skip to main content

SEBARAN KEJADIAN DAN TEKNIK PENANGANAN MAMALIA LAUT TERDAMPAR DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Dimas Wahyu Anggara  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
Ardy Ardy  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
Indri Putri Sekar Rini  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
Munandar Jakasukmana  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
Andi Muh Ishak Yusma  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
Permana Yudiarso  -  Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Makassar, Indonesia
*Churun Ain  -  Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Selama dekade terakhir ini, informasi tentang kejadian mamalia laut terdampar cukup sering terjadi di Indonesia, salah satunya di wilayah Sulawesi Barat. Kecepatan dan ketepatan dalam melakukan tindakan penanganan sesuai dengan kondisi mamalia laut (hidup atau mati) dapat memberikan banyak informasi yang akan berguna dalam melakukan pengelolaan pesisir dan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun basis data dan informasi sebaran dan teknik penanganan kejadian mamalia laut terdampar di Sulawesi Barat. Studi dilakukan melalui pengumpulan data secara langsung saat penanganan mamalia laut terdampar selama periode tahun 2022 – 2024. Data tersebut selanjutnya ditabulasi dengan Microsoft Excel dan dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan kode terdampar, selanjutnya dilakukan analisis secara spasial dengan bantuan software ArcMap untuk memvisualisasikan sebaran kejadian mamalia terdampar. Berdasarkan data penanganan mamalia laut terdampar selama periode tahun 2022 s/d 2024 di Sulawesi Barat, terdapat 4 kejadian mamalia laut terdampar diantaranya di Kabupaten Mamuju sebanyak 2 ekor, Kabupaten Pasangkayu sebanyak 1 ekor dan Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 1 ekor, dengan total mamalia laut terdampar sebanyak 4 ekor. Seluruh mamalia laut tersebut terdampar dalam kondisi mati yaitu kode 2, 3, dan 4. Teknik penanganan yang dilakukan terhadap mamalia laut yang terdampar selama tahun 2022-2024 di Sulawesi Barat adalah dengan cara ditenggelamkan dan dikubur.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Annie Page-Karjian, Chaterine F.Lo, Branson Ritchie, Craig A Harms, David S, Sushan Han, Sayed M Hassan, Andreas F Lehner, John Buchweltz, victoria G thayer, J. M Sullivan, Emily F Christian, Justin R Perrault. Frontier in Marine Sciences. 2020. Anthropogenic Contaminans and histophatological Finding in Stranded cetaceans in the southeastern united states, 2012-2018. August vol 7 Article 630, 2020
  2. Bearzi, Giovanni & Fortuna, Caterina Maria & REEVES, RANDALL. (2008). Ecology and conservation of common bottlenose dolphin Tursiops truncatus in the Mediterranean Sea. Mammal Review. 39. 92 - 123. 10.1111/j.1365-2907.2008.00133.x
  3. Braulik, G., Jefferson, T.A. & Bearzi, G. 2021. Delphinus delphis (amended version of 2021 assessment). The IUCN Red List of Threatened Species 2021: e.T134817215A199893039. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2021-2.RLTS.T134817215A199893039.en. Accessed on 28 October 2024
  4. CITES. 2024. The CITES Appendices I, II and III. The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora
  5. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Barat. 2022. Dokumen Final Materi Teknis Muatan Perairan Pesisir Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K). Mamuju: Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
  6. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut. 2016. Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Dugong dan Habitatnya (Lamun) di Indonesia Periode I : 2017 - 2021. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan
  7. Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut. 2018. Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Mamalia Laut Tahun 2018-2022. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan
  8. Forney KA. 2000. Environmental models of cetacean abundance: reducing uncertainty inpopulation trends.Conservation Biology 14: 1271– 1286
  9. Geraci, J. R., and Lounsbury, V. 2005. Marine Mammals Ashore: A Field Guide for Strandings. Baltimore, MD: National Aquarium
  10. Herandarudewi, S. M. C., Mustika, P. L. K., Kreb, D., Suyatiningsih, F., Ratha, I. M. J., Ningtias, P., Lubis, S. B., Setiono, Darmasya, S., Prabowo, Annisa, S., Lestari, Y. T., & Sofiullah, A. 2018. Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar Edisi Kedua. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan
  11. Husna, R. dan Kusumawati I. (2022). Teknik Penanganan dan Identifikasi Mamalia Laut Terdampar di Pantai Ujung Seukee, Aceh Besar. Jurnal Laot Ilmu Kelautan Volume IV Nomor 2 ISSN : 2684-7051 http://jurnal.utu.ac.id/JLIK
  12. Jefferson, T & Van Waerebeek, K(2002). The Taxonomic Status of The Nominal Dolphin Species Delphinus tropicalis van Bree, 1971. Marine Mammal Science. 18 787-818.10.1111/j.1748-7692.2002.tb01074.x
  13. Marsh, H. & Sobtzick, S. 2019. Dugong dugon (amended version of 2015 assessment). The IUCN Red List of Threatened Species 2019: e.T6909A160756767. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2015-4.RLTS.T6909A160756767.en. Accessed on 28 October 2024
  14. Mujiyanto, M., Riswanto, R., & Nastiti, A. S. 2018. Effectiveness of sub Zone Cetacean Protection in Marine Protected Areas Savu Sea National Marine Park, East Nusa Tenggara. Coastal and Ocean Journal, 1(2), 1-12 16
  15. Panigada S, Notarbartolo di Sciara G, Zanardelli Panigada M, Airoldi S, Borsani JF,Jahoda M. (005. Fin whales (Balaenoptera physalus) summering in the Ligurian Sea: distribution, encounter rate, mean group size and relation to physiographic variables. Journal of Cetacean Research and Management 7: 137–145
  16. Rebecca M. Boys, Ngaio J. Beausoleil , Matthew D. M. Pawley, Katherine E. Littlewood, Emma L. Betty and Karen A. Stockin. 2022. Fundamental Concepts, Knowledge Gaps and Key Concerns. Relating toWelfare and Survival of Stranded Cetaceans. Diversity 2022, 14, 338. https://doi.org/10.3390/d14050338
  17. Rebecca M. Boys, Karen A. Stockin, Khatarina J, Peters. 2023. Why Do Marine Mamals Strandon Land and How Can Humans Help? Biodiversity, Vol. 11 Februari 2023. DOI: 10.3389/frym.2023.901402
  18. Rudolph, P., Smeenk, C., and Leatherwood, S. (1997). Preliminary checklist of cetacea in the Indonesia Archipelago and adjacent waters.Zool Verh Leiden 312,30
  19. Simeone, C. A., and Moore, K. M. T. 2018. “Stranding response,” in CRC Handbook of Marine Mammal Medicine, 3rd Edn, eds F. M. Gulland, L. A. Dierauf, and K. L. Whitman (Boca Raton, FL: CRC Press). p. 3–13

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-01-05 18:18:41

No citation recorded.