembat (Clarias nieuhofii) 20.73%, tilapia (Oreochromis niloticus) 9.76%, swamp fish (Trichogaster trichopterus) 9.76%, and tepalak fish (Betta simorum) 7.32%. The dominance index value is 0.16, including low dominance, meaning that no species dominates significantly from the sample. Based on the relative abundance, dominance index, and species distribution chosen the type of catfish kelik is a candidate for probiotic LAB isolates. The abundance of fish in kolong, swamps, or rivers is determined by the characteristics of their aquatic habitat, like catfish that live in the natural swamp with water quality entities being the limiting factor. It is supposed that these fish had a wide tolerance, and a strong immune system, and were supported by beneficial bacteria in the body of the fish. The number of microbes in the sample of catfish kelik (Clarias nieuhofii) was 1.4 x 10⁹ CFU/ml which was higher than the number of microbes in tilapia, vaname shrimp, mackerel.

 

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
EKSPLORASI POTENSI SUMBERDAYA IKAN LOKAL LELE KELIK (Clarias nieuhofii) SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK
Subject
Type Research Instrument
  Download (31KB)    Indexing metadata
Keywords: BAL; Clarias nieuhofii; ikan lokal; lele kelik; lembat; probiotik
Funding: LPPM Universitas Bangka Belitung

Article Metrics:

  1. Adibrata, S., Astuti, R. P., Bahtera, N. I. & Arkan, F. 2021. The perception level on the impact of integrated livestock-fish production systems towards the environmental pollution. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 926-012008. doi: 10.1088/1755-1315/926/1/012008
  2. Adibrata, S., Astuti, R. P., Bahtera, N. I., Lingga, R., Manin, F. & Firdaus, M. 2022. Proximate Analysis of Bycatch Fish and Probiotics Treatments towards the Good Aquaculture Practices. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 27(1): 37-44. doi: 10.14710/ik.ijms.27.1.37-44
  3. Akhrianti, I dan Gustomi, A. 2018. Identifikasi keanekaragaman dan potensi jenis-jenis ikan air tawar Pulau Bangka. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1):74-80. https://doi.org/10.33019/akuatik.v12i1.694
  4. Daten, H., Ardyati, T., Jatmiko, YD. 2020. Characterization of Probiotics Isolated from Intestine of Mackerel Fish (Rastrelliger sp.) from Lembata Regency of East Nusa Tenggara. J.Exp. Life Sci., 10(2): 94-103
  5. Gunawan, EH., Jumadi. 2016. Keanekaragaman jenis dan sebaran ikan yang dilindungi, dilarang dan invasive di Kawasan konservasi rawa danau Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(1): 67–73
  6. Haryati, T. 2011. Probiotik dan prebiotic sebagai pakan imbuhan nonruminansia. WARTAZOA, 21(3): 125-132
  7. Irvani dan Pitulima, J. 2016. Studi Logam Berat dalam Air dan Sedimen Kolong Retensi Kacang Pedang Pasca Penambangan Timah. Promine Journal, 4(1): 40 – 45
  8. Kottelat, M., Whitten, AJ., Kartikasari, SN., Wirjoatmodjo, S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta. Indonesia. 172 Hal
  9. Nurnaafi, A., Setyaningsih, I., Desniar. 2015. Potensi probiotik bakteri asam laktat asal bekasam ikan nila. J. Teknol. Dan Industri Pangan, 26(1): 109-114
  10. Odum, EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Penerjemah: Samingan, Tj. Gadjah Mada University Press. PO Box 14. Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia
  11. [PP No. 22 tahun 2021] Peraturan Pemerintah RI No. 22. 2021. Penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Tambahan lembaran negara RI No. 6634. Jakarta
  12. Purnamasari, I., Kurniawan., Adibrata, S. 2018. Pengaruh kondisi fisika kimia Sungai Salim terhadap kelimpahan ikan di Tuatunu Pangkalpinang. Jurnal borneo Saintek, 1(3): 79-91
  13. Rahmayanti, F., Mahendra., Munandar., Febrina, CD., Rahma, EA. 2020. Pemanfaatan Probiotik untuk Budidaya Perikanan. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar, 2(1): 179-185
  14. Setyawan, AA., Sukanto., Widyastuti, E. 2014. Populasi Bakteri Asam Laktat pada budidaya ikan nila yang diberi pakan fermentasi limbah pertanian dengan suplemen eceng gondok dan probiotik. SCRIPTA BIOLOGICA, 1(1): 91-95
  15. Sriwulan, Azwar A., Rantetondok A., Anshary H., 2019 Screening and application of lactic acid bacteria isolated from vanamei shrimp (Litopenaeus vannamei) intestine as a probiotic potential for tiger shrimp (Penaeus monodon). AACL Bioflux 12(5):1866-1881
  16. Sumaraw, JT., Manoppo, H., Tumbol, RA., Rumengan, IFM., Dien, HA., Sumilat, DA. 2019. Kajian bakteri probiotik untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Ilmiah Platax, 7(1): 243-255
  17. Suriadikarta, DA. 2012. Teknologi pengelolaan lahan rawa berkelanjutan: studi kasus Kawasan ex PLG Kalimantan Tengah. Jurnal Sumberdaya Lahan, 6(1): 45-54
  18. Syarif, AF, Gustomi, A & Aji, ASP 2020, ‘Keragaan pertumbuhan dan sintasan ikan keli lokal (Clarias nieuhofii) asal Pulau Bangka yang dipelihara pada sumber air berbeda di tahap awal domestikasi’, Journal of Fisheries and Marine Research, Vol. 4, No. 1, pp. 66-70
  19. Widanarni., Noermala, JI., Sukenda. 2014. Prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk mengendalikan koinfeksi Vibrio harveyi dan IMNV pada udang vaname. Jurnal Akuakultur Indonesia 13(1): 11–20

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-06-30 15:52:42

No citation recorded.